Eunwoo mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Vino selalu saja seperti ini. Bahkan dalam kasus irene (yang seharusnya) ia bisa memenangkan hati gadis itupun ia gagal. Kalau saja joy tak menyimpan rasa pada si bodoh ini ia pasti akan dengan suka rela menggantikan vino di hati gadis itu.

"Ngomong-ngomong, bukankah kau adalah ketua dewan pemegang saham di chaiden company?"

Eunwoo tertawa lepas. Ia menatap lucu vino.

"Eih.... Mana mungkin aku bisa jadi salah ketua dewan pemegang saham di perusahaan ayahmu yang besar itu."

"Benarkah?" Vino tersenyum remeh.

"kau pasti penasaran bukan aku tahu darimana. Sepertinya ini akan jadi pembicaraan yang panjang dan melelahkan. Ayo keluar." Ajak vino.

Ekspresi eunwoo berubah. Vino memang benar-benar sesuatu. Ia bisa tahu rahasia terbesarnya yang bahkan jinno saja tidak tau.

"Baiklah ayo kita bicarakan masalah ini. Sepertinya kau punya penawaran yang menarik."

....

Joy memijat bahunya yang terasa kaku. Rasa kantuk dan lelah mendominasi terlihat jelas di wajahnya. Sayangnya joy masih belum bisa tidur di kasurnya yang empuk dan harus menunggu jemputan.

Jika tahu kakaknya yang menyebalkan itu akan terlambat seperti ini, ia akan memilih menerima ajakan irene yang bilang akan mengantarnya pulang. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Irene sudah pulang dan sekolah mulai sepi.

"Joy,"

Panggilan tak asing itu cukup membuat joy senang. Ia menatap sehun yang mendekat ke arahnya. Yah, setidaknya ia tidak sendirian disini kan.

"Kenapa kau belum pulang? Kukira kau akan pulang bersama irene." Tanya sehun sekedar basa-basi.

Joy tersenyum kecut. Kalau bisa mengulang waktu juga ia akan memilih irene daripada kak jimi yang ngaret.

"Aku menunggu kak jimi, kau sendiri kenapa belum pulang?"

"Aku khawatir kau belum pulang makanya aku tidak pulang," Gumam sehun.

"Apa? Kau bilang apa barusan?"

Joy mengkerutkan kening bingung. Ia tidak begitu mendengar apa yang sehun katakan. Lagipula ia tidak mau geer sendirian karena mendengar gumaman sehun yang tak jelas bukan. Ayolah, ia kan tokoh utama di dalam cerita ini. Ia hanya tokoh jahat yang menghancurkan kebahagian orang.

"Errrggg... Vino meninggalkanku sendirian jadi aku bingung mau naik apa."

Sehun mengusap tengkuknya yang tak gatal. Maaf Vino aku menjual namamu kali ini. Lagian ini kan juga perintah darimu kan untuk memastikan joy aman sampai rumah. Jadi tidak masalah kan kalo aku membuat kesanmu jadi agak buruk dimata joy, Toh tanpa itupun kau sudah terkenal kasar dan dingin.

"Oh itu kak jimi,"

Joy melambai ke arah kak jimi.

"Mau ikut pulang bersamaku? Aku akan meminta kak jimi mengantarkanmu terlebih dahulu nanti."

Belum sempat sehun menjawab joy sudah berlari ke arah mobil kak jimi.
Tak lama joy melambai memberi isyarat agar mendekat. Sepertinya ia berhasil meyakinkan kak jimi yang terkenal overprotective itu agar ia bisa menumpang sampai rumah.

Yah, tidak buruk juga. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui kan.

.......

Vino memasuki ruang kerja ayah tanpa permisi. Setelah pulang dari acara sekolah ia langsung menuju ke perusahaan ayahnya itu. Ia ingin sekali bertanya kepada ayahnya, kenapa harus joy? Joy tak punya salah apapun.

"Kau datang lebih cepat daripada perkiraanku."

Sambutan dingin sang ayah tak membuat nyali vino menciut. Dengan wajah tak kalah dingin ia menjawab,

"Bukankah ada sesuatu yang harus ayah jelaskan? Tentang insiden hilangnya joy kemarin?"

"Bagaimana?? Kau suka dengan hadiahku bukan? Itu bahkan tidak layak untuk dikatakan sebagai peringatan. Aku hanya sekedar bermain-main dengan joy agar kau sadar."

"Lalu, apa yang kau inginkan? Menjadikanku boneka yang hanya menuruti semuanya? Bukankah 'ayah' lebih tau dibanding siapapun kalau kita mirip."

Vino menekankan kata 'ayah' sebagai bentuk sarkas. Ia menatap benci ayahnya. Tangannya mengepal hingga buku jarinya memutih.

"Jika kau ingin joy selamat, pergilah ke kanada. Jangan sekali-kali bertemu dengan joy. Jika kau lakukannya, aku tidak akan menyentuh anak itu lagi."

.....

Maaf banget nunda lama baru bisa update,
Soalnya banyak yang harus di siapin di rl ku jadi nggak buka wattpad selama beberapa minggu

Menurut kalian vino bakal milih pergi nggak ya?

peran pendukungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang