26

693 87 0
                                    

Lisa keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah dan tubuh yang sudah kembali segar. Setelah bertemu dengan Hanbin di kafe cukup membuatnya berkeringat meski ditengah hujan deras.

Melangkahkan kakinya ke meja rias dan duduk didepan cermin mulai melakukan kegiatan rutin sebelum beranjak tidur.

"Wajahku sepertinya semakin bengkak." Gumam Lisa saat melihat pantulan dirinya di cermin.

Sebelah tangannya terangkat mencubit pipinya yang semakin tembem."Sepertinya besok aku harus mulai diet."

Lisa beranjak dari duduknya kemudian duduk ditepian kasur mengambil ponselnya ketika tiba-tiba teringat dengan Haruto.

Sejak Lisa berpisah dirumah sakit pagi tadi dengan Haruto, Namja itu belum menghubunginya samasekali.

"Tumben sekali" Ujar Lisa saat membuka room chat-nya dengan Haruto, tak ada pesan masuk samasekali dari Namja itu.

Sejujurnya, Lisa merasa sedikit khawatir. Haruto bilang ia akan menghubunginya setelah sampai dirumah, tapi sampai sekarang ia tak menghubunginya.

"Apa aku kirim pesan lebih dulu, ya?" Ucap Lisa bermonolog. Lisa tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya yang tiba-tiba menjadi gundah ketika mengingat Haruto.

Lisa hendak mengirimkan pesan namun niatnya ia urungkan ketika layar ponselnya berganti dengan tampilan panggilan.

Lisa tersenyum manis saat mendapati nama Haruto yang menelponya. "Kebetulan sekali."

"Yeoboseo?" Ucap Lisa saat mengangkat telponnya. Tak ada jawaban dari sana membuat Lisa kembali melihat layar ponselnya yang masih tersambung dengan panggilan.

"Haruto-ya, kau disana?" Lisa kembali membuka suara mulai berpikir hal yang aneh-aneh saat tak mendengar sahutan dari Haruto dan malah mendengar suara kerasak-kerusuk dari telpon.

"Haruto!! Kau baik-baik saja?! Jawab-"

"Yeoboseo?"

Lisa menyerngit saat mendengar suara asing dari telpon. Suaranya jelas bukan suara Haruto melainkan orang lain.

"Apa kau kenal dengan pemilik ponsel ini?"

"Ne, aku temannya. Jika boleh tahu dengan siapa aku berbicara?" Tanya Lisa to the point. Jantungnya berdegup kencang takut hal buruk terjadi pada Haruto.

"Kau bisa datang kemari? Temanmu sepertinya mabuk berat dia terus saja menyebut namamu. Apa kau bisa datang kemari?"

"Mabuk?" Lisa menyerngit heran. Haruto tak bisa minum, bagaimana ia bisa mabuk. Kesehariannya Haruto hanya minum Cola dan sekarang Namja itu mabuk, apakah Namja itu sedang memiliki masalah yang sangat besar hingga minum sampai mabuk.

"Yeoboseo!! Apa kau masih disana?"

Lisa tersadar dari lamunannya lalu menganggukkan kepalanya. "Ne, saya akan kesana. Bisa kau kirimkan alamat nya?"

"Akan saya kirimkan sekarang."

"Ne, kamsahamnida." Lisa menutup panggilannya kemudian mulai bersiap-siap untuk pergi menjemput Haruto.

Tring!!

Suara pesan masuk membuat Lisa sontak mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasur dan segera membuka pesan yang berisi alamat dimana Haruto berada.

Tanpa ba-bi-bu Lisa segera mengambil Hoodie dan langsung pergi menjemput Haruto.
.
.

Lisa membuka pintu kedai yang tak jauh dari pinggir jalan berjalan masuk ke dalam kedai yang sudah terlihat sepi tanpa pengunjung selain seorang Namja yang duduk tertunduk dimeja paling pojok.

Mine | Haruto & Lisa ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang