Part : 12

281K 37.7K 5.9K
                                    

- Happy Reading -


Shella terlonjak kaget ketika lampu kamar tiba-tiba dinyalakan lagi, ternyata Pak Arkan yang masuk sambil kembali membawa berkas kerjanya.

"Katanya mau tidur, malah senyum-senyum liatin Hp" ujarnya.

"Bapak oknum yang bikin Shella senyum-senyum nggak usah pura-pura nggak tau yah" balas Shella sambil menatap Pak Arkan dengan tatapan tajam yang dibuat-buat.

"Apa?"

Shella mendengus, "Bapak ngapain balik kesini lagi?"

"Emang kenapa? Kan ini kamar saya juga"

"Saya mau tidur loh, Pak"

"Tidur tinggal tidur"

"Bapak aja mau kerja lagi"

"Enggak, saya juga mau tidur"

"Kamu bilang mau tidur dari tadi nunggu apa? Malah senyum-senyum sambil liatin Hp"

"Dih, pura-pura nggak tau. Bapak loh ya yang bikin Shella senyum-senyum"

"Emangnya saya ngapain?"

Shella mendengus lalu menunjukkan ponselnya kearah Pak Arkan, "Shella tuh jarang digombalin, jadi standar bapernya rendah"

Pak Arkan menaikkan sebelah alisnya, "siapa yang ngirim begituan?" Tanyanya membuat Shella bingung.

"Lah ini kan nomer Bapak"

Pak Arkan celingukan lalu menunjuk ponselnya yang tergeletak di sofa yang tadi ia duduki, "itu Hp saya" ujarnya.

"Pak" panggil Shella dengan perasaan tidak enaknya.

"Apa?"

"Bapak jangan bercanda yah, nggak lucu tau nggak!"

"Saya nggak lagi ngelawak"

Shella merubah posisinya menjadi duduk lalu memeluk bantal gulingnya erat-erat, "Bapak yang kirim ini ke Shella kan?"

"Saya aja dari bawah, terus ponsel saya di sofa. Gimana cara saya ngirim pesan ke kamu?"

"Terus siapa?" Tanya Shella.

"Di rumah ini kan nggak cuma ada kita, masih banyak makhluk yang bisa liat kamu tapi nggak bisa kamu liat" balas Pak Arkan membuat Shella langsung menarik Pak Arkan untuk duduk di kasur dan ia yang langsung mendusel di punggungnya.

"Ngapain kamu nemplok kaya cicak gini?" Tanya Pak Arkan sambil melirik Shella dibelakangnya.

"Bercandanya jangan bawa-bawa makhluk lain dong, Pak" tegurnya.

"Udah sana tidur, saya mau cuci muka dulu" ujarnya sambil mendorong Shella.

Shella menjauh dari punggung Pak Arkan tapi tangannya masih mencengkeram kaus yang digunakan suaminya itu, "ikut" pintanya dengan wajah memelas.

"Ikut ngapain?"

"Ikut Bapak"

"Astaghfirullah, saya cuci muka di Kamar mandi, Shella, bukan di luar negeri"

Shella memajukan bibirnya, "iya, Shella ikut yah"

Pak Arkan menghela nafas pelan, ia memegang bahu Shella lalu mendorongnya agar berbaring di kasur.

"Udah, kamu tidur duluan. Saya cuma cuci muka sebentar"

"Tapi--"

"Tadi memang saya yang chat kamu"

"Tapi Hp--"

"Itu Hp khusus buat kerja, sedangkan saya Chat kamu pake Hp satunya yang buat urusan pribadi" jelas Pak Arkan membuat Shella melotot dan langsung melepaskan cengkeraman tangannya.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now