26. Jangan Pergi

83 29 24
                                    

AUTHOR POV

Beberapa hari berlalu Natasha nampak berubah ia terlihat sedikit tidak begitu sehat. "Non, mau kemana?"

"Keluar, bilang sama Mama sama Papa." Ucap Natasha.

Wanita itu masuk ke dalam mobil menuju sebuah tempat.

Kringg!

Kringg!

"Ngapain lo nelpon lagi?"

"....."

"Gue mau sendirian dulu, sorry."

Tutt...

Natasha memberhentikan mobilnya di sebuah klub. "Satu gelas wine." Ucap Natasha.

Ia mengambil ponselnya dan memperhatikan sebuah foto dirinya bersama Moza. Ia hanya menyeringai.

Seorang lelaki duduk di sebelahnya. "Nat?"

Natasha menoleh dan tersenyum. "Reyhan? Tumben."

Reyhan hanya tersenyum. "Waktu kosong."

Natasha mengangguk mengerti. "Kau terlihat tak sehat? Apa kau sakit?" Tanya Reyhan.

"Tidak, hanya stress." Balas wanita itu sembari meneguk segelas wine.

"Ada apa? Kau mau bercerita?" Bujuk Reyhan.

Natasha tersenyum masam. "Tidak ada yang perlu di ceritakan."

"Masalah cinta?" Tebak Reyhan.

"Kau memang selalu bisa menebak isi hatiku ya, walaupun aku sudah membencimu." Wanita itu terkekeh. Kesadarannya sudah mulai hilang.

"Seberapa pun kau membenciku aku akan tetap mencintaimu, Nat."

Natasha menatap sendu pria dihadapannya ini. Perlahan ia menyentuh wajah Reyhan dengan lembut. Air matanya menetes. "Andai saja kala itu aku tetap memperjuangkan dirimu."

Reyhan terdiam. "Mungkin aku tidak akan menjadi orang bodoh seperti saat ini." Tawanya pecah.

"Dia sudah menyakitiku, Rey, aku sakit..." Lirih Natasha.

Reyhan dengan cepat menggendong wanita itu. "Aku mencintainya, tapi dia tak mencintaiku. Aku memperjuangkannya tapi di tak menghargai diriku." Natasha terus berceloteh saat Reyhan membawanya ke sebuah ruangan.

"Bisa kau bawakan air hangat?" Pinta Reyhan pada seorang perempuan.

Lelaki itu membaringkan tubuh Natasha di atas ranjang. "Nat, sadar."

"Aku ingin semuanya kembali, Rey."

Sebelum Reyhan beranjak dengan cepat Natasha yang sudah setengah sadar menarik dirinya. "Aku ingin kau yang memberikan semua yang aku inginkan darinya."

Natasha melumat bibir Reyhan. "Nat!" Reyhan sontak menjauh.

"Aku mencintaimu Rey, kembali bersamaku seperti dulu."

"Aku juga mencintaimu."

*****

Di sebuah gedung terbengkalai seorang lelaki berbaju serba hitam menyeringai. "Lakukan seperti yang ku minta."

"Baik bos!" Dua orang dihadapannya mengambil beberapa lembar uang.

"Itu akan bertambah tergantung pada hasilnya." Ucap lelaki berkacamata hitam itu.

Di sisi lain, Anna tegah memberikan wejangan pada menantu perempuannya, Kiara. Tak hanya dirinya, namun sang suami, Brata juga ikut marah. "Papa gak menyangka kalau kamu akan melakukan hal ini, hal jahat ini. Terutama kamu Kiara."

PUKIS MOZARELLA [END]Where stories live. Discover now