Lisa menoleh ke kanan dan ke kiri memandang sekitar taman belakang kampus mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi terus saja menelponnya tanpa henti.
Sebelah tangannya terulur merogoh benda pipih pintar yang berada didalam tas. Mengotak-atik benda itu kemudian menekan tombol hijau saat nomor yang menjadi tujuannya ditemukan.
"Kau ada dimana? Aku tak melihatmu? Aku sudah sampai ditaman." Lisa langsung mencerca saat panggilannya terhubung.
"Disini!!"
Sebuah suara dari arah yang berlawanan membuat Lisa sontak berbalik dan tersenyum ketika melihat Namja tampan yang tengah duduk bersantai dibawah pohon.
Lisa mematikan panggilannya lalu berjalan menghampiri Namja itu dengan senyum mengembang.
Tak pernah Lisa bayangkan sebelumnya, bertemu dengan Haruto akan menjadi moment yang sangat ditunggunya.
Pandangan Haruto tak pernah lepas dari Lisa sedikitpun, bahkan ketika Yeoja itu duduk disampingnya tatapan Namja itu tak lepas dari sosoknya yang sangat cantik.
"Hari ini kau terlihat cantik."
Lisa menoleh, sebalah alisnya terangkat raut wajahnya berubah menjadi sebal. "Jadi maksudmu kemarin aku tak cantik, eoh?"
Haruto mendesah, niat untuk membuat Lisa salah tingkah berakhir buruk.
"Anu.. maksudku makin cantik." Ujarnya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Lisa terkekeh, kemudian memukul lengan Haruto pelan. "Bercanda kok."
Haruto mendelik, kemudian mengacak-acak rambut Lisa gemas. "Dasar."
Lisa tertawa kecil, membiarkan Namja itu mengacak-acak rambutnya meskipun pada akhirnya Yeoja itu merengut kesal.
"Ya!! Kau merusak rambutku tau!" Ucap Lisa, bibirnya mengerucut lucu.
Sudut bibir Haruto terangkat sebelah, tatapannya berubah menjadi menakutkan.
"Aku akan menciummu jika kau bersikap menggemaskan seperti ini." Bisik Haruto tepat disamping telinga Lisa membuat Yeoja itu sontak bergidik.
Lisa buru-buru menggesar tubuhnya sedikit menjauh dari Haruto yang terlihat seperti ingin menikamnya.
"Becanda!" Ujar Haruto diikutinya dengan peletan lidah, meledek.
Lisa mendesis sebal. "Dasar ngeselin!!"
Haruto menarik nafas panjang kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas rerumputan yang terawat dengan baik dengan tangan yang dijadikan bantalan.
Kepalanya menengadah menatap langit biru dengan beberapa awan yang bergerak pelan. Terdiam cukup lama sampai akhirnya kembali membuka suaranya.
"Lisa-ya, bagaimana jika aku melamarmu lagi? Apa kau akan menerimaku?"
YOU ARE READING
Mine | Haruto & Lisa ✓
FanfictionSemuanya bermula ketika Haruto datang ke Korea dan bertemu dengan salah seorang gadis bernama Lalisa. Gadis cantik dengan senyuman termanis di dunia membuat hatinya berdebar dalam satu kali pertemuan. "Usia hanya sebuah angka, lantas kenapa jika aku...