- Dia, Dirgahayu.

55 2 1
                                    

*jika menjadi bagian dari hidupmu adalah sebuah ketidakmungkinan. Maka izinkan aku untuk menjadikanmu bagian dari setiap ceritaku. Cerita indah yang kita sendiri sadari bahwa tidak akan pernah berakhir indah pula.

-Rumah Nida-

"Ambilin gue minum dong" Nanda memecah kesunyian saat semua sedang mengerjakan surat untuk dikumpulkan besok saat ospek terakhir.

"Lo belum nulis apa-apa Ra?" Tegur Nanda sambil menenggak es jeruk ditangannya.

"Belum, Gue bingung mau nulis apa" jawabku sambil memainkan pulpen.

"Yaelahh Lo. Udah kayak disuruh nulis surat cinta aja" Saut Nida yang dibalas dengan sorakan yang lain.

"Ini tuh surat buat ospek Ra, bukannya Lo disuruh nyatain cinta. Bingung banget kayaknya"

"Bawel Lo semua" Balasku.

"EH NIDA LO SAMA KA DIRGA ITU YA?!" Pekik Nanda dengan surat Nida ditangannya.

"Apa sih Lo, genittt" balas Nida tidak lupa mengambil surat ditangan sahabatnya itu.

"EH NIDA DIA GANTENG BANGET TAU" Sambung Dila yang terlihat mulai antusias.

"Ko kalian tau dia sih?" Tanya Nida heran.

"Orang-orang juga bisa liat kali, dia tuh diem aja juga menarik mata. Gaperlu banyak tingkah slengean gitu" Jelas Nanda dengan pandangan memujanya.

"Kalo Lo tau aslinya, buset galak banget coy. Gue jamin Lo berdua ga akan suka" Nida menjelaskan lebih lanjut soal Dirga dari sudut yang ia tau.

"Ah masa sih? Tapi enak diliat Nid, gimana dongg?" Balas Dila dengan manjanya.

"Cari yang lain aja mending deh. Daripada sama dia Lo makan hati terus" Tanpa mereka tau, aku merekam semua yang mereka bicarakan dalam pikiranku. Aku terlalu takut untuk mengekspresikan perasaan kagumku kepadanya.

"Lagi pula yang galak mah udah jadi bagiannya Aira tuh" celetukan Nida membuatku membulatkan mata.

"Apasihh" balasku.

"HAHAHA" tawa mereka pun pecah.

-Hari terakhir ospek-

"Hosh hosh hosh"

Terdengar deru nafasku karna berlari. Ya kalian benar, aku telat di hari yang sangat penting. Akan terjadi penutupan ospek secara formal dan sekarang aku masih berlari menuju kampus.

"Angkot sialan. Bisa-bisanya dia mogok disaat begini. Udah mana kesiangan lagi. Emang lagi sial aja" gerutu ku sambil berjalan karna sudah lelah berlari.

Tidak lama kemudian aku mendengar suara keramaian di belakangku. Bisa bahaya kalo ternyata kaka tingkatku kan. Aku pun segera berjalan kearah pinggir lalu bersembunyi dibalik bunga serta tanaman tanaman hijau itu.

"Waduhh" ucapku saat melihat mereka yang melintas, yang ternyata benar seniorku di kampus.

"Aduh Gue ikut ospek hari terakhir ga ya" Jam yang melingkar ditanganku sudah menunjukan pukul 8. Sudah fatal.

"Ya ikut lah. Ngapain bolos segala?" Terdengar suara di belakangku.

"Aduh apa semak semak deket toilet ini berhantu ya" pikirku.

"Hantu gaada yang bisa narik lo begini"

*srett

Aku ditarik keluar dari tempat persembunyianku olehnya, yang aku sendiri tidak tau siapa.

Setelah menyeretku ke barisan mahasiswa baru yang terlambat. Ia pun kembali ke barisannya bersama dengan seniorku yang tadi melintas.

"Siapa sih tu orang main tarik-tarik aja" gerutuku memperhatikan dirinya yang memunggungiku.

"DIRGA ANJ-" ucapku terkejut setelah dia yang menariku tadi membalik badannya, baris seperti biasa.

Suaraku yang cenderung besar pasti sampai ke telinganya. Aku pun berusaha bersembunyi dibalik punggung orang yang berada di depanku. Beruntung aku berada di barisan yang terlambat, dari banyaknya mahasiswa baru yang telat. Mana mungkin ia kira itu adalah suaraku.

Setelah semua aman aku pun menegakan tubuhku kembali dan mencoba melihat kearah barisan senior dengan tali yang terikat di lengannya, tanda prodi atau jurusan masing-masing.

Tapi kenapa kayaknya ada yang salah. Kenapa ia melihat kearahku, ini aku yang terlalu percaya diri atau apa sih. Pandangan yang ia berikan, seperti ia tau kalau aku yang tadi mengumpatinya.

"Kurang ajar, belum mulai kuliah udah ga aman aja Gue" gerutuku.

Siapa yang kira, kalau ia bukan hanya  membuatku merasa tidak aman. Tapi juga perasaan lain yang amat asing untukku.

*To Be Continued

Haloo teman-teman semuaa. Aku mau coba untuk nulis wattpad lagi nih. Kalau kalian baca boleh distar dan komen yaa jangan lupa share juga ke temen kaliann supaya makin banyak yang bacaa nih. Semakin banyak yang baca, klik star, dan komen. Aku bakal semakin semangat juga buat nulis dan upload. Kalau gaada yang baca dan klik star nanti cerita ini bakal berakhir kayak cerita aku yang lain, yaitu aku unpublish dan masuk draftku aja.

Support satu sama lain yuk hihi. Sehat selalu semuanya.

See you next part.

HOME OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang