[Tiga] Perhatian Kecil

185 36 1
                                    

Hadit memasuki kelasnya dengan keadaan yang kacau, seragamnya tidak dikancingkan sama sekali memperlihatkan kaos putih polosnya.

Hadit duduk di kursinya yang sudah ada Jordan dan teman-temannya yang lain.

"Woi Hadit!" Hadit menoleh dan mengangkat alisnya.

"Lo kenapa sih? Dony bilang lo subuh-subuh ngilang gitu aja. Anaknya panik tadi"

Hadit berdehem, "gue pulang sebentar"

"Ada masalah? Kayaknya muka lo kusut banget"

"Lo percaya gue punya kembaran?" Pertanyaan Hadit membuat teman-temannya saling menatap satu sama lain.

"Kembar? Jadi itu kembaran lo?" Ucap Zakki sedikit memahami situasi.

"Jadi kemaren lo liat kembaran gue?"

"Hm?" Zakki hanya mengangguk saja dan diangguki temannya yang lain.

"Kembaran lo gimana?"

"Gimana apanya?" Pertanyaan Daniel membuat Hadit bingung, "makin rese iya"

Hadit menceritakan sedikit masalahnya dengan Radit. Sampai tadi ia harus bertengkar kembali dengan orangtuanya karena kembarannya itu.

Teman-temannya mengangguk mengerti, jadi inilah alasan Hadit tidak betah di rumah. Hanya karena kembarannya yang selalu dinomer satukan.

"Yah... kalau gue jadi lo, gue juga gak akan betah di rumah kalau selalu disalahin dan dibandingin" ucap Jordan yang mendapat anggukan dari Hadit.

"Gue benci banget sama dia, tapi anehnya gue gak bisa ninggalin dia. Entah memori gue yang mana, tapi gue gak bisa inget sebagian memori gue sama kembaran gue itu. Kayaknya hal yang selama ini pengen gue lupain emang dari dia"

Teman-teman Hadit tahu tentang Hadit yang hilang ingatan. Karena sebelum Hadit masuk sekolah kembali, ada dokter suruhan keluarga Hadit yang sempat berkunjung ke sekolah dan membicarakan ini kepada mereka karena takutnya mereka menanyakan hal-hal yang membuat Hadit mengingat pada kejadian kecelakaan.

Semua itu juga dilakukan karena permintaan kedua orangtuanya yang tidak mau Hadit terjadi apa-apa tentang memorinya.

Biarlah Hadit tidak mengingat hal yang tidak ingin ia ingat.

"Ada guru woi!!!"

Daniel, Zidan, dan Zakki keluar dari kelas Hadit ke kelas mereka. Semua orang duduk rapih dan pelajaran pun dimulai.

♤♤♤

Hadit menerima pesan dari Radit untuk ke taman belakang sekolahnya. Awalnya Hadit tidak mau, namun ia penasaran. Bukankah Radit masih sekolah? Kenapa ia keluyuran ke sekolahnya?.

"Hadit!!" Radit melambaikan tangannya kepada Hadit yang berjalan kearah dirinya

Hadit menghampiri Radit yang sedang duduk di bangku reot yang sebentar lagi akan rubuh.

"Ngapain lo ke sini?"

Radit segera berdiri dan tersenyum kepada Hadit, "hari ini gue ikut lomba dan pulang cepet, jadi gue minta buat berenti disini" Radit merogoh tasnya dan memberikan Hadit sebuah kotak makan berwarna abu-abu.

"Nih, lo tadi gak sarapan. Jadi gue nyiapin ini"

Hadit menghela napasnya, "gue gak paham sama isi otak lo"

"Ayo ambil cepet, kalau lo gak ambil. Gue bakal mikir dua kali buat ke luar negeri"

Hadit menghela napasnya, "sekeras ini lo lakuin buat gue? Gak guna tau gak!"

Hilang || HARUTO (Short story) [END]Where stories live. Discover now