- Sleep call

29 1 0
                                    

Happy reading..

Beberapa hari yang lalu Nuggy menghubungi ku, memberitahu kalau CV ku yang ia buatkan sudah jadi. Jelas saja olehnya langsung diserahkan ke Dirga untuk didaftarkan organisasi. Malam ini aku kembali ditemani dengan tumpukan kertas laporan praktikum ku juga laptop yang memutarkan band favoritku. Selain kuliah, hari-hariku biasanya diisi dengan laporan dan tugas. Tidak jauh dari itu. Bahkan waktu untuk berkumpul dengan teman-temanku menjadi lebih terbatas. Huruf demi huruf ku tuliskan pada kertas yang saat ini ada dihadapkanku.

Dirgahayu is calling...

Membaca notifikasi pada ponselku berhasil membuatku menghentikan jari yang akan mengganti lagu yang sedang dimainkan.

"Hah?" Sambil menggeser tombol hijau.

"Haloo" Sapaku membuka percakapan.

"Haii? lagi apa?" Pertanyaan sederhana tapi mampu membuatku bingung menjawabnya.

"Lagi ngerjain laporan aja sih. Bang Dirga lagi ngapain?" Pertanyaan bertanya tentang apa yang sedang ia lakukan ku lemparkan dengan spontan. 

"Sama. Lagi ngerjain tugas juga" Sambil terdengar bunyi kertas yang ia pindahkan.

"Terus kenapa telfon?" 

"Gapapa. Tadinya pengen kasih tau informasi tentang wawancara organisasi sih" Bagaimana bisa suara Dirga sebegitu nyaman nya masuk telinga ku.

"Info apa?" 

"Nanti Gue, Nuggy sama Azka gabisa wawancara Lo. Lo diwawancara sama Aca"

"Ko gitu?" Aku ingat Aca, yang saat ospek ia memanggil ku ke depan. 

"Emang gaboleh Ay. Lo kenal dia kan tapi" Kembali ku dengar ia membolak balikan kertas. Mengerjakan laporan sama sepertiku.

"Ga kenal sih. Cuma tau aja, dia yang pas itu manggil Gue kedepan" 

"Emang wawancara nya kapan sih ?" Tanyaku 

"Masih beberapa hari lagi sih" Kemudian sunyi, antara aku dan Dirga tidak ada yang mengeluarkan suara. Hanya gesekan kertas yang terdengar.

"Gue gapernah wawancara organisasi gini sebelumnya lagi. Gue gatau harus jawab apa nanti" Keluhku. Aku tidak punya pengalaman sama sekali.

"Gampang kok. Udah pokoknya Lo tinggal jawab aja" 

"Ya segampang gampang nya wawancara sama aja ga sih?" Sambil menyelesaikan laporan milikku.

"Ngga udah pokoknya ikut aja" Kemudian hening. Mungkin karena kami sibuk mengerjakan tugas masing-masing.

"Bang Dirga. Mau ngobrolin apa lagi ?" Sambil membereskan alat tulis juga laporan yang berhasil ku selesaikan.

"Mau ngobrol biasa aja sih sebenernya, kenapa Ay? Gue ganggu Lo ya?"

"Ngga ga gitu. Gue baru selesai ngerjain laporan, nah sekarang mau mandi. Gaenak gerah banget abis ngerjain tugas" Kebiasaanku yang ga pernah hilang adalah mandi setelah membereskan tugas yang harus ku kerjakan. Aku tau mungkin beberapa dari kalian berfikir kalau ini ga sehat, ditambah aku selalu menyelesaikan tugasku diatas jam 10 yang berarti sudah malam sekali. Tapi sudah jadi kebiasaanku sekarang, aku suka tidur dengan kondisi tubuhku bersih dan wangi.

"Yaudah matiin dulu aja kalo Lo mau mandi. Tapi nanti abis mandi bilang ya Ay. Temenin Gue ngerjain tugas" Malam ini Dirga jauh lebih intens dari sebelumnya, ia tidak segan untuk memintaku menemaninya. Entah mungkin aku saja yang merasa terlalu percaya diri atau memang begitu kenyataannya.

Sambungan pun terputus, aku yang mematikannya. Kemudian beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku. Setelah selesai, aku kembali ke meja belajarku. Mengerjakan tugas yang belum ku sentuh sama sekali. Waktu terus berlanjut, tugas yang ku kerjakan pun sudah setengah jalan. Sampai akhirnya ponsel ku berdenting tanda pesan masuk.

Dirgahayu Albari : Lama banget ni mandinya si jelek. 

Aira Faradisa : Udah dari tadi.

Dirgahayu is calling...

"Haloo" Sapa ku setelah menggeser tombol hijau pada layar.

"Lama banget sih mandinya" Keluhnya. Baru kali ini aku mendengar seorang Dirga seperti ini.

"Udah dari tadi, ini lagi lanjut ngerjain tugas" 

"Kan Gue udah bilang tadi kalau udah selesai mandinya bilang. Lo ga chat gue, gue kira masih mandi Lo dasar"

"Ih Gue gatau Lo bilang gitu tadi"

"Yaudah biarin aja. Sekarang temenin Gue ngerjain tugas Ay. Lo masih ngerjain juga kan?" 

"Iya masih" Jawabku masih dengan fokus pada tugasku sendiri.

"Yaudah hehe" 

Entah kenapa Dirga yang malam itu Dirga yang berbeda dari yang biasanya. Tiba-iba ingin ditemani rasanya bukan Dirga sekali. Tapi malam itu kami menghabiskan waktu bersama. Bahkan setelah tugasnya selesai ia tetap mengajakku berbincang malam. 

*To Be Continued

Haloo teman-teman semuaa. Aku mau coba untuk nulis wattpad lagi nih. Kalau kalian baca boleh distar dan komen yaa jangan lupa share juga ke temen kaliann supaya makin banyak yang bacaa nih. Semakin banyak yang baca, klik star, dan komen. Aku bakal semakin semangat juga buat nulis dan upload. Kalau gaada yang baca dan klik star nanti cerita ini bakal berakhir kayak cerita aku yang lain, yaitu aku unpublish dan masuk draftku aja.

Support satu sama lain yuk hihi. Sehat selalu semuanya.

See you next part.

HOME OF USWhere stories live. Discover now