Chapter 5

75 56 62
                                    

Happy Reading...

Blane kembali dengan nampan berisi makanan. Makanan yang dihidangkan adalah makanan yang sama sebelum Cinderella yang asli mati, yaitu roti keras dan bubur encer.

Blane menaruh nampan itu dengan kasar di atas tempat tidur Cinderella, "makanlah nona."

Cinderella mulai bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah makanan yang di ambil oleh Blane tadi. Dia mengambil nampan itu dan

PYARR!!

Cinderella menjatuhkan nampan itu ke lantai. Blane yang melihat itu hanya melotot sambil menutup mulutnya tak percaya.

Blane mulai mengambil langkah besar menuju Cinderella dan mencengkram kuat pergelangan tangan Cinderella yang membuat gadis itu sendikit meringis.

"APA YANG ANDA LAKUKAN?! APA ANDA SUDAH GILA?! LIHATLAH! BERKAT ULAH  ANDA, SAYA HARUS MEMBERSIHKAN LANTAI INI! SEPERTINYA ANDA MEMANG INGIN DIBERIKAN HUKUMAN YA?!!" Ucap Blane sambil berteriak tepat di depan Cinderella.

Cinderella hanya menatap takut pada pelayan itu.

"Maaf Blane, a-aku benar-benar tidak sengaja. T-tolong jangan hukum aku." Ucap Cinderella terbata-bata sambil menunjukkan ekspresi menyesal.

"HAHAHAHA"

Setelah Cinderella mengatakan itu, dia menarik keras pergelangan tangannya dan tertawa terbahak-bahak sambil mengusap ujung matanya yang mulai mengeluarkan air mata. Namun sedetik kemudian ekspresinya langsung berubah menjadi dingin dan menatap Blane tajam.

"Oh Blane, apa kau berharap aku mengatakan itu padamu? Jika iya, bangunlah. Kau sedang bermimpi."

Blane membeku, tatapan Cinderella sangat menakutkan. Dia baru sadar bahwa aura Cinderella sangat berbeda sejak bangun dari koma.

"Apa anda berani menatap saya seperti itu? Anda memang harus diberi hukuman." Ucap Blane sambil mengangkat tangannya, bersiap untuk menampar pipi Cinderella.

Namun pergerakan Blane terhenti karena ditahan oleh Cinderella. Blane sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh nona yang ia 'layani'

Cinderella menatap tajam Blane. Tatapan bola mata berwarna biru langit itu terasa sangat menusuk. Udara di sekitar tiba-tiba sangat dingin dan

PLAKK!!

Cinderella menampar keras pipi Blane yang membuat pelayan itu terjatuh ke lantai. Blane melotot tak percaya sambil memegang pipinya yang mulai panas akibat tamparan yang Cinderella layangkan pada dirinya tadi.

Cinderella menghampiri Blane yang masih kaget dengan perbuatannya tadi dan berjongkok di depan Blane sambil mengangkat dagu Blane dengan jari telunjuk lentiknya.

"Akan ku ingatkan jika kau sudah lupa, aku ini masih seorang bangsawan dan aku adalah tamu Pangeran Henry, Blane.  Dan kau hanya seorang pelayan. Apakah pantas memperlakukan seorang bangsawan dengan rendahan seperti tadi?"

Tubuh Blane gemetaran dan air matanya mulai keluar dari matanya. Dimatanya, Cinderella sangatlah menyeramkan saat ini. Dia tidak menyangka akan ada saat dimana dia ditampar oleh seseorang yang dia kira sangat naif dan bodoh itu

"Hanya karena aku diam selama ini kau jadi bersikap semau mu."

Cinderella menghela napas. Dia menghempaskan wajah Blane dan mulai berjalan kearah sofa yang ada dikamarnya. Setelah duduk, dia melirik Blane yang masih mencoba mencerna kejadian yang dia alami baru saja.

"Sampai kapan kau duduk disana? Bawakan aku makanan yang bisa dimakan oleh manusia!" Ucap Cinderella sambil membaca buku tebal yang dia letakkan di atas meja kemarin.

Blane langsung cepat-cepat berdiri dan membungkuk, "b-baik nona."

•••••••••••

Setelah sarapan, Cinderella memutuskan untuk jalan-jalan di taman. Di sepanjang jalan dia selalu mendapati para pelayan yang selalu menatapnya dan berbisik-bisik kepada rekannya. Cinderella tidak peduli akan itu, dia tetap memasang wajah datarnya. Dia duduk di tempat yang sudah disediakan di taman.

"A-pa nona ingin minum teh?" Tanya Blane dengan takut. Sejak peristiwa tadi, Blane benar-benar berubah. Dia tak lagi menatap tajam Cinderella dan tak lagi meninggikan suaranya.

"Hm boleh." Jawab Cinderella yang sudah mulai membaca buku yang dia sengaja bawa tadi.

Tidak lama kemudian Blane datang dengan membawa teh mawar. Dia mulai meracik teh itu dan menuangnya dalam cangkir.

"Ini nona."

Cinderella tak menjawab, dia langsung mengambil cangkir itu dan mulai meminum tehnya sambil terus membaca buku yang dia pegang.

"Hari yang indah bukan?"

Cinderella melirik kearah suara tersebut dan mendapati seseorang yang sedang berdiri disana. Dia adalah Pangeran Henry.

TBC

Cinderella After EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang