21. Yeonjun and Skate

35 5 1
                                    

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

Haloooo~

Up!!!!

Enjoy for story

Happy Reading 🤗

Ibu sama ayah beneran datang semalam, lama banget ngobrolnya sama keluarga Reva. Aku pulang diantar Daren dan gak lewat jam 10. Waktu ayah pulang sempat juga nanya soal Daren, kelihatannya senang banget.

"Hey! Udah jadian ya sama adik kelas itu?"

Yeonjun?

Tadinya aku sendiri lagi lihatin anak kelas lain pelajaran olahraga dilapangan. Kelasku free gak ada gurunya, kak Raka juga gak masuk hari ini, mungkin Oma nya belum sembuh. Niatnya mau baca buku tapi nggak mood buat belajar, Novel? Mungkin aku bisa pending atau langsung balikin tanpa lanjutin bacanya.

"Apaan kamu? Belum lah!"

Aku lihat Yeonjun bawa cemilan ditangannya, langsung kuambil gak peduli gimana reaksinya.

"Masih mau lanjut?" tanyanya, awalnya aku bingung lanjut apa? Sampai coba mikir hampir satu menitan baru ingat.

"Lanjutlah, sudah kepalang basah. Nyebur aja!" Ntah darimana aku bisa seyakin itu. Padahal aku belum berpengalaman soal perasaan.

"Basah-basah, kamu disiram apa sama dia?"

Kalau nggak didepan kelas yang banyak orang lalu lalang sudah kutendang Yeonjun ini. Aku cuma nyikut dia, kena perutnya.

"Ya' sakit tahu, udah tahu punya kekuatan kayak Thor masih juga main kasar!"

"Lagian kalau ngomong gak pakai pemilihan kata sih!"

Yeonjun mau ngambil chipsnya yang aku pegang, tapi tangannya langsung kuberi pukulan cukup.

"Ih, kamu kan bisa beli lagi!"

Dia dapat satu, langsung dimasukin ke mulutnya. "Iya-iya. Kubeli sekalian mbak kasirnya!"

Aku cuma ketawa lihat muka kesalnya. Emang sehari gak ada kerusuhan Yeonjun rasanya hampa hariku. Dia juga lagi nggak sensitif kayak hari biasanya.

"Aku cuma mau coba dulu, gak ada salahnya kan? Bantuin ya, Jun!"

Yeonjun diam, mulutnya aja yang gerak-gerak gak jelas. Mungkin emang masih ngunyah.

"Bersyarat!" jawabnya.

"Why not? Apa syaratnya mas ketua kelas yang terhormat?"

Matanya merotasi keatas, aku tahu ini agak menggelikan. Tapi tetap saja, ekspresi Yeonjun itu yang selalu ditunggu disetiap momennya.

"Temenin main skate ya? Dan jangan bilang juga ke siapa-siapa!"

"Loh, kan udah punya pacar?"

Dia mendecak, membuang nafasnya kasar setelah itu.

"Gak usah bawa-bawa pacar, dia udah nemenin aku kalau latihan basket. Kasihan kalau harus ngikutin aku yang gak pernah punya jadwal tetap ini!"

Aku menatapnya penuh selidik, masih mengunyah chips yang dari tadi tak henti kumasukkan kedalam mulut.

"Aku selingkuhan mu ya?" kataku dengan nada bercanda, Yeonjun jadi ketawa.

"Hahaha, jangan ngarang kamu. Cowok apaan aku, dan kamu kira nemenin main skate itu cuma duduk?"

How Feels? || Choi Yeonjun ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora