16 : Bintang

1K 102 6
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Tumben kamu pulang? Kangen sama mama ya?" Bahagianya Selena bertanya kepada Meen, sore ini Meen sengaja mampir kerumah orangtuanya untuk memberi kabar perihal kehamilan Perth.

Dia memeluk mamanya dengan wajah yang tak terkira betapa bahagianya dia saat ini.

"Itu salah satunya tapi tujuan utama aku pulang itu memberitahu mama dan papa kabar gembira!" Jelas Meen setelah memeluk mamanya, mereka sedang berjalan menuju sofa.

Thanapob belum pulang kerja, dia masih dalam perjalanan pulang begitu juga dengan Mai.

"Kabar apa?" Antusiasnya Selena bertanya, dia memegang tangan kanan Meen. Berharap kabar itu sungguh kabar gembira untuk semua orang.

"Perth hamil ma!" Cerita Meen cerah membahana.

Wajah Selena yang tadinya penuh harap menanti kabar gembira Meen sekarang sudah berubah warna menjadi gelap. Sebab bagi dia ini bukan berita Baha'i melainkan berita buruk. Karena dengan hamilnya Perth, akan membuat dia kesulitan untuk memisahkan Meen dan Perth.

"Akhirnya setelah sekian lama, Perth hamil anak keduaku. Doain ya ma, semoga kandungan Perth dan bayiku baik-baik saja!" Lanjut Meen bercerita secerah mungkin sekalipun dia kurang suka dengan reaksi Selena. Terluka dia dengan reaksi Selena yang tidak menyukai berita ini.

Selena mengangguk di sela senyum dan semakin membuat Meen sakit hati. Dia tahu senyum Selena terpaksa.

Meen mengecup sayang tangan Selena dan berkata, "Tolong sayangi Perth seperti mama menyayangiku ya ma. Dia itu semestanya aku!" Ucap Meen semakin membuat Selena membenci Perth. Dia berkata begini karena sudah jenuh dengan sikap Selena yang tidak bisa menerima Perth.

"Memangnya kapan mama tidak menyayangi dia? Dianya saja yang selalu menolak kasih sayang mama serta selalu berkata tak beretika kepada mama! Asal kamu tahu, mama sayang sama dia!"

Meen tersenyum seindah mungkin nan tulus tak mendasar. Dia tahu mamanya berkata bohong.

Mana mungkin dia percaya mengingat betapa seringnya Selena menganggu Perth.

"Aku cuman mau mengatakan ini, bye ya ma!" Katanya yang tidak jadi makan malam di rumah orangtuanya. Padahal tadi dia mau makan malam di sini tapi tidak jadi. Selena membuat dia kehilangan minat untuk makan malam di sini.

Selena mengangguk, dia mengantar kepergian Meen dan berkata untuk sering pulang ke rumah.

"Ah... Kenapa dia pakai hamil segala!" Rutuk Selena kesal, dia melihat mobil Meen yang semakin menjauh dari rumahnya.

⏩⏩

Siang ini Perth menjemput Lenka, dia jemput sebelum dia pergi ke kantor Meen. Seperti biasa, dia ingin makan siang bersama Meen. Tapi kali ini dia mau ada Lenka.

Mata Perth mengerjap-ngerjap ketika dia bertemu dengan Brugh, Bright sengaja datang ke sini supaya bisa bertemu dengan Perth.

"Bisa kita bicara?"

"Gak!" Jawab Perth cepat tanpa berpikir terlebih dahulu. Malas dia.

"Sebentar saja!"

"Gak!" Tolak Perth takkan berubah.

Mereka di depan sekolah Lenka. Sebentar lagi baru proses belajar mengajar di sekolah ini selesai.

"Ini mengenai..."

"Gak!" Potong Perth sudah bertampang kesal.

Bright menghela nafas panjang. Dia mengerti kenapa Perth membencinya.

Lovely - EndWhere stories live. Discover now