S2_Part_17

1.4K 112 1
                                    

Happy_Reading
-
-
-
Vote

"Bapak, maafin Queen please,"

Hening ...

Levi tidak peduli pada Queen, rasanya begitu kecewa saat melihat tunangan nya malah asik bersama laki-laki lain. Ketimbang diri nya sendiri.

Flash back

Seperti janji nya Levi begitu semangat menjemput Queen, Levi ingin mengajak Queen untuk pergi ke mall. Puas berbelanja keduanya menuju sebuah kafe yang ada di mall. Levi izin kepada Queen untuk pergi ke toilet sebentar. Namun, saat kembali hati Levi sakit saat melihat Queen berpegangan tangan dengan Zayyan. Tampak seperti dua kekasih yang bahagia. Levi tersenyum menyingrai, dengan wajah tersenyum dia berjalan menuju Queen. Mengambil dompet nya yang tertinggal, lalu meningalkan mereka berdua. Queen yang melihat kedatangan Levi kaget bukan main. Takut jika Levi tambah marah, Queen memilih menyusul dan meningalkan Zayyan yang tampak santai memakan steak.

Flashback of.

Levi jengah mendengar Queen yang terus meminta maaf, tapi dia membiarkannya saja. Satu hal yang paling di benci oleh Levi yaitu penghianatan. Queen berselingkuh dengan Zayyan bagaimana dia tidak marah, apalagi status nya Zayyan mantan pacar Queen. Tunangan mana yang tidak marah saat melihat orang yang di sayang begitu mesra dengan mantan pacar nya.

"Pak, maafin Queen! Tadi tu Queen cuma ngobrol sama Zayyan,"

"Ngobrol sambil pegangan tangan? Gitu maksud kamu?"

"Nggak gitu Pak,"

Ingin membela diri, namun apa yang di katakan Levi benar ada nya dia berpegangan tangan dengan Zayyan. Namun bukan dia yang memegang tangan Zayyan, namun Zayyan lah yang lebih dulu mengengam tangan ya.

"Pak,"

"Cukup Queen! Mending sekarang kamu pulang, terserah mau pake apa saya nggak peduli. Jangan sampai kemarahan saya bertambah nanti kamu menyesal,"

"Tapi Pak,"

"SAYA BILANG PULANG!"

Deg!

Tubuh Queen gemetar, ini kali pertama Levi membentak nya. Air mata membanjiri wajah nya, Queen berjalan begitu lesu keluar dari mall. Malu? Tentu saja sedari tadi keduanya menjadi pusat perhatian. Queen yang tidak punya rasa sama Levi, sekarang begitu mencinta Dosen nya itu. Harus nya Queen tidak menaruh rasa pada Levi, dia pikir Levi berbeda dengan Zayyan. Nyatanya sama saja, lagi-lagi Queen harus tersakiti karena laki-laki.

Levi sendiri menyesal telah membentak Queen, rasanya dia sudah keterlaluan. Kenapa dia sampai lepas kendali, tentu saja karena cemburu. Levi mengacak rambut nya frustasi, dia mengikuti Queen sampai gadis itu mendapat kan taksi. Ingin rasanya Levi berlari dan memeluk Queen yang tampak kacau. Tapi, urung saat mengingat kejadian tadi. Setelah memastikan Queen baik-baik saja, meski gadis itu menangis karena nya. Levi mengambil mobil lalu pergi ke suatu tempat. Baru saja dia membuka pintu hitam yang ada di hadapannya.

Bugh!

"Bego!"

"Bangsat Lo,"

"Maaf,"

"Harusnya Lo nggak lepas kendali goblok,"

"Gue nggak sangup, mending berhenti,"

Queenza Story (End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora