sebuah surat

263 20 3
                                    

Seminggu sudah semenjak kepergian lelaki itu Laras masih belum mau menyerah mencari keberadaan sangat pemilik hati. sudah berulang kali dia menanyakan keberadaan lelaki itu kepada sahabatnya. Tapi, jawaban mereka tidak tau Sangara pergi kemana. Bahkan kali ini dia rela panas-panasan berdiri didepan markas milik The Tiger dan dari mana dia tau markas tersebut. Ya, dia dengan sengaja membuntuti ketiga sahabat Sangara.

"Kak Carles plis buka pintunya" Teriak Laras dari luar pagar, nampaknya suasana markas lagi sepi. Dia hanya melihat motor Carles, Bibin dan Mamat yang terparkir dihalaman tersebut. Awalnya dia masih tidak percaya ternyata Sangara termasuk dari Geng Motor yang menakutkan pantas waktu dirumah sakit, datang kerumah dan waktu acara Mamat dan Amel ketua dari The Tiger datang ke acara tersebut.

"Aduh kenapa bisa dia ada disini sih" Ucap Bibin yang mengintip dari balik tirai.

"Ya bisalah ogeb, diakan ngikutin kita" Sahut Mamat.

"Bahaya kalo dia terus terusan ada disitu" Ucap Carles.

"Jadi gimana menurut kalian?" Tanya Bibin.

"Ya mau gimana lagi dia udah tau identitas kita, bahaya kalo tau geng lain dia adalah pacar dari The tiger" Jelas Carles yang memijit pelipisnya, masalah apa lagi yang akan dihadapinya.

"Udah Mat, mending lo buka tu pintu suruh dia masuk" Sambung Carles.

Mamat yang ditugaskan tersebut langsung keluar dan dia sedikit berlari menuju pagar tersebut dan membuka pintu pagar itu.

"Berani banget sih Ras lo ngikutin kita" Ucap Mamat dengan geleng-geleng kepala melihat kelakuan Gadis didepannya ini.

"Kalian yang bikin gue gini ya" Ucap Laras dengan tidak santai sama sekali.

"Kalo bukan amanah dari Sangara udah gue mutasi ni orang " Ucap Mamat dalam hati sambil mengelus dadanya.

"Plis satu kali ini ijinkan gue buat tau dia dimana" Ucap Laras dengan memelas menatap Mamat.

"jangan natap gue gitu, horor tau" Ucap Mamat yang merinding dengan kelakuan gadis didepannya ini.

"Mat gue srius"

"Bawa masuk tu motor, disini nggak aman"

"Ok"

Dengan semangat Laras mengikuti intruksi dari Mamat, kini dia sudah berada didalam halaman Markas The Tiger.

"Nggak mau masuk Ras" Ucap Mamat saat melihat Gadis itu hanya menatap sekeliling Halaman.

"Eh iya"

Kini Laras dan Mamat sudah berada dihadapan Carles dan Bibin, mereka semua sama-sama terdiam seakan bibir mereka terkunci.

"Duduk dulu Ras" Ucap Carles yang memecahkan keheningan.

"Makasih kak"

"Langsung ke intinya aja Ras, lo ngikutin kita karena mau tau keberadaan Sangara?"

"Iya kak, karena aku udah nggak tau lagi mau cari informasi dia kesiapa"

"Lo tau nggak dengan kecerobohan lo ngikutin kita bakal masukin lo kedalam bahaya"

LARAS[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang