14.

80 79 3
                                    

Aku terbaring lemah di kasurku saat ini. Kakakku hari itu langsung kembali ke Surabaya untuk berkuliah. Dan bunda menjadi sangat perhatian kepadaku.

sudah dua hari ini aku hanya berbaring di ranjang. Kulihat bunda juga mengambil cuti untuk merawatku. Aneh, namun kesempatan tidak datang dua kali bukan??

Aku sangat dimanja selama sakit. Aku tidur dengan bunda, makan disuapi olehnya, ingin makan apapun langsung dimasakkan olehnya. Benar, ini sangat aneh, namun aku tentu tiidak menolak, karena bisa saja bunda seperti ini hanya saat aku sakit dan terbaring lemah seperti saat ini.

Saat ini aku sedang berbaring sambil memainkan ponselku, tentu dengan bunda yang berjaga di kursi belajarku sambil mengecek beberapa pekerjaannya di laptop.

Dua hari aku sakit, dua hari pula Reihan tidak menanyakan kabarku. Benarkah dia sudah tidak menyayangiku?? atau aku yang terlalu lebay karena memikirkan hal yang tidak tidak terhadap Rei? ah tidak tahu ah.

aa'rei 😍

re |
apa kabar? |
sibuk banget ya? |
sorry gue ga chat lo dua hari ini |
gue sakit re |
lu gamau tanya kabar gue gitu? :) |

| don't be childish, Ravenna
| Yena juga sakit, tapi dia ga se-
manja lo
| udah gede, na. bisa kan urus
diri sendiri?
| gue lagi nemenin Yena, kasian dia
sendirian dirumah.

oh, ya, bener |
bisa kok, hehe ^^ |
titip salam buat Yena ya, gws! |

| ya

Aku tersenyum pahit membaca pesan pesan itu. Aku menonaktifkan ponselku dan menaruhnya di sebelah bantalku, memejamkan mataku sambil menetralkan nafasku yang tiba tiba sedikit sesak.

"bunda..."

"adek sesek lagi kenapa ya??"

Kulihat bunda langsung bangkit dan menghampiriku, duduk di pinggir ranjang sambil menyentuh dahiku. Terlihat wajah bunda sangat khawatir, ia mengambil bantal dan menaruhnya di bawah kepalaku agar aku tidur dengan posisi setengah duduk.

"ke rumah sakit aja ya, dek?" ucap beliau lembut sambil membaluri dadaku dengan minyak telon.

Aku menggelengkan kepalaku perlahan. "gamau, rumah sakit serem, adek gak selemah itu sampai harus dirawat disana"

Bunda tersenyum dan mengangguk menanggapi perkataanku. Sungguh, aku sangat menyukai bunda yang sekarang.

"Tuhan, Bunda Venna udah balik, makasih ya" Batinku sambil membalas senyumannya.

"yaudah, adek istirahat yang banyak ya, bunda tau adek kuat"

Kalimat penutup yang begitu indah. Benar benar membuatku kembali tenang. Rasa sesak pun tidak akan terasa jika bunda selalu seperti ini.

🍂

Aku menutup ponselku, baru saja aku membalas chatnya namun aku langsung merasa bersalah, padahal harusnya aku bisa lebih kejam dari ini.

"Na, lo bikin gue jatuh terlalu dalam"

"dan gue gak berhak minta tanggung jawab dari lo"

Aku berbohong mengenai sedang menjaga Yena barusan. Kupikir ini reaksinya akan membuatku benci kepadanya. Namun nyatanya, aku malah semakin benar benar mencintainya.

Ravenna || Sejeong X Doyoung [END]Where stories live. Discover now