01

158 15 0
                                    

Happy reading^^





Sepasang mata yang tetap terlihat menawan meski terpejam itu seolah dipaksa untuk terbuka, saat salah satu telapak tangan nya tak menemukan keberadaan sang suami disampingnya.

Sadar bahwa ia sudah harus bangun dan kembali beraktivitas, Lee Yoon Eun seakan tak peduli. Wanita itu malah menyamankan posisinya untuk kembali tidur, meski ia tahu tak lama lagi ia akan di bangunkan paksa.

Ah, tidak bukan di bangunkan paksa dengan dikasari, tapi dengan cara yang menyebalkan hingga Yoon Eun malas untuk kembali tidur.

Belum sempat Lee Yoon Eun memejamkan matanya untuk kembali menemui alam mimpi, ia sudah menangkap sesosok tinggi gagah yang sepertinya baru keluar dari kamar mandi. Pria itu sudah terlihat rapi dengan kemeja hitamnya. Meski rambutnya belum ditata dengan benar, Lee Jeno masih tetap terlihat begitu menawan.

Sembari mengusak rambutnya yang basah dengan handuk, Lee Jeno berjalan kearah jendela. Pria itu bertujuan untuk membuka gorden yang masih tertutup.

Dibukanya gorden itu sehingga menampakan pemandangan langit yang mendung pagi hari ini.

"Yoon, ayo bangun udah pagi... "

Suara bernada tenang itu mengalun untuk membangunkan sesosok wanita yang masih terlihat meringkuk di atas tempat tidur itu.

Tanpa sepengetahuan Jeno, sebenarnya Yoon Eun sudah bangun wanita itu hanya meringkuk tanpa memejamkan matanya.

"Yoon... "

Bukannya bangkit, Yoon Eun malah mengulurkan tangannya, "bangunin... " Suara serak khas bangun tidurnya mengalun dengan nada manja. Lee Jeno terlihat menghela napasnya.

"Bangun sendiri. " Pria itu menolak permintaan sang istri, kemudian berjalan ke arah lemari untuk memilih jas mana yang akan ia kenakan di pagi yang mendung ini.

Seolah merajuk, Yoon Eun tarik kembali tangannya, kemudian dimasukan lagi kedalam selimut, "yaudah, saya nggak mau bangun kalau gitu. "

Melihat tingkah manja Yoon Eun, Lee Jeno berdecak lantas segera menyingkirkan selimut berwarna putih yang menutupi tubuh istrinya, tangan halus milik Yoon Eun pun berhasil Jeno raih.

"Jangan lupa tujuan kita kesini bukan buat liburan. " Lee Jeno berujar sembari menarik pergelangan tangan itu dengan halus.

Lee Yoon Eun mendengkus mendengarnya, "iya iya... Tapi nggak usah diingetin juga, bikin saya kesel tau nggak, "

Kini senyum manis Lee Yoon Eun bersembunyi dibalik raut wajah cemberutnya, "ehm, ngomong-ngomong saya baru bangun tidur, " Kata Yoon Eun seolah melontarkan kode.

"Ya, terus? " Pertanyaan itu terlontar tepat setelah kerutan samar nampak pada kening Lee Jeno.

Yoon Eun mengalihkan pandangannya kearah samping, "ya... " Gelagat wanita itu sukses membuat Jeno penasaran sekaligus gemas, "nggak ada morning kiss gitu buat saya? " Setelah menyelesaikan pertanyaannya, Yoon Eun kembali menatap tepat pada kedua obsidian milik Lee Jeno.

Lee Jeno menghela napas sembari menggelengkan kepalanya pelan—

Cetak!

Sebuah sentilan gemas mendarat di kening mulus Yoon Eun, sehingga perempuan manis itu mengaduh sembari memegangi keningnya, "kebanyakan baca novel kamu, nggak ada! " Tak ada senyuman di wajah tampan itu. Hhh, membuat mood Yoon Eun semakin drop saja.

Wajah manis itu memberengut kesal, "nggak ada sih nggak ada, tapi jangan disentil juga! " Yoon Eun berujar dengan bibirnya yang sedikit maju karena kesal.

Menyadari bahwa istrinya semakin kesal, Lee Jeno mengambil duduk tepat di depannya, "iya maaf. Kamu mandi, gih. "

Melirik kearah Jeno sekilas, "saya nggak mau mandi. " Katanya, Jeno tahu bahwa Yoon Eun tidak serius, tapi tetap saja melayani Yoon Eun yang seperti ini membuat waktunya terbuang.

"Yoon Eun, ayo mandi ini udah hampir siang. "

"Baru hampir, kan? "

Lee Jeno masih berusaha menahan rasa sabarnya agar tidak pergi kemana pun, "Yoon... "

"Bodo amat! Saya mau tidur lag—"

Sebuah kecupan singkat mendarat tepat di bibir Yoon Eun yang belum selesai dengan ocehannya, ciuman itu terjadi tanpa aba-aba sebelumnya.

Ditengah tubuhnya yang masih mematung dan kedua matanya terbuka lebar, Lee Yoon Eun menarik kedua ujung bibirnya untuk membentuk sebuah senyuman lebar dan terlihat begitu manis yang menandakan bahwa dirinya sangatlah senang.

"Apa itu tadi? " Sepasang bola matanya yang jernih, bergulir perlahan untuk menatap Jeno yang mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"U-udah sana mandi! " Pinta Jeno yang enggan untuk membahas apa yang dia lakukan beberapa detik lalu.

"Yes, Boss! " Tanpa basa-basi, Yoon Eun menyingkirkan selimut yang masih menutupi separuh tubuhnya kemudian berlari ke kamar mandi.

Lagi, tingkah Yoon Eun itu membuat Jeno menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

Jujur saja, Yoon Eun dan dirinya adalah kebalikan. Seo–ah, Lee Yoon Eun adalah sosok gadis periang yang selalu tampil dengan senyuman manis nan ramah miliknya. Tampilan Yoon Eun yang terlihat begitu elegan dan terkadang terkesan seksi itu sangatlah menipu. Penampilan gadis itu benar-benar tidak sesuai dengan sifatnya.

Sedangkan Lee Jeno, dia adalah seorang yang perfeksionis dan cenderung profesional saat berada di forum kerja. Ia tak banyak bicara dan juga tak banyak tersenyum membuat siapa saja yang berhadapan dengannya merasa segan.

Ia pun tak mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta pada gadis itu. Tapi memang tidak pernah ada yang bisa membuatnya jatuh hati seperti ia jatuh hati pada Lee Yoon Eun.

Gadis yang sederhana. Mencari kan kebahagiaan untuknya pun tidak rumit. Contohnya tadi.

Mengembuskan napasnya pelan guna menetralkan perasaannya, Lee Jeno bangkit dari posisi duduknya kemudian kembali berjalan menuju jendela besar itu.

Sembari menatap langit paris yang mendung pagi ini, Lee Jeno merasa didukung untuk membiarkan rasa bersalahnya berkecambuk.

Sampai kapan dirinya dan Yoon Eun seperti ini? Ah, tidak, lebih tepatnya sampai kapan Lee Jeno akan terus menyembunyikan kekurangannya dari Lee Yoon Eun?

Tbc

Bismillah,

Hai gais:)
Satu scene dulu ya...
Semoga kalian suka!

See ya! ^^















Till The End | Lee JenoМесто, где живут истории. Откройте их для себя