Persiapan Rapat: 14 Oktober

530 52 0
                                    

Kantin Kantor - 11:59 

Suasana kantin kantor pukul sebelas lebih lima puluh menit tidak begitu ramai. Sepertinya karyawan sedang sibuk dengan deadline sehingga menunda mengisi perut mereka. Namun tidak bagi Gianno dan Kamil yang sudah duduk di pojok kantin. Lengkap dengan makanan yang sudah mereka pesan sejak dua puluh menit lalu.

"Mil, tolong persiapin kebutuhan shooting besok. Gue nggak mau miss sedikitpun ya, ribet urusannya kalau double take." kata Gianno mengingatkan Kamil akan shooting esok hari. 

"Iya tenang aja! Besok lokasi tokonya di mana sih? Kenapa harus ke toko juga?" sahut Kamil dibarengi dengan protes. 

Dengan wajah datarnya Gianno menatap Kamil, "Ke toko karena kebutuhan konten! Besok di daerah XXXX gue akan share loc kalau sampai di tujuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan wajah datarnya Gianno menatap Kamil, "Ke toko karena kebutuhan konten! Besok di daerah XXXX gue akan share loc kalau sampai di tujuan. Lo banyak protes ya, Mild? Gue SP1 enak kayanya." canda Gianno dengan diakhiri senyuman mematikannya.

"Oke oke Pak Bos, nggak usah ngancam SP bisa? Besok gue jamin one take one shoot. Kelar cepet!" jawab Kamil mantap sambil merangkul kawan sekaligus bosnya itu. 

Gianno mengabaikan kawannya dan berkutat dengan handphone meski makanan di depan mata lebih menggiurkan namun ia masih belum lapar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gianno mengabaikan kawannya dan berkutat dengan handphone meski makanan di depan mata lebih menggiurkan namun ia masih belum lapar. Saat membuka whatsapp, ada satu pesan dari talent utama shooting besok yang belum sempat ia baca pagi tadi. 

"Pak Merwyn nggak baca group apa gimana, sih? Udah jelas gue brief baju warna cerah." gerutu Gianno. Dengan wajah ditekuk dan alis bertaut, Gianno membalas pesan sang talent utama yang bernama Merwyn itu. 

Gianno paling malas dengan talent yang tidak teliti seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gianno paling malas dengan talent yang tidak teliti seperti ini. Menyusahkan! Akan tetapi ia tetap harus bisa profesional. Menurut Gianno, menjadi seorang content creator bukanlah hal mudah. Membuat konsep, menentukan lokasi, perencanaan dana, talent serta teknik pengambilan gambar juga segala tetek bengeknya merupakan tanggungjawab Gianno. Ia dituntut bisa membuat konten seinformatif mungkin tapi tidak membuat penonton bosan, selain itu harus bisa memberikan sesuatu yang fresh di setiap kontennya. 


Studio - 14.00 

Agenda siang ini adalah preparation shooting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agenda siang ini adalah preparation shooting. Rencananya jika semua berjalan sesuai timeline, shooting akan dimulai pukul 08.00. Gianno dan Kamil sudah memperhitungkan durasi shooting besok. Mereka akan bekerja cepat namun semua adegan dapat terlaksana. 

"Mild, shoot besok fokus di outdoor ya. Pas Sabtu kita shoot indoor di ruang meeting aja cukup plus gue butuh scene Pak Merwyn ngomong depan kamera summary video ini. Aman, kan?"

Kamil yang dengan kamera di tangan dan berfokus penuh pada kamera kesayangannya itu hanya mengangguk menandakan ia paham akan arahan Gianno. 

Gianno berkutat dengan PC mengecek setiap detil skrip yang akan dibawanya esok. Shooting kali ini seperti pressure karena menggarap proses kerja divisi lain yang ia tak paham sama sekali. New challenge yet new pressure...

TING!

Gianno meraih gawai yang berada disamping kursor. Nampak Merwyn mengiriminya pesan yang membuat ia kembali merasakan pening. 

"Pak Merwyn lagi di luar kota. Besok agak telat mulai shootnya, Mild"

"Gue ngikut aja deh gimana kata lo." sahut Kamil, "Gi, gue lanjut ke studio editing ya. Ada revisian buat brand X belum gue check." lanjut Kamil dan dibalas dengan anggukan oleh Gianno.

Sepeninggal Kamil, Gianno masih berkutat dengan PC. Kini ia mengecek timeline project yang sedang berjalan. Gianno termasuk leader yang cukup teliti dan mampu mengatur flow pekerjaan anak buahnya dengan baik. Ia menganut sistem bekerja cepat dan cerdas. Ia tidak akan mengganggu anak buahnya di luar jam kantor. Baginya, work life balance matters!

Dirasa semua masih berjalan on track, ia lalu membuka request project terbaru dengan deadline yang hanya diberi waktu 3 hari. 

'Kayanya nggak bakal pulang on time lagi nih,' pikir Gianno dibarengi helaan napas pasrah. Setidaknya bagi Gianno, seorang leader adalah orang yang keluar terakhir dari ruangan. 

TING!

"Tuhan, kuatkan hati anakmu ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuhan, kuatkan hati anakmu ini." adalah reaksi Gianno dengan ketidakpercayaannya terhadap apa yang ia baca. 

"Pak Merwyn, kalau sampai besok anda sebawel ini........nyerah gue shooting divisi ini." tanpa membalas pesan dari sang talent utama, Gianno mematikan PC studio dan bergegas mencari asupan kafein dengan wajah tak bersahabatnya. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rapat di Bulan NovemberWhere stories live. Discover now