9

1.4K 116 1
                                    

Aaaaaa....

Brakk

"Awss...kaki gue." Aira berhasil mengelak mobil tersebut tapi sayangnya dia nambar pohon dan kakinya terhimpit oleh motor.

Aira dengan segera mengambil hpnya dan menelpon seseorang.

"Halo bang tolongin ai, ai jatoh dari motor kaki ai ngak bisa digerakin."ujar Aira kepada orang yang dia telpon.

"Lokasi kamu dimana Abang kesana sekarang."jawab seseorang yang ditelpon Aira.

"Iya² buruan kesini bang.....sitt kaki ai sakit ini."jawab Aira sesekali meringis kesakitan.

Tak lama setelah Aira mematikan telponnya datanglah seseorang yang dia telpon tadi.

"Lama banget sih kamu bang kaki ai udah mau patah ini gara-gara Abang lama." Ujar Aira kesal.

"Ini anak ya ngak tau terimakasih, Abang bela-belain bolos dari kampus demi kamu tau Abang tu khawatir dek dengar kamu jatoh."ujar Raka khawatir.

"CK dengar ya bang ai nelpon Abang tu biar Abang angkatin nih motor kaki ai ngak bisa digerakin tau, ngak usah ngomel nanti kaki ai ngak sampe² dirumah sakit kalau Abang ngoceh Mulu kayak mak² berebut sayur." Cerocos Aira jengah dengan Omelan abangnya.

"Yaudah nih udah Abang angaktin, bisa jalan ngak?."pertanyaan bodoh yang dikelurkan oleh Raka membuat Aira memutar bola matanya malas.

"Abang tuh bodoh atau gimana sih, kalau ai bisa jalan dari tadi ai ngak perlu nelpon Abang buruan angkat gendong ai sakit ini kaki ai bang." Ujar Aira sedangankan Raka hanya cengengesan doang.

Langsung saja Raka menggendong Aira ala bridal style masuk kemobil dan langsung pergi kerumah sakit.

Sekarang Aira tengah diobatin dari tadi Raka melihat Aira diobatin ngak ada setetes pun air mata yang jatuh dari pipi Aira, Raka sempat heran biasanya Aira luka dikit saja pasti nangis lah ini kakinya hampir patah dia santai² saja diobatin oleh dokter hanya sesekali meringis kesakitan saat dokter tak sengaja menyentuh lukanya.

"Ai??..mmm itu ngak sakit apa kok kamu ngak nangis dari tadi padahalkan lumayan parah Abang aja ngeri ngeliat kaki kamu."ujar Raka agak meringis.

"Ngak lah bang udah biasa kali kayak gini." Ujar Aira dengan spontan.

Sedangakn Raka yang mendengarnya langsung melotot kaget mendengar ucapan sang adik.

"Maksudnya udah biasa itu apa Aira."ujar Raka dingin, luka parah gini adiknya bilang udah biasa dan dia baru tau sekarang kalau adiknya sering luka tanpa sepengetahuan dia.

Aira yang mendengar nada dingin Raka sontak sadar dengan omonganya yang keceplosan, ya karna dia selama jadi Caca Udah biasa luka kayak gini pas ikut² tanding bela diri.

"Itu, anu apaan tuh bang aduh apaan yak." Ujar Aira gugup dan cengegesan.

"Udah lah bang lupainya aja kan Abang tau sendiri gimana Aira selama ini diperlakukan oleh mereka."ujar Aira cepat mengalihkan pikiran Raka biar tidak kemana² dan berhasil Raka pun percaya dengan ucapan Aira tanpa curiga sedikitpun.

"Udahlah ngak usah dipikirin lagi, ayok pulang kata dokter tadi kamu harus pakai kursi roda dulu untuk satu Minggu ini dan ngak usah sekolah dulu biar Abang yang izinin."kata raka, tadi Raka sempat keruangan dokter dulu sebelum menghampiri Aira.

Tap....omongan Aira langsung dipotong oleh Raka.

"Ngak ada nego siasi aira, kamu sekarang makin bandel ya." Ujar Raka ngak mau dibantah karna dia tau Aira pasti ingin protes dan ngak mau pakai kursi roda.

Aira mengerucutkan bibirnya karna omongan Raka.

"CK iya-iya ayok pulang aku mau pacaran sama kasur bang udah kangen ini."ujar Aira sedangakn Raka hanya geleng² kepala mendengar ucapan adiknya ini.

Setelah setengah jam berlalu akhirnya Aira dan Raka sampai dihalaman rumah mereka dan disambut oleh muka terkejut dari kedua orang tuanya Aira dan Raka.

"Ya ampun sayang ini kenapa kok apai kursi roda."panik mama Aira.

"Aduh brisik mah, Aira ngak papa kok bang Raka sama dokternya aja yang berlebihan padahal Aira bisa jalan sendiri kok."ujar Aira malas sambil mengosok²kan kupinya yang pengang akibat suara merdu mamanya.

"Kalau dokter dan Abang kamu memang berlebihan, coba kamu jalan papa mau lihat emang beneran bisa."sahut papa Aira menantang kata² anaknya bungsunya, dan yang ditantang malah cengengesan.

"Yaelah papah mah ai kan cuma bercanda pah biar suara merdu mamah berhenti....hhhe." ujar Aira dengan cengiranya.

"Aira masuk dulu ya pah mah mau pacaran dulu sama kasur tercinta."ujar Aira dan kedua orang tuanya hanya geleng² kepala meliah tingkah Aira makin hari makin absurt saja pikir mereka.

Sedangkan disisi lain lebih tepatnya disekolah sudah  bel pulang sekolah dan rencanya leo the geng mau main kerumah Devan.

"Kalian jadi main ke ruham kita." Tanya Devan yang baru sampai diparkiran yang sudah ada teman²nya termasuk rehan dan Airin.

Jadilah nih liat si Airin udah nemplok sama pawangnya." Sahut Alex cepat.

"Ohh, yaudah ayo kita berangkat."jawab Devan dan merekapun langsung berangkat menuju rumah Airin.

Sesampainya mereka diruham Devan mengernyitkan keningnya kenapa motor Aira tidak ada padahal dia pulang terlebih dahulu dan malah mobir Raka yang terparkir dihalaman rumah, seharusnya kan jam segini Raka masih ada jam pelajaran dikampus.

"Assalamualaikum." Ujar mereka barengan.

"Waalaikumsalam." Sahut beberapa orang dari dalam rumah.

Devan dan teman²nya langsung masuk ketika mendengar sautan dari dalam rumah.

"Loh bang kok udah pulang aja,, Aira mana kok belum pulang." Tanya rehan yang penasaran melihat abangnya ada dirumah dan malahan Aira yang tak ada dirumah.

"Mah Raka ketas dulu gerah disini, Raka kepengen nonjok orang bawaannya kalau lama² disini." Ujar Raka pamitan kepada kedua orang tuanya dan mengabaikan pertanyaan rehan.

Bang Raka kok gitu sama bang rehan, pertanyaan bang rehan ngak dijawab."saut Airin sebenarnya dia juga penasaran kenapa Aira belum sampai dirumah setelah kejadian disekolah tadi.

Langkah Raka terhenti saat mendengar suara sok manis dari Airin.

"Perduli apa kalian Sama aira mau dia pulang ke ngak kek, atau bahkan Aira tertimpa musibah pun ngak ada urusannya sama kalian."ujar Raka dingin Airin langsung tertunduk takut mendengar perkataan Raka kepadanya.

"Maksud Abang apa ngomong gitu, Aira kenapa bang kata² Abang pasti ada maksudnya kan?."tanya Devan yang sedari tadi diam.

"Udahlah ngak usah tanya² Aira kalian mainya aja sama teman² kalian, Aira baik-baik aja kok." Sahut Raka dan langsung pergi kelantai atas.

"Mah Aira kenapa kok bang Raka dingin banget dan sedari tadi teman² Devan dicuekin sama Abang ngak disapa kayak biasanya." Ujar devan bingung.

"E-ehh anu Aira ada kok dikamarnya sedang tidur katanya kecapean abis dorong motornya yang rusak." Bohon mama devan.

Kenapa mamanya berbohong karna tadi sudah dikasih tau oleh Raka jangan kasih tau adik²nya kalau Aira kecelakaan biar mereka liat sendiri nanti kata raka.

"Ohh yaudah kalau gitu kita² mau main dulu ya disini mah." Kata Devan dan diangguki oleh sang mama.

"Yaudah kalian main aja disini mamah sama papah kekamar dulu."sahut sang papa yang sedari tadi diam.


Hai² gaess ketemu lagi kita maaf ya kalau ceritanya ngak nyambung dan berantakan maklum masih baru dan masih bingun hhhe😁

Jangan lupa ya gaess

Follos
Vote
Coment

Biar authornya semangat terus nulisnya ya.👌✌️😉


I'm not aira (END)Where stories live. Discover now