6.

1.5K 199 1
                                    

Mohon maaf bila terdapat kata atau kalimat yang keliru 🙏🙏🙏

* * *

Ruang makan yang tengah disibukkan dengan kegiatan membereskan piring dan bekas makan malam terjadi dengan tertib karena dibantu oleh Lisa.

"Aku akan kembali ke kamar." Pamit Hanbin lalu melangkah pergi meninggalkan Haruto Lisa dan Nyonya Kazumi yang masih berkumpul di meja makan.

Lisa mendongak menatap punggung Hanbin yang mulai menjauh. Namja itu sama sekali tak menatap ke arahnya, apa Lisa benar-benar melakukan kesalahan yang sangat besar hingga membuatnya marah.

"Eomma, sepertinya aku harus pulang sekarang, sudah malam." Lisa yang sudah selsai membantu nyonya Kazumi lantas membuka suara.

"Lisa-ya, kau menginap saja, eoh? Eomma khawatir jika kau pulang sendirian apalagi sudah larut."

"Aku akan baik-baik--"

"Eomma!! Kau anggap aku ini apa? Kenapa kau tak menyuruhku saja. Aku bisa mengatar Lisa-Nuna, kok? Ku pastikan Lisa-Nuna pulang ke rumah dengan Selamat, bahkan jika perlu aku akan mengantarnya sampai ke dalam kamarnya."

Tuk!! Sebuah jitakan mendarat dengan mulus di atas kepala Haruto. "Aho!! Kau barusan bilang apa? Sampai kamar? Maksudnya apa, hmm? Mau Eomma suruh untuk tidur dengan Hyung-mu, hah??!!"

"Ani Ani!! Aku hanya becanda Eomma. Aku akan mengantar Lisa-Nuna sampai ke depan rumahnya saja."

"Ah Ani!! Aku bisa pulang-

"Tidak ada penolakan!!" Bantah nyonya Kazumi yang langsung dihadiahi sorakan Haruto dan helaan nafas berat oleh Lisa.

"Yosha!!" Haruto bersorak gembira.

"Apa kita akan pergi sekarang, Chagiya?!" Tanya Haruto sembari menaikkan sebelah alisnya genit.

"Apa Eomma tak salah dengar, belajar dimana kau menggoda wanita?"

"Eomma." Haruto dengan entengnya berucap sebelum akhirnya kabur menjauh sembari menarik tangan Lisa keluar menghindari amukkan sang ibu yang siap membunuhnya.

"Ya!! Dasar anak nakal kau HARTONO!!" Teriakkan yang sudah Haruto duga akhirnya benar terjadi dan untungnya Namja itu sudah lebih dulu kabur.

Haruto tertawa terbahak sedangkan Lisa merasa bersalah karena tak sempat berpamitan dengan benar.

Suara nafas yang terengah sontak membuat Haruto menoleh dan mengulum senyum ketika mendapati Lisa yang terlihat kelelahan karena berlari bersamanya.

Poninya yang sedikit tersingkap terlihat sangat cantik hingga Haruto terpesona dan enggan untuk mengalihkan pandangannya pada objek lain.

"Haruto-ya. Eomma-mu terlihat sangat marah, apa tidak apa-apa kita pergi begitu saja?" Tanya Lisa dengan nafas tersengal dan belum sadar bahwa Haruto tengah memandangnya.

"Berkeringat saja kamu cantik." Haruto tanpa sadar mengusap keringat di wajah Lisa dengan lembut membuat Lisa kaget dan sontak menepis tangan Haruto

"Ya!! Aku bisa mengusapnya sendiri!!" Marah Lisa dan langsung mengusap keringatnya sendiri dengan kasar.

Haruto terkekeh kecil, tangannya entah kenapa bergerak sendiri. Sepertinya tangannya tahu kalo Yeoja dihadapannya sangat mempesona.

"Kau galak sekali, Nuna. Tapi aku menyukainya." Ucap Haruto seraya mengedipkan sebelah matanya yang dihadiahi tatapan malas oleh Yeoja itu.

"Kajja!" Ajak Haruto yang langsung menarik Lisa masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumahnya.

* * *

Tbc......

Mine | Haruto & Lisa ✓ Where stories live. Discover now