"Kiara, nak.." lirih Agra kaget melihat putrinya yang tiba-tiba membuka pintu, lelaki itu langsung menghampiri anaknya dan memeluknya dengan sayang persis seperti apa yang Amel lakukan tadi saat didalam kamar.

Kiara memberontak, bukan pelukan yang ia butuhkan sekarang, ia hanya membutuhkan kabar anaknya kabar putranya.

"Ayah jawab Kiara, anak Kiara mana.." lirih gadis itu seraya mencoba melepaskan pelukan Ayahnya.

Agra tidak menjawab, "Masuk ya? Itu tangan Kiara berdarah karena Kiara cabut infusnya, nak" jawab Agra memegang tangan Kiara yang sudah penuh darah.

Kiara menggeleng, "Kiara cuma mau tau, mana anak Kiara? Susah banget ya? Kiara mohon.." lirih gadis itu menangis dipelukan Ayahnya.

Agra membuang nafasnya, lelaki itu langsung menggendong tubuh kecil putrinya lalu kembali membawa masuk dan melihat Amel yang ikut menatapnya dengan wajah yang penuh air mata. Agra langsung merebahkan tubuh Kiara dan menahan pundak Kiara sebentar agar gadis itu tidak memberontak seperti tadi. Tak lama dokter pun masuk dan langsung menyuntikkan obat bius agar gadis itu lebih tenang dan tidak membuat jahitan dibagian perutnya terbuka.

Agra langsung merangkul Amel untuk keluar dari kamar inap milik Kiara kemudian membawa Amel masuk kedalam pelukannya. Sedih juga mereka kehilangan cucu pertama mereka, sampai kapanpun Agra tidak akan pernah menganggap cucunya itu sebagai anak haram.

"Axel kemana mas?" Tanya Amel tidak melihat adanya Axel, hanya melihat adanya Aura dan juga Alex dikursi ujung yang sama sedihnya harus kehilangan cucu pertama mereka.

"Axel lagi mandiin janinnya, sama kasih nama buat janinnya" jawab Agra, karena usia janinnya sudah 4 bulan, janin itu wajib diberi nama.

"K-kiara ngga ikut kasih nama? Kiara kan ibunya" protes Amel menatap suaminya, Agra menggeleng kecil.

"Kiara masih belum bisa nerima kalau anaknya udah meninggal" jawab Agra kecil kemudian kembali mengusap pundak istrinya.

Tatapan istrinya saja kosong bagaimana tatapan Kiara nanti? Bagaimana reaksi Kiara nanti saat akan pergi ziarah ke kuburan anaknya? Kiara hari ini tidak boleh mengikuti proses ketika janin itu akan dikubur. Karena Kiara masih syok dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Axel kembali datang melihat Mami Papinya dan juga kedua mertuanya yang masih bersedih harus kehilangan cucu mereka. Axel membuang nafasnya kemudian kembali berjalan menghampiri keduanya.

"Ambulance udah siap" ujar Axel yang diangguki kedua lelaki itu.

Axel merogoh ponselnya, ia akan menanyakan kepada temannya, apa semua sudah siap dirumah Kiara? Mulai dari lahan tanah kuburan untuk putranya dan juga warga sekitar yang akan menunggu ambulance itu datang.

"Udah siap semua?" Tanya Axel.

Jordan mengangguk kecil, "Kuburan udah siap, tinggal nunggu ambulan aja"

"Thanks udah bantu"

Tut

Axel kembali menaruh ponselnya disaku celana sekolahnya. Kemudian menatap kedua lelaki yang sudah siap ikut mengubur cucu mereka. Sementara Aura dan Amel tidak ikut karena akan menjaga Kiara disini.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora