24. ....

309 50 7
                                    

Dorr...

Jantung semua orang yang ada disitu seakan berhenti setelah mendengar suara tembakan rendy. Rendy melepaskan tembakannya ke atap ruangan itu, sehingga anak buah rendy masuk ke ruangan tapi rendy menahannya agar tak menyerang Gendragoz.

"Ini peringatan dari gue, kalau gue gak main-main" tegas rendy dengan lantangnya

Anrez melihat kearah tiara yang tengah menangis dalam diamnya, dia juga melihat ke arah tania yang sedang ketakutan.

"Nuc hapus bukti itu" perintah anrez pada akhirnya

"Tapi rez..." ucapan nuca terpotong lebih dulu

"Hapus nuc!! Gak ada yang lebih penting dari pada tiara sekarang" bentak anrez

Nuca akhirnya menghapus semua bukti yang telah dia dapat, padahal itu satu-satunya bukti untuk memasukkan rendy ke dalam penjara. Tapi mereka juga tidak boleh egois, karena ada nyawa orang lain yang dipertaruhkan disini. Rendy tersenyum puas setelah semua bukti itu dihapus.

"Oke sesuai perjanjian, mereka berdua gue lepas" ucap rendy yang membuat gendragoz menatap heran.

Anrez menatap rendy bingung, kenapa hanya seperti ini? Bukankah rendy sangat membencinya, tapi kenapa dia membiarkan anrez dan semuanya pergi begitu saja.

"Pergi sekarang atau gue berubah pikiran" teriak rendy yang membuyarkan lamunan anrez

Anrez langsung menghampiri tiara, sedangkan gendragoz menolong tania. Anrez melihat dengan jelas keadaan gadisnya saat ini, air matanya kembali menetes. Sebenarnya saat ini dirinya masih terbawa emosi dan ingin sekali menghabisi rendy, tapi dia tahan demi tiara. Dia membuka semua ikatan ditubuh tiara lalu menggendong gadisnya untuk pergi dari tempat itu. Ditengah kondisinya yang memprihatinkan, gadis itu masih berusaha kuat, dia hanya tersenyum tipis sambil berusaha menahan semua rasa sakitnya agar tidak membuat anrez khawatir.

Rendy hanya tertawa puas dalam hati melihat mereka pergi. Bukan dia tidak lagi memiliki dendam kepada anrez, hanya saja dia memilih bermain cantik. Lagi pula rendy tidak ingin terburu-buru. Jika dia membunuh anrez hari ini, dia pasti tidak akan puas. Dia ingin menikmati alur pemainan yang telah dibuat. Bukankah menyerang dari dalam lebih menyakitkan daripada melukaI fisiknya.

"ini baru awal dari permainan gue, lo akan lihat segimananya gue akan ngancurin lo anrez" batin rendy tersenyum licik

Anrez dan Gendragoz membawa tiara dan juga tania ke markas. Tadinya anrez ingin membawa tiara ke rumah sakit, tapi tiara menolak. Sebenarnya tiara hanya tidak ingin anrez tau tentang penyakitnya kalau membawa dia ke rumah sakit. Tiara juga tidak mau pulang, karena tidak ada siapun dirumahnya. Sesampainya di markas anrez langsung menggendong tiara ke kamar yang ada disana diikuti tania dan juga gendragoz dibelakangnya.
Banyak sekali pertanyaan yang sebenarnya ingin anrez tanyakan ke tania, tapi dia memfokuskan dirinya dulu ke tiara.

"Kamu beneran gak mau ke rumah sakit?" tanya anrez setelah sampai dikamar

Tiara mengernyitkan keningnya mendengar ucapan anrez. Sedangkan Gendragoz mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah.

"Kamu?" tanya tiara memastikan sambil menahan senyumnya

"Iya kamu? Kenapa? Gak suka? Yaudah aku gak bakal panggil kamu" ucap anrez ngegas yang justru membuat gendragoz tak bisa lagi menahan tawanya

HAHAAAAA

"Ngakak banget sumpah"

"Kesambet apaan lo rez"

"Kayaknya bakal ada yang bucin nih"

"Aku gak bakal panggil kamu lagi..pppphhht hahaaa" ledek atap menirukan omongan anrez

DARI KAMU AKU BELAJAR(END)Where stories live. Discover now