17

934 113 4
                                    

Tringg!!!

Suara bel yang ada di pintu Cafe berbunyi nyaring ke seluruh sudut ruangan membuat semua pengunjung Cafe menatap ke arah sumber suara.

Seorang pria jangkung berjalan memasuki Cafe lalu melihat ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan seseorang yang beberapa hari ini selalu jadi topik pembicaraan dengan kedua temannya.

Seorang pria jangkung berjalan memasuki Cafe lalu melihat ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan seseorang yang beberapa hari ini selalu jadi topik pembicaraan dengan kedua temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua mata tertuju pada Namja yang tak lain adalah Haruto. Haruto dengan kemeja merah muda itu mampu menarik perhatian seluruh pengunjung Cafe mulai dari wanita hingga pria.

Haruto berjalan ke arah bangku kosong yang berada di paling pojok tanpa mengindahkan tatapan para pengunjung Cafe yang kebanyakan adalah para Yeoja.

Senyum miring tercetak dibibir Haruto, ia menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan wajah tampannya yang selalu menjadi pusat perhatian orang-orang disekitar dirinya.

Dari arah kejauhan seorang pegawai Cafe berjalan mendekat ke arah Haruto yang tengah melihat buku menu.

"Mau pesan apa, Mas?"

Haruto mendongak saat suara yang begitu familiar terdengar ditelinganya.

"Definisi jodoh." Haruto tersenyum lebar saat Lisa datang sendiri menghampirinya tanpa harus membuat Haruto lelah mencari gadisnya.

"Haruto? Kenapa kau bisa ada disini, hah?!" Lisa menoleh ke kanan dan ke kiri lalu duduk dikursi kosong di depan Haruto.

"Jangan bilang jika Chaeyoung yang memberi tahumu?"

Haruto mengangguk kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Lisa membuat Lisa sedikit menjauhkan wajahnya takut hal yang sama terjadi lagi. "Ne, Chaeyoung-Sunbaenim yang memberitahuku."

"Aishh, dasar gadis itu!!" Lisa mendengus kesal, temannya itu memang tak bisa diandalkan jika soal merahasiakan sesuatu pasti tak lama setelah itu ia akan membocorkannya dengan cepat.

Lisa memijat keningnya yang tiba-tiba berdenyut nyeri, pasti setelah Haruto tahu Lisa bekerja disini Namja itu akan selalu datang kesini dan akan merecoki pekerjaannya.

Lisa menghela nafas kasar kemudian menatap Haruto lelah. "Yasudah, lebih baik sekarang kau pulang. Tujuan kau datang kemari untuk bertemu denganku kan? Dan kau sudah bertemu dengaku, jadi kau pulang saja. Aku sedang sibuk hari ini."

Lisa beranjak dari duduknya hendak pergi meninggalkan Haruto namun dengan cepat tangan Haruto menahan tangan Lisa membuat Yeoja itu menoleh menatap Haruto lelah.

"Aku tak mau pulang. Aku kesini bukan untuk menemuimu, tapi-"

"Permisi, apa ada masalah?" Seorang Namja yang terlihat lebih tua dari Haruto datang tiba-tiba dari arah belakang Lisa membuat kedua insan itu menoleh secara bersamaan.

"Permisi, apa ada masalah?" Seorang Namja yang terlihat lebih tua dari Haruto datang tiba-tiba dari arah belakang Lisa membuat kedua insan itu menoleh secara bersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haruto melepaskan cekalannya pada tangan Lisa kemudian berdiri menghadap Namja yang tak Haruto kenali itu dengan tatapan tak suka.

"Apa dia Namdosaeng-mu Lisa?" Namja itu menatap Lisa kemudian kembali menatap Haruto penuh tanya.

"Ani, dia-"

"Aku Namjachinggu-nya." Haruto menyahut dengan cepat membuat ucapan Lisa terhenti. Merangkul pundak Lisa sangat erat seperti anak TK yang takut kehilangan barang berharga miliknya.

Namja itu tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya ke arah Haruto. "Saya Jaehyun, pemilik Cafe ini."

Haruto menatap tangan Jaehyun lama lalu menoleh ke arah Lisa. Yeoja itu mengangguk agar Haruto membalas uluran tangan Jaehyun.

"Haruto." Haruto menjabat tangan Jaehyun sekilas dan segera melepaskan jabatannya.

"Ah maafkan aku karna sudah mengganggu kalian." Jaehyun membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan Lisa dan Haruto berdua.

"Haruto-ya, sekarang kau harus-"

"Ah, iya Lisa. Jika kau sudah selesai mengobrol dengan kekasihmu, segera kembali bekerja karena pengunjung hari ini sedang ramai." Jaehyun yang sudah jauh beberapa langkah dari Lisa berbalik hanya untuk mengingatkan pegawainya.

"Cihh, bilang saja kau iri." Gumam Haruto namun masih bisa terdengar oleh Jaehyun.

Lisa menyikut lengan Haruto keras dan memberinya pelototan tajam karena sikap kurang ajarnya kepada atasan Lisa.

"Mian, bos. Anak ini memang suka bercanda. Betulkan, Haruto?" Lisa tersenyum manis sembari melotot ke arah Haruto agar Namja itu segera mengiyakan ucapan Lisa.

"Haruto, betulkan?" Lisa kembali berucap kali ini ditambah dengan memukul lengan Haruto dan menatap Namja itu tajam diiringi tawa yang membuat Haruto sedikit merinding.

"Ah, Haha. Ne, aku memang suka bercanda. Benarkan, Chagi?" Haruto balas tertawa hambar sembari menahan tangan Lisa yang terus saja memukuli lengannya.

"Yasudah bos, kalau begitu saya permisi sebentar." Pamit Lisa kemudian menyeret tangan Haruto keluar dari dalam Cafe menghindari tatapan para pengunjung yang sedang memperhatikannya.

"Ya!! Kenapa kau-"

"DIAM!!" Bentak Lisa memotong ucapan Haruto hingga Namja itu bungkam seketika.

Lisa menghentikan langkahnya saat sudah sedikit jauh dari lokasi Cafe tempat ia bekerja.

Lisa berbalik menatap Haruto yang menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah Lisa.

Lisa menghela nafas lelah kemudian mengangkat dagu Haruto agar menatapnya. "Haruto-ya, lihat aku!"

Haruto tetap tak mau menatap Lisa walau wajahnya sudah berhadapan. "Baiklah, maafkan aku. Aku memang bersalah, kau pasti sakit hati karena aku telah membentak-"

Ucapan Lisa terhenti kala Haruto tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan erat."Y-ya!! Apa yang kau lakukan, hah?! Lepas-"

"Sebentar saja." Suara berat Haruto yang terdengar tak seperti biasanya membuat Lisa berhenti berontak di pelukan Haruto memilih membiarkan Namja itu memeluknya.

Lisa membalas pelukan Haruto mengusap punggung Namja itu lembut. "Kau sedang mempunyai masalah, hmm?"

Haruto melepaskan pelukannya lalu tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya tak berdosa. "Ani, aku hanya ingin dipelukmu saja."

Bugh!!

Lisa meninju perut Haruto kesal, lancang sekali Haruto membodohi dirinya. "Dasar cowok mesum!"

Dengan perasaan kesal, Lisa berbalik dan pergi meninggalkan Haruto tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Chagiya, Ganbatte, eoh!! Kerja yang rajin lalu menabung banyak-banyak untuk biaya pernikahan kita!!" Haruto berteriak dengan keras dan tertawa terbahak setelahnya.

Lisa yang masih bisa mendengar teriakkan Haruto walau samar-samar mendengus kesal.

"Dasar cowok, selalu saja seenaknya." Gumam Lisa lalu berlari masuk ke dalam Cafe tak menghiraukan teriakan Haruto yang menyemangati dirinya.

* * *

Tbc.......

Mine | Haruto & Lisa ✓ Where stories live. Discover now