BAB 36 [Dia Pelakunya]

968 76 4
                                    

Mata Marvel yang sejak tadi mengamati Meira, tiba-tiba beralih kearah langit tanpa sengaja. Saat tatapannya hendak kembali kearah Meira, ia melihat seorang siswi yang dikenalinya sedang berada di rooftop gedung sekolah yang ada didepannya. Gerak gerik siswi itu membuat Marvel merasa curiga tanpa alasan. Sampai akhirnya Marvel melihat siswi itu mengangkat sebuah pot berukuran sedang. Tatapan siswi itu sempat tertuju kearah bawah, membuat Marvel ikut menatap arah yang ditatap olehnya.

Marvel menyadari sesuatu. Lelaki itu langsung menepuk pundak Rizky kuat sebelum akhirnya berlari kearah Meira tanpa mengatakan apapun.

"Woy, Vel!"

"Meira!" Marvel berteriak.

"DORONG MEIRA, LAY!"

Berkali-kali Marvel menatap kearah Meira, dan siswi diatas sana secara bergantian sampai ia melihat siswi itu mendorong pot tersebut dari tembok pembatas, dan akhirnya pot tersebut jatuh kebawah tepat dimana Meira berdiri.

Marvel panas dingin melihat hal tersebut. Ia takut Meira terluka, tapi ternyata usahanya yang berlari ingin menyelamatkan Meira, tidak membantu sama sekali.

Untungnya Lay, adiknya itu tersadar dengan maksud teriakan Marvel tadi dan ia langsung mendorong tubuh Meira kesisi lain hingga akhirnya pot tersebut jatuh dan hancur tepat ditempat Meira berdiri tadi.

Marvel langsung menghentikan larinya dengan kaki melemas. Dada lelaki itu juga naik turun sambil melihat Meira, dan Lay yang sudah tergeletak. Rahang Marvel mengeras karenanya. Marvel langsung menatap kearah siswi tadi yang ternyata sudah tidak terlihat lagi.

"Gila, apaan tadi?"

Marvel tidak menjawab pertanyaan Daniel yang baru berhasil mengejarnya bersama dengan Rizky. Lelaki itu kembali berlari sekuat tenaga meninggalkan keduanya, dan juga kerumunan siswa siswi yang sedang mengerumuni Meira.

Marvel berlari menaiki tangga seperti orang kesetanan yang juga diikuti oleh kedua sahabatnya.

Marvel mengabaikan kakinya yang terasa lemas karena kejadian tadi, ia juga mengabaikan dadanya yang terasa sakit karena terus berlari cepat. Marvel terus berlari, mengerahkan segala tenaganya dari lantai satu ke lantai berikutnya. Tujuannya kali ini hanya menangkap siswi tadi dengan cara apapun. Tidak akan Marvel biarkan siswi itu lolos begitu saja.

"Kita pisah!" Marvel berujar kepada Rizky, dan Daniel yang masih berlari mengikutinya. Marvel berujar tanpa melihat dua orang itu. "Rizky sana! Daniel sana! Cari Cinta sampe dapet!" tangan Marvel menunjuk kesisi kanan kiri setelah mereka bertiga sampai di lantai tiga.

Marvel sendiri terus berlari menaiki tangga setelah berpisah dengan kedua sahabatnya. Ia akan mencoba pergi ke rooftop. Setidaknya Marvel mungkin bisa berpapasan dengan Cinta di tangga menuju rooftop gedung ini karena tidak ada jalan lagi menuju sana selain tangga ini

Marvel memelankan kecepatannya bahkan akhirnya lelaki itu menghentikan larinya disalah satu undak tangga saat ia menemukam keberadaan siswi yang dicarinya, Cinta. Gadis itu terlihat sedang berlari turun dari lantai empat. Cinta sepertinya belum menyadari kehadiran Marvel.

"Ketemu."

Cinta terlihat sangat terkejut setelah melihat Marvel yang berdiri sambil menatapnya dengan tatapan dingin. Saking terkejutnya, gadis itu hampir terjatuh jika saja ia tidak langsung berpegangan pada pembatas tangga yang terbuat dari besi.

"Kak Marvel kenapa disini?" suara Cinta terdengar ragu dan juga lirih.

Marvel berjalan selangkah demi selangkah menaiki setiap undak tangga. Kedua matanya tidak pernah terlepas dari Cinta yang sekarang terlihat cemas. Gadis itu bahkan sampai berjalan mundur untuk menghindari Marvel yang kian mendekatinya. "Mau sampe kapan pura-pura bodoh?"

MarvelMeira [END]Where stories live. Discover now