Semuanya bermula ketika Haruto datang ke Korea dan bertemu dengan salah seorang gadis bernama Lalisa.
Gadis cantik dengan senyuman termanis di dunia membuat hatinya berdebar dalam satu kali pertemuan.
"Usia hanya sebuah angka, lantas kenapa jika aku...
Kedua Yeoja cantik berambut blonde terlihat berjalan bersisian di lorong koridor kampus yang terlihat ramai karena kelas sudah selesai.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beberapa orang dari yang berlalu-lalang menyapa mereka saat berpapasan dan dengan senang Lisa bersama chaeyoung membalas sapaan mereka.
"Lisa-ya, kita sudah seperti idol-idol, ya?" Chaeyoung menyenggol lengan Lisa pelan.
Bukannya ke-pdan tapi Chaeyoung benar dengan ucapnnya karena hampir semua orang yang ada dikampus mengenal mereka, terutama Lisa yang notabenenya si wakil ketua BEM. "Apa kau juga merasa begitu, eoh?"
Chaeyoung menoleh ke arah Lisa saat tak ada jawaban dari Yeoja itu. Chaeyoung menghela nafas panjang ketika melihat temannya tengah melamun.
"Ya!! Kau melamun lagi?" Chaeyoung menepuk pundak Lisa pelan membuat Yeoja itu tersandar dan sontak menoleh ke arah Chaeyoung.
"Ah mian, Chaeyoung-ah. Kau bilang apa tadi?" Lisa bertanya kembali.
Chaeyoung menggelengkan kepalanya lalu menatap Lisa lekat. "Kau pasti sedang memikirkan bocah itu kan?"
Lisa gelagapan dibuatnya. "Aniya, siapa bilang. Aku-"
"Sudahlah, kau tak pandai berbohong, Lisa! Aku tahu kau pasti kepikiran dengan Haruto dan aku yakin kau cemburu melihat bocah itu berjalan bermesraan dengan seorang Yeoja cantik itu kan?" Chaeyoung menyela ucapan Lisa.
Lisa mempercepat langkahnya menghiraukan Chaeyoung yang tertinggal karena menghindari tatapan temannya yang seolah-olah tahu apa yang terjadi padanya.
Tak tinggal diam, Chaeyoung segera mempercepat langkahnya dan menyusul Lisa. "Lisa-ya, kau sebaiknya lupakan saja bocah itu dan cari yang baru, kau bisa memilih diantara banyaknya Namja-Namja disini yang menyukaimu, salahsatu diantaranya adalah si Ketua BEM dan tak hanya itu, Bambam teman masa kecilmu pun pernah menyatakan cintanya padamu. Ahh pokoknya aku tak bisa menyebutkan semuanya, tapi banyak sekali yang sudah menyatakan cinta padamu dan kau tolak begitu saja, sedangkan bocah itu? Ahh menyebalkan sekali mengingatnya."
"Chaeyoung-ah, aku tak mau membahasnya sekarang. Lebih baik kau mencari topik lain untuk-"
"Haruto-ya!!!" Teriakkan tiba-tiba yang dilakukan Chaeyoung sontak membuat Lisa menoleh ke arah yang dituju temannya.
Lisa menyikut lengan Chaeyoung, menatapnya tajam "Chaeyoung-ah, apa yang kau-"
Chaeyoung tersenyum, kemudian menepuk-nepuk pundak Lisa pelan. "Sudahlah, sekarang kau ikuti saja aku."
"T-tunggu-" ucapan Lisa terhenti, Chaeyoung menarik tangannya dan berjalan mendekati Haruto.
Haruto menatap Lisa sekilas lalu beralih menatap Chaeyoung. "Wae?"
"Ada yang mau temanku katakan?" Ucap Chaeyoung menunjuk Lisa yang berada disampingnya. Lisa melotot kaget, apa maksudnya?
Ditatapnya Lisa cukup lama kemudian Haruto mengangguk."Oke."
