27. setelah

7.3K 90 0
                                    


★・・・・★・・・・・・★・・・・★

·

·

Mentari pagi menerobos masuk melalui jendela kamar yang langsung mengarah ke pantai.

Waktu menunjukkan pukul 10 siang, kedua insan yang terbalut selimut itu masih setia memejamkan matanya, dengan posisi Mahesa yang memeluk erat tubuh istrinya.

Perlahan matanya terbuka menampakkan wajah tenang sang istri yang masih tertidur pulas.

Ia tersenyum memandanginya dan menciumi seluruh wajah istrinya, pada akhirnya ciuman itu ia daratkan di bibir tipis sang istri.

Tubuhnya terasa pegal, pasca semalam bercinta sampai jam 5 subuh.

Benar-benar omongannya di buktikan.

Mahesa kemudian duduk dan merenggangkan otot-ototnya yang kaku.

Ia beranjak mengambil handuk yang semalam di buangnya ke lantai, lalu memakainya kembali, Mahesa berniat untuk mandi karena seluruh badannya terasa lengket serta terdapat bercak darah dan sperma nya yang menyatu melekat di tubuhnya.

Karena melihat kamar yang sungguh berantakan, akhirnya ia mencoba membereskannya dengan mengambil baju-baju Nae yang semalam ia lemparkan ke sembarang arah.

Saat hendak menuju kamar mandi, tubuhnya berbalik lagi mendengar suara istrinya.

"Euhh..." Leguhnya membuka mata perlahan dan di dapati sang suami yang tengah memperhatikannya dari sudut kamar.

"Mau kemana?" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur.

"Udah bangun hm?" Mahesa menghampiri istrinya yang sudah terduduk "morning baby, aku mau mandi eum!"

Di ciumnya pipi sang istri yang masih mencoba membuka mata sepenuhnya.

Nae mengucek matanya dan akhirnya ia tersadar bahwa dirinya tidak memakai apapun sekarang, hanya tubuh bagian bawahnya yang tertutup oleh selimut.

Ia meraba tubuhnya lalu menarik selimut itu sampai ke lehernya dan menutup seluruh tubuhnya.

Mahesa terkekeh melihatnya "Kenapa?, Ayo mandi"

Nae masih berpikir sejenak sebelum akhirnya mengiyakan dengan anggukan.

Sang pria segera membuka selimut itu dan menggendong tubuh istrinya ala bridal style.

Baru saja ia mengangkatnya Nae langsung menenggelamkan wajahnya di dada Mahesa.

"Ishh maluu"

"Ga perlu malu aku udah liat semua, bahkan tai lalat kamu yang ada di tetek kamu juga udah liat"

"Ish" ucapnya penepuk dada itu sedikit keras

"Haha udah ga usah malu, sekarang kita mandi"

Okey hanya mandi saja tidak lebih, sekedar membersihkan diri yang semalam bermandikan peluh, sperma juga darah yang sudah bercampur menjadi satu.

★・・・・★・・・・・・★・・・・★

"Sakit hm?"

"Nanya lagi, sakit lah.. lubang sekecil ini di masukin batang segede itu, gila aja ga sakit"

"Tapi enak kan hm?"

Kali ini Nae tidak mau menjawab, dirinya cukup gengsi.

Okey Mahesa hanya terkekeh melihat keterdiaman istrinya, dan ia bisa membaca expresi itu dengan jelas.

MAHESA || [ M - N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang