Persiapan Rapat: 8 Oktober [1]

1K 64 0
                                    

"Gi, ada telpon dari Pak Joe," kalimat ini sukses membuyarkan konsentrasi Gianno, seorang content creator di perusahaan produk kecantikan yang sedang mencari inspirasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gi, ada telpon dari Pak Joe," kalimat ini sukses membuyarkan konsentrasi Gianno, seorang content creator di perusahaan produk kecantikan yang sedang mencari inspirasi. Otaknya buntu belakangan ini karena kerjaan yang kian serabutan ia lakukan. 

Dengan malasnya, Gianno melangkahkan kaki menuju meja kerja anak buah sekaligus kawannya -Kamil- untuk menjawab panggilan telpon dari bosnya itu. 

"Halo Pak Joe, ada yang bisa saya bantu?" kata Gianno dengan nada serendah mungkin. 

"Bisa meeting sama saya sebentar? Saya ada project dalam waktu dekat." Bosnya melontarkan pertanyaan retoris yang di mana sudah pasti jawabannya 'harus' meeting, kan? Hal yang sudah pasti tidak bisa Gianno tolak. 

"Oke Pak. Kira-kira di......," belum sempat Gianno menyelesaikan pertanyaannya, sang Bos sudah memotong. "Di ruang meeting biasa di jam 10 nanti, saya tunggu!"

Gianno melirik sekilas jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 09.58. Itu artinya 2 menit lagi ia harus menemui Pak Joe tanpa persiapan apapun. Yang bisa ia katakan hanya, "Baik, saya akan langsung ke ruang meeting." dan sambungan telpon pun terputus. 

"Ok Gi, masih pagi tapi mood lo udah diobrak-abrik sama bos. What a perfect start of the day!" sarkas Gianno pada dirinya sendiri sambil berjalan ke meja kerjanya untuk mengambil laptop juga buku catatan. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ruang Meeting - 10.00 

Setibanya Gianno di ruangan meeting, sang bos besar sudah terlebih dulu sampai dan sedang memainkan gawainya. Ketika dirasa ada yang datang, Pak Joe mempersilakan Gianno duduk di hadapannya. 

"So, saya panggil kamu karena ada project di bulan November. I heard you bisa bikin video semacam guideline buat tim sales. Saya mau menyamakan persepsi mengenai pekerjaan......" Pak Joe mulai menjelaskan maksud dan tujuan ia memanggil Gianno yang tak lain dan tak bukan adalah membuat video. 

Setiap detil mandatory yang disebutkan Pak Joe, Gianno catat tanpa terlewatkan. Ia paham betul bos besarnya sangat detil terhadap hal kecil. 

"Ok saya mengerti, Pak. Saya akan buat timeline untuk project ini dan segera saya share ke Bapak." ucap Gianno mantap. 

"Good then, saya akan buat group untuk tim project ini. So, videographer and talents? Right?"

Gianno berpikir sejenak, "Saya butuh sekitar 5 talent untuk ini. Mohon dibantu dari tim Pak Joe."

Sang bos besar mengangguk mengiyakan permintaan Gianno. Tak lama setelahnya, rapat berdua dengan Pak Joe selesai dan Gianno kembali ke meja kerjanya. 

"Gi, you okay? Nggak pegel kepala lo nunduk terus gitu?" Kamil menghampiri Gianno yang dirasa cukup lama menundukkan kepalanya bermain gawai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gi, you okay? Nggak pegel kepala lo nunduk terus gitu?" Kamil menghampiri Gianno yang dirasa cukup lama menundukkan kepalanya bermain gawai. 

"Nggak. Gue lagi cari inspirasi plus ngitungin timeline dari kalender hp." jawab Gianno sekenanya. Sejujurnya ia sangat pening dengan segala project serta deadline yang mepet. 

"Mild, minggu depan kita shooting untuk project sales. Tenang, talent udah dari Pak Joe semua. Lo tinggal shoot. Konsep dan lokasi udah aman sama gue." lanjut Gianno sambil mendongakkan kepalanya. Belum juga Kamil menjawab, ia sudah dibombardir dengan rentetan kalimat order dari atasannya itu.

"Hmmm enak banget ini orang ngatur timelinenya." senyum kecut Kamil hadiahkan untuk Gianno, "Siap siap siap Pak Bos Gianno gantengkuuu." lanjut Kamil agak menggoda Gianno. 

"Diem!" balas Gianno dengan wajah muramnya. 

Hari itu juga, setelah makan siang, Gianno menyelesaikan timeline yang sudah ia janjikan. Ia kirim melalui pesan singkat dan Pak Joe sudah setuju.

Ia akan menggarap video ini minggu depan tepatnya di tanggal 15 dan 16 Oktober. Ia membaca list talent yang diberikan Pak Joe

1. Merwyn as Supervisor Sales

2. Cameron as Kepala Cabang

3. Gun as sales officer

4. Mikesirri as sales officer 2

5. Jaime as sales officer 3

'Talent sudah saya masukkan ke group. Kamu brief saja nanti saya yang arahkan mereka untuk wajib ikut perintah kamu saat shooting. Saya percayakan ke kamu ya, Gianno' 

Dan hari itu berakhir begitu saja dengan pekerjaan yang semakin banyak untuk Gianno. Ia memutuskan untuk pulang on time karena semakin lama ia di kantor, semakin pening kepalanya juga. 


To be continue...



Rapat di Bulan NovemberWhere stories live. Discover now