[61] Perpisahan

58.4K 7.7K 671
                                    

.
.
.
...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Udah beres?"

El mengangguk sebagai jawaban. Koper besar berisi berbagai macam keperluannya itu ia angkat dan taruh dilantai.

Matanya melirik sepenjuru kamarnya, mengingat-ingat apakah ada barang yang belum ia masukan kedalam koper.

Helaan nafas panjang itu terdengar. Sepertinya sudah cukup. Hanya tinggal berangkat saja.

Tubuh tegap El berbalik. Ia mendekati gadis yang sudah menemaninya dalam kurun waktu satu tahun lebih ini.

Tangan El terbuka lebar dan membawa tubuh kecil Gisha kedalam pelukannya. "Gue bakalan kangen sama lo."

Tangan Gisha mengusap pelan punggung El. Menikmati hangatnya pelukan cowok yang sebentar lagi akan pergi meninggalkannya dalam jangka waktu yang lama.

"Lo harus sering-sering nelpon gue. Sesibuk apapun kita harus saling ngabarin."

"Iya." Jawab Gisha.

El melepas pelukan itu. Kedua tangannya memegang bahu Gisha. Matanya terfokus pada wajah cantik yang nanti akan sangat ia rindukan. "Jangan bosen nungguin ya? Gue tau empat tahun bukan waktu yang sebentar. Gue janji, setelah gue beres kuliah disana, gue bakalan langsung lamar lo." Ucap El serius.

Manik indah Gisha mulai berkaca. Kepalanya mengangguk yakin dengan ucapan El barusan.
"Gue bakalan nungguin Lo."

Keduanya kembali berpelukan. Pelukan erat yang bisa menyalurkan perasaan masing-masing.

El beberapa kali mencium rambut Gisha. Sungguh, ia benar-benar menyayangi gadis ini. Gadis yang bisa membuat hari-harinya lebih menyenangkan dan berarti.

Empat tahun memang bukan waktu yang sebentar. Namun, El sudah memperhitungkan hal itu. Bukan masalah jarak, melainkan seberapa kuat ikatan mereka.

Jika keduanya sama-sama yakin dan percaya, prasangka-prasangka buruk tentu tidak akan hadir.

"Nangis aja."

Gisha memukul keras Punggung El kala cowok itu malah menyuruhnya untuk menangis. Sudah susah-susah menahan tangisnya sedari tadi, El malah menyuruh nya sekarang.

"Gue udah ikhlas lo pergi hiks, tapi gue belum siap kalo harus gak ketemu lo."

El tersenyum saat Gisha mulai mengeluarkan tangisannya. "Kalo ada hari libur panjang, gue usahain buat balik kesini."

Gisha mengangguk dalam dekapan itu. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Tak ingin cowok ini pergi jauh darinya.

Satu tangan El terangkat untuk mengusap rambut Gisha pelan. Lalu, ia sedikit menarik pelan agar kepala gadis itu mendongak ke arahnya.

GALAKSA [End/Terbit]Where stories live. Discover now