31. Coffee

22 6 0
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Up!!!

Happy Reading 🤗


Aku kira hari ini ibu sama ayahku pulang, ternyata ayah bilang masih ada acara yang perlu dihadiri di sana sekalian ketemu keluarga juga yang kebetulan ada ayah dari ibuku.

Tok!

Tok!

Tok!

"Siapa sih?"

Tadinya aku lagi baca buku diatas kasur, gara-gara diluar sana kaca jendela kamarku kedengaran diketuk mau gak mau aku turun dan menyibak tirainya.

Tok!

Bukan diketuk, ini namanya dilemparin pakai kerikil. Aku jadi kesal, udah malam malah nambah kerjaan mau mecahin kacanya.

"Siapa sih orang gila yang..."

"Hai cantik! Apa kabar?"
"Turun dong, bukain pintunya. I have something for you!"

Lima detik, setidaknya aku butuh waktu sedikit buat mahamin situasi dibawah sana. Yeonjun angkat paper bag didepan mukanya.

"Lea, disini nyamuknya banyak loh!"

Aku lari kebawah, nurunin anak tangga udah gak kerasa lagi napaknya saking mau cepatnya bukain pintu.

"Yeonjun!"

Dia jalan kedepan pintu, ulurin paper bag nya tanpa basa-basi. "Buat kamu!"

"Apa?"

"Sweater! Rajutan mamaku."

Benar, isinya sweater maroon. Aku letakin paper bag nya di bawah kakiku, keluarin sweater yang punya harum khas vanilla.

"Mamaku pakaiin parfum dari kamarku. Kalau kamu gak suka bisa dicuci lagi!"

"Oh? Iya-iya. Makasih Jun, titip juga ke Mamamu!"

Aku lihat jam, udah jam sembilan malam. Harusnya aku tidur kalau gak ngerjain tugas di jam segini.

"Lea, keluar sebentar! Mau?"

"Eh?"

"Aku mau ngomong banyak sama kamu, dan kayaknya ini masih terlalu sore buat kamu tidur sekarang!"

Emang masih terlalu sore, tapi itu jadwal valid yang gak bisa diubah kalau gak ibu atau ayah sendiri yang ngubahnya.

"Atau mau di teras juga boleh, aku bakal nurut asal kamu mau nemenin aku!"

Lihat muka Yeonjun dia kayak lelah sekali, tapi sempat juga narik senyum setiap kali aku natap dia.

"Di taman depan aja. Sekalian mau beli kopi di minimarket!" Ucapku.

Yeonjun mengangguk, "Pakai sekalian aja sweater nya, biar gak masuk angin."

Tadinya mau kusimpan, gak jadi karena yang diomongin Yeonjun itu benar. Aku ngerasa anginnya sedikit lebih sejuk malam ini.

Aku masuk sebentar, pakai sweaternya didalam rumah dan keluar lagi nemuin Yeonjun. Dia lagi pegang handphone nya, natap layar cukup serius sambil scrolling.

"Jun!"

"Huh?"
"Eh? Pas banget, gak salah sih kalau aku bilang ukuran mu sama banget sama Tea waktu SMA!"

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang