bagian 4

6.5K 335 7
                                    

Gulf duduk disamping Mew, Gulf memikirkan kenapa tadi dia tidak melawan atau berteriak meminta tolong, dan kenapa dia kembali lagi ke perusahaan ini, malah sekarang dia sudah diangkat menjadi pengawal pribadi tuannya itu, "apa aku jatuh cinta padanya,,, tidak tidak mungkin aku jatuh cinta pada laki-laki brengsek ini," suara hati Gulf.

"Sayang kenapa kamu melamun, apa kau mau aku menciummu lagi hemm," ucap Mew agar Gulf tidak melamun lagi.

"Tidak tuan jangan lakukan lagi itu, dan aku tidak melamun,"jawab Gulf.

"baiklah terserah kamu baby," ucap Mew sambil melanjutkan pekerjaannya.

Sekarang sudah masuk jam pulang "apa sudah selesai," tanya Mew.

"Iya tuan," jawab Gulf.

"Mari aku akan mengantarmu," ucap Mew.

"Tidak tuan. jangan, biar aku pulang sendiri," jawab Gulf dengan panik karna dia takut Mew melakukan sesuatu kepadanya didalam mobil.

"kamu pulang bersamaku atau kita akan menghabiskan waktu berdua disisi," ucap Mew yang membut bulu punduk Gulf merinding.

"Baik tapi hanya sampai depan rumah saja," jawab Gulf.

"Baiklah,"jawab Mew kes karna dia sudah merencanakan akan memakan Gulf malam ini namun tidak jadi, mereka pun berjalan menuju mobil milik Mew dan pergi.

"Sudah tuan rumahku didalam sana," ucap Gulf, disana adalah tempat tinggal padat penduduk Mew keheranan kenapa Gulf bisa ditempat yang kumuh itu.

"apa kamu benar tinggal di daerah sini?" Tanya Mew.

"iya tuan aku tinggal disini," jawab Gulf.

"Aku akan memastikan mu jika kamu benar-benar tinggal dilingkungan ini.

"Ucap Mew, Gulf keluar dari dalam mobil diikuti Mew dan mereka berjalan kesebuah gang.

"Tuan ini rumahku," ucap Gulf sambil membuka pintu rumahnya, tampak rumah tua yang sangat kecil,

"Baby kamu beneran tinggal disini?" Tanya Mew yang lagi lagi heran.

"iya tuan ini benar benar rumah saya, sudah kan tuan hanya akan mengantar saya sampai gang, ini bahkan sampai pintu rumah, saya permisi dulu," ucap Gulf yang langsung menutup pintu karna takut tuannya masuk dan macam-macam dengannya.

Mew pun langsung pergi menaiki mobilnya dan dia mengeluarkan hp miliknya dan menelepon thran "thran cari rumah yang jalan pulangnya searah dengan rumah saya," ucap Mew.

"baik tuan akan segara saya Carikan," jawab thran, Mew langsung menutup teleponnya.

Setelah sampai sampai dirumah Mew thran menelepon kembali tuannya itu "Tuan saya sudah menemukan rumah yang tuan maksudnya, tapi maaf rumah ini untuk siapa tuan," ucap thran.

"Untuk Gulf, segera beli rumah itu dan isi semua kebutuhan rumahnya," jawab Mew.

"Baik tuan, permisi..." jawab thran, thran sudah tau apa yang tuannya inginkan thran sudah bekerja bertaun-taun untuk Mew.

Keesokan harinya sudah ada seseorang didepan rumah Gulf, ya siapa lagi kalau bukan Mew.

"Eh Tuan sedang apa disini," tanya Gulf keheranan.

"Menjemputmu ayok," ucap Mew sambil menarik tangan Gulf.

"Eh tuan pelan pelan," ucap Gulf, Mew bukannya berjalan pelan-pelan tapi dia malah menggendong Gulf, Gulf terdiam tersipu malu.

"Eh eh tuan lepaskan aku.." ucap Gulf.

"Diam nanti kamu jatuh," jawab Mew.

"untung tidak ada siapa-siapa" Suara hati Gulf.

pelayan CEO || Mew Gulf [1821] TAMATWhere stories live. Discover now