MDB - 53

35.2K 3.4K 466
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Axel berjalan cepat menuju mobil ketika mendapat kabar kalau Kiara kembali memberontak dirumah sakit, dengan dada yang bergemuruh ia langsung menancapkan gasnya dengan kencang mengikuti mobil Papinya bersama Papa mertuanya.

Pikirannya terus memikirkan Kiara dirumah sakit, bagaimana reaksi Kiara saat tau bahwa anak mereka sudah tidak ada? Dan Kiara sama sekali tidak dikasih lihat untuk terakhir kali bagaimana wujud putra mereka.

Axel terus memikirkan itu, kalau pun Axel mengajak Kiara melihat proses pemakaman putra mereka itu juga sangat membahayakan psikis dan fisik Kiara yang masih lemah, ia takut justru Kiara semakin histeris jika melihatnya.

Axel kembali membuang nafasnya sebentar, berharap semua bebannya hilang saat itu juga. Axel bolos hari pertama ujian kelulusan dan besok Axel harus pergi sekolah meninggalkan Kiara sebentar, sementara Kiara sudah tidak boleh mengikuti ujian kelulusan karena Kiara sudah bukan lagi murid Erlangga, Kiara resmi dikeluarkan karena Kiara yang mengandung diam-diam selama 4 bulan.

Drrrttt

Jordan : mau diem aja? anak lo meninggal karna clara yang injek perut kiara.

"Clara bangsat! Mati lo..anjing!" Maki Axel mencengkram ponselnya ketika membaca itu, benar juga.

Axel tidak bisa diam saja karena Clara sudah menghilangkan satu nyawa manusia, Clara harus merasakan apa yang Kiara rasakan, Clara juga harus mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang ia perbuat selama ini kepada Kiara.

"Maaf maafin Papa Raja, maaf" gumam Axel terus mengucapkan kata maaf seolah itu adalah salah dirinya dan dia harus meminta maaf kepada putranya.

Lagi-lagi karena Axel, harus istri dan anaknya yang terkena dampaknya. Kenapa tidak harus dirinya saja? Kenapa harus putranya yang tidak memiliki salah apapun, kenapa harus putra mereka yang terkena imbasnya?

"Kamu bener, Ra. Aku emang pembawa masalah buat kamu.." gumam lelaki itu lagi seraya mengusap air matanya yang hendak turun, Axel benar-benar se-lemah ini. Terkadang Axel juga butuh sandaran untuk dirinya sendiri setelah melewati banyak drama dan juga masalah.

Dan puncak kesedihan Axel ada pada hari ini, hari dimana ia kehilangan putranya, hari dimana ia kehilangan jagoannya, kehilangan pahlawan yang akan menjaga Mamanya nanti.

Axel benar-benar butuh sandaran.

Axel juga manusia, Axel capek.

Setelah 30 menit perjalanan, Axel memarkirkan mobilnya kemudian membuka pintunya bersamaan dengan itu kedua lelaki paruh baya juga keluar dari mobl sampingnya, siapa lagi kalau bukan Alex dan Agra.

"Papi sama Papa duluan aja, Axel ada urusan sebentar" ujar Axel seraya mengantungkan kunci mobilnya.

"Kamu gila? Istri kamu nomor satu, urusan bisa nanti-nanti!" Sentak Alex tidak suka dengan keputusan putranya, bisa-bisanya Axel lebih memilih urusan yang tidak penting dan membiarkan istrinya memberontak didalam sana.

Axel menggeleng kecil, "Aku mau beli makanan kesukaan Kiara, i just wanna make her happy!!" Jawab Axel tak kalah keras.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Where stories live. Discover now