28

710 70 6
                                    

Keesokan harinya Aira benar-benar menepati janjinya ia mau menyelesaikan dan memperbaiki hubungannya dengan Airin.

Seperti pagi ini Aira nekat masuk kedalam mobil Airin demi mencari titik terang masalah mereka.

"Lo apa-apaan sih Ra, keluar ngak dari mobil gue."omel Airin malas.

"Ngak, gue mau ngomong sama Lo."kekeh Aira mantap.

"Sekarangkan udah ngomong yaudah keluar."jawab Airin pelan.

"Gue bilang ngak ya ngak Airin."Aira masih tetap kekeh dengan keinginannya.

Terdengar helaan nafas gusar dari Airin melihat tingkah laku Aira yang keras kepala dan langsung saja dia menjalankan mobilnya.

Terjadi keheninga diantara mereka berdua karna tidak ada yang membuka suara sedari awal mobil berjalan tadi.

Hingga deheman Airin memeca keheningan yang ada didalam mobil.

"Ekhem...mau ngomong apa?"tanya Airin dengan tatapan fokus kejalan.

"Anu... Itu.. soal masalah kita."ucap Aira agak ragu.

"Ngak usah dibahas lagi udah berlalu juga."jawab airn spontan.

"Ngak bisa gitu Rin kita harus nemu titik terang sama masalah kita..

"Kita berdua sodara sampai kapan kayak gini coba?"ungkap Aira.

"Huhh jangan sekarang.. kita mau sekolah nanti aja setelah pulang sekolah."jawab airin.

"Ngak usah sekolah aja Rin sehari bolos ngak bakalan nilai Lo merah kok."ucap Aira.

"Nga---omongan Airin dipotong oleh Aira.

"Apa-apaa ngak mau tau pokoknya hari ini kita ngak sekolah titik."kekeh Aira.

"Tap---lagi omongan Airin dipotong oleh Aira.

"Eittt ngak ada tapi-tapian.. yayaya pliss....kakakku...cantikku."mohon Aira dengan gaya sok imutnya.

Andai aja Devan sama rehan melihat ini mereka pasti bakal bersorak senang karna memandangan kedua adiknya bak kakak adik normal biasanya.

"Lebay Lo..yaudah sekali ini aja ya kalau Lo nyesatin gue lagi bilangin bang Raka nih."akhirnya Airin mengalah juga.

"Yeyyy..makasih taman aja yok ngambil moment."ucap Aira girang.

"Kek mau mati aja Lo."jawab Airin ngak habis pikir dengan Aira.

Dalam hatinya Dia ngak nyangka kalau Aira bisa semanja ini.

"Sebegitu bodohnya gue dulu nyiapin dia sama musuhin dia cuma karna cowok."batin Airin.

tak lupa pula senyum tulus terbit dibibir Airin melihat Aira hari ini sebegitu manisnya.

Selang beberapa menit mereka sampai ketaman yang mau mereka tuju.

"Sepi ya."kata Aira celingak celinguk mencari orang.

Ditaman tersebut hanya ada satu dua orang saja sekarang.

"Goblok Lo ini taman isinya anak muda begooo... Ya sepi lah kan masih sekolah."jawab airin dan menonyor kepala Aira.

"Hehehe ngak kayak kita ya bolos."balas Aira cengengesan.

"Iya bolos karna ada setan kayak Lo."jawab Airin.

"Ihhhh... Ribut Mulu ngak jadi nih meruskan masalahnya."kesal Aira karna omongan mereka berlanjut terus.

"Lo sih.. yaudah yok duduk situ aja ngak ada orangnya keknya nyaman deh."tunjuk Aira dikursi ujung taman yang ngak ada penghuninya.

Mereka pun langsung melangkah  ketempat yang mau mereka tuju.

"MMM...Rin soal masalah kita gua mau minta ma...

"Suttt....jangan ngomong gitu seharusnya gue yang minta maaf sama Lo...disini gue yang salah dan gue juga yang memulai masalah."potong Airin telak omongan Aira.

"Tap.....

"Ngak ada tapi-tapian Aira... Disini gue yang salah..gue sebagi yang tua udah gagal jadi kakak yang baik buat Lo."ucap Airin tulus.

"Gue sadar dan maaf banget atas tingkah gue beberapa tahun ini ke Lo yang menurut gue bener-bener gila ai...maaf udah nyakitin batin dan fisikis Lo selama ini."ucapan airin kali ini nampak terlihat sangat tulus bahkan matanya mulai berkaca-kaca seakan sangat terlihat suatu penyesalan yang besar didiri Airin.

" Hiks Maaf beberapa hari belakangan ini juga ngejauhin kalian semua.. gue malu atas apa yang gue lakuin selama ini ke Lo."ungkap Airin lagi.

"Seharusnya Lo ngak ngalamin ini semua kalau gue ngak egois ai.. hikss sekali lagi maaf Lo adek gue bukan musuh gue jadi gue mohon maafin semua kesalahan gue ke Lo selama ini."kata Airin dan langsung sujud dikaki Aira.

Tindakan itupun spontan mengejutkan Aira yang pikirannya entah kemana.

"Rin Lo apa-paan sih bangun ngak."marah Aira atas tindakan Airin.

"Gue ngak bakalan bangun kalau Lo belum bilang udah maafin gue."kekeh Airin masih bersujud dikaki Aira.

"AIRINN...

"Lo kakak gue kan? Gue adek Lo benar kan?."tanya Aira dan dapat anggukan dari airin.

"Kalau gitu bangun rin... Ngak ada seorang kakak sujud dibawah kaki adeknya."ucap Aira dan membawa Airin untuk duduk lagi dibangku taman.

"Tap....

"Gue nyulik Lo kesini gunanya kalau bukan buat maaf-maafan dan nyelesain masalah terus buat apa airin?."tanya Aira tegas.

"Makasih ai.. MMM boleh peluk ngak."ucap Airin dan merentangkan tangannya disambut dengan rentangan tangan juga oleh Aira.

"Sini-sini gue belum pernah ngerasain pelukan seorang kakak perempuan dari dulu."jawab Aira jujur dan merekapun berpelukan.

Satu kata untuk pelukan mereka ini bagi Aira nyaman tapi, bukan dia yang seharusnya merasakan rasa bahagia ini tapi Aira Olivia yang asli.

"Aira gue berhasil menyelesaikan masalah Lo satu-persatu, tenang ya dialam sana."batin Aira dan terpancar  kebahagian didiri Aira karna sudah berhasil menyelesaikan masalah yang punya tubuh sekarang tinggal menyelesaikan masalahnya sendiri lagi dan itu pr bagi dirinya sendiri.

"Yaudah yuk pulang udah sore... Lama amat kita maaf-maafannya udak kayak mau lebaran aja."keluh Aira.

Setelahnya mereka pulang dengan masalah yang sudah terselesaikan.

.
.
.
.

"Dear Aira tenang ya dialam sana, titip mama papa ya jaga mereka aku disini berjuang buat menyelesaikan apa yang belum terselesaikan. Makasih ya atas kesempatan berharganya sekali lagi tenang dialam sana aku janji akan jaga mereka-meraka yang kamu anggap penting dengan baik dan aku harap kamu juga janji jaga orang tua aku dengan baik-baik ya disana."🥺

.
.
.
.

Happynewyour20222 gaes🎉

Selamat tahun baru dan selamat membaca ya.🤗

Pendek dulu ya ceritanya jangan lupa tombol vote, coment dan follow juga bye✋✋

I'm not aira (END)Where stories live. Discover now