Turnamen dan luka

364 49 52
                                    

SMA Harapan Bangsa saat ini sedang kedatangan siswa dari sekolah lain. Ya, mereka hari ini akan mengadakan turnamen yang sudah di bicarakan hampir 2minggu yang lalu.

Kini di lapangan basket di penuhi oleh siswa-siswa yang ikut meriahkan pertandingan.

Tim cheelider sedang menunjukkan performa terbaik mereka.

"Lima menit lagi Tim Sangara tanding, persiapkan diri kalian." Ujar pak Wahyu.

"Siap pak"

"Kalian dengerin gue jangan ada main kasar, Mainnya santai aja." Ucap Sangara.

"Siap"

Pruitt
Bunyi preuit sang wasit sudah berbunyi menandakan babak pertama akan di mulai.

"Sebelum bertanding mari kita memanjatkan doa menurut kepercayaan masing-masing." Intruksi pak Wahyu.

"Kita Sambut tim kebanggaan SMA Harapan Bangsa, Tim Sangar!" Ucap pembawa acara.

Sangara dan kawan-kawan memasuki lapangan basket.

Teriakan-teriakan memenuhi lapangan.

"Ah Sangara"
"Ya ampun gara ganteng banget"
"Fiks calon mantu mama gue!"
"Carles"
"Bibin"
"Mamat"
Yah begitulah kira-kira kaum hawa mengidolakan tim Sangar.

"Mari kita Sambut tim SMA 11!"

"Aturan mainnya kalian sudah paham?" Tanya wasit kepada dua captain Tersebut.

"Paham"

"Waktu bermain 4 babak,yang masing-masing memiliki waktu 10 menit"

"Siap"

Wasit mulai meleparkan bola ke atas dan pertandingan pun di mulai.

"Go go go go go go go Sangar" teriak penonton.

"Kak Sangara semangat"
 
"Horeee......" Teriak mereka saat Sangara berhasil memasukan bola dengan gaya chest pass

( Chest pass merupakan teknik passing yang dilakukan dengan cara memegang bola dengan kedua tangan di depan dada. Bola harus dipegang menggunakkan ujung jari dari kedua tangan, sedangkan ibu jari berada dibagian belakang bola)

Di lapangan basket sedang seru-serunya,
Sedangkan di tempat lain ada dua remaja sedang berseteru.

"Kamu nggak bisa gitu ya"

"Kenapa nggak suka?"

"Pokoknya kalo ada apa-apa kamu harus tanggung jawab Galang, Aku nggak mau ikut-ikutan ya."

"Enak aja, kita ngelakuin berdua jadi tanggung jawab berdua."

"Tapi gi mana kalau Sangara tau?" Tanya salsa.

"Dia nggak bakal tau asal kamu bisa tutup mulut, di sini kamu pacar gue dan Sangara bukan siapa-siapa kamu walaupun terikat dengan cincin tapi dia nggak suka kamu!" Ucap Galang sambil memegang bahu gadis itu.

Tes

Cairan bening keluar dari kelopak mata milik gadis itu.

"Aku penghianat"

"Kamu nggak penghianat"

"Udah nggak usah Nangis, belum tentu dia juga khawatir sama kamu" Ucapnya.

"Sini peluk dulu" Mereka berdua berpelukan.

Galang sangat bahagia rencananya akan berhasil sedangkan salsa hatinya was-was, dia takut kalau Sangara tau bakal jadi permasalahan besar bukan hanya hubungan perselingkuhan mereka yang terbongkar tapi kelurganya yang akan
Menanggung malu.

LARAS[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang