PAPA JUAN 2

3.8K 198 0
                                    

Happy Reading.........

Maaf typo. 🍑🌹

~~~~~~~~~~

"Om Akbar sapinya udah punya telur belum?"

Salsa dan Anna saling pandang kemudian melihat Akbar dari layar ponsel yang sudah begitu pasrah mendengar rentetan pertanyaan aneh dari si kembar. Mereka berdua hanya tertawa tanpa mau ikut campur untuk menjawabnya.

"Besal kan om telulnya?"

"Besar, kalian mau liat?–" Akbar mengusap wajahnya saat keduanya mengangguk antusias. Hei, siapa yang mengajari kedua anak itu jika sapi bisa mempunyai telur. "–Nanti om beliin buku tentang hewan ya. Om pusing jawab pertanyaan kalian"

"Tapi kata om Naren om Akbar pinter"

"Udah ketebak Naren pelakunya" Salsa yakin jika pria itu mengajari hal yang tidak tidak kepada si kembar.

"Om emang pinter, udah ya om tutup dulu. Nanti om telfon lagi sama om Naren–" Akbar melambai kepada kedua keponakannya. Sebenarnya dia ingin berkunjung ke tempat Anna tapi pekerjaannya benar benar tidak bisa di tinggalkan. "–Oh iya Na, mungkin bulan depan gue kesana. Dan lo Sa, cepet pulang! Si marka kayaknya bentar lagi jadi duda dan–"

Salsa mendengus sembari mematikan sambungan video sebelum Akbar melanjutkan kalimatnya. Dia ini sudah move on dari Marka kenapa Akbar mengungkit pria itu kembali.

"Kok bisa mereka pisah? Padahal rumah tangga mereka harmonis harmonis aja" Anna bingung dan juga kasihan. Padahal minggu kemarin Marka dan Chantika merayakan ulang tahun anak mereka dengan bahagia. Bahkan Chantika pernah berkata kepadanya  jika wanita itu ingin memiliki momongan lagi.

"Ya mungkin aja kan mereka nyembunyiin masalah rumah tangga mereka–" Salsa mengelus surai Daren yang sedang mewarnai rumah lalu berdecak. "–Tapi sayang banget kalau mereka pisah. Umur pernikahan mereka masih muda lho"

"Hu'um. Kasian juga sama si Lena kalau mereka pisah"

Ting Tong

"Om Tian ma!" Daren berseru antusias dan meletakkan pensil warnanya sambil menatap Anna yang mengangguk.

Anna membuka pintu dan tersenyum melihat Tian dan Kina lalu merentangkan tangan kepada gadis kecil yang digendong Kina. "Ayo masuk"

"Hallo jagoan" Tian terkekeh ketika Daren dan Darel memeluknya bersamaan sambil berteriak senang. Dia menggendong keduanya lalu menatap mereka bergantian. Sepertinya berat badan kedua bocah laki laki ini sedikit bertambah.

Salsa menggeser tubuhnya saat Anna duduk lalu mencium pipi gembil Zara. "Sama tante ayo"

Kina tersenyum sambil mengelus anaknya yang menolak ajakan Salsa. "Dia lupa sama kamu makanya nolak"

"Oh Zara lupa sama tante?" Salsa memajukan wajahnya di dibalas tawa kecil oleh gadis yang berusia 2,5 tahun itu.

"Om Tian, Telul sapi sebesal apa sih?"

"Hah–" Tian mengernyit bingung. Telinganya tidak salah dengar kan? "–Ah, om nggak tau. Kapan kapan kita liat sama sama ya"

Anna mendelik sambil memainkan tangan Zara yang dipangku Salsa. Kenapa Tian lama lama seperti Naren?

"Mama nanti Daren bawa bak buat bawa telur sapinya ya"

"Terserah kakak aja deh"

••••••••••••••••

"Kakak adek udah siap belum?" teriak Anna dengan lantang. Hari ini Sam mengajak mereka makan di luar bersama Salsa tapi sayangnya wanita itu sudah harus pulang tadi pagi.

PAPA JUAN (HIATUS!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang