44. Ketemu lagi.

5K 520 43
                                    

Allo~ Ada yang kangen gak? >_<

MAAF. AKU LAMA UP KARENA ADA KESIBUKAN. AKU JUGA UDAH MAU ULANGAN SEMESTER. GAK BISA JANJI MAU UP KAPAN. TETAP STAY SAMA CERITANYA YA. JANGAN BOSAN-BOSAN<33

Btw, ayo temenan di Instagram. @Chsttaa.

 @Chsttaa

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

_

Selamat membaca<3

Mengikhlaskan kepergian seseorang yang begitu berarti bukan perkara mudah. Tetapi, semakin berusaha kita untuk mengikhlaskan, maka perasaan akan lebih terasa tenang.

Mengikhlaskan dilakukan secara bertahap dan sabar. Setidaknya juga harus dibarengi dengan hati yang penuh penerimaan dan memasrahkan segalanya kepada sang kuasa.

Pernah merasakan ditinggalkan oleh orang yang sangat berarti? Seseorang yang begitu kalian cintai, sayangi?

Lala pernah. Dia pernah kehilangan cintanya. Kehilangan suami. Seseorang yang Lala inginkan selalu bersama dengannya hingga akhir hidupnya.

Itu hanya ekspetasi, harapan semata.

Kehilangan bukan karena permasalahan orang ketiga, penghianatan atau permasalahan rumah tangga pada umumnya. Tapi kehilangan karena takdir. Takdir yang menyedihkan.

Lala kehilangan suaminya. Kehilangan karena takdir. Maut.

Papa Billa diambil Tuhan. Lala kehilangan suaminya saat Billa masih berada di dalam kandungan, 2 bulan sebelum Billa lahir ke dunia.

Rasanya? Jangan ditanyakan. Hancur. Itu pasti.

Selain dirinya, ada Billa yang ditinggalkan. Anak itu masih berada di kandungan, tidak tahu apa-apa. Lalu ketika lahir tidak pernah bertemu bersama papanya.

Ketika itu, Lala berpikir bahwa Allah itu jahat. Takdirnya jahat. Namun rezeki, jodoh dan maut di tangan Allah. Lantas ketika takdir itu terjadi pada Lala. Suaminya diambil kembali oleh sang pencipta, Lala bisa apa selain mengikhlaskan?

Mengikhlaskan tidak bisa instan. Itu mempunyai tahap masing-masing, sesuai dengan seseorang itu sendiri. Begitupun dengan Lala sendiri, banyak hal yang dihadapi hingga mengikhlaskan sepenuhnya.

Mengikhlaskan bukan melupakan.

Dengan adanya orang-orang di dekatnya, Lala mampu melalui semuanya. Mereka memberikannya dukungan, semangat dan sandaran. Lala masih memiliki orang-orang di dekatnya— orang-orang yang berharga.

Dibalik ujian yang diberikan, pasti ada hikmahnya. Kalimat itu selalu Lala tanamkan dalam dirinya.

“Mama!”

Panggilan sedikit keras itu menyentak Lala. Ia menggeleng-gelengkan kepala pelan, guna memfokuskan pikirannya. Kemudian tatapan beralih pada Billa yang tengah berdiri di depannya.

Keelan, Lala dan BillaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz