16. sweet

1.7K 84 0
                                    

|| kamar Nae

Terlihat Mahesa tengah duduk di samping ranjang dengan menyuapi buburnya untuk gadisnya yang kini tengah bersandar di ranjangnya.

Gadis itu sebenarnya tidak mau makan sejak tadi namun Mahesa tetap memaksanya demi kesehatan nya agar cepat pulih.

Iya menyuapkan sedikit demi sedikit bubur itu, setelah beberapa suapan kecil, Nae tidak mau menerima suapannya lagi.

Mahesa lalu menghentikan acara menyuapi gadisnya itu, dirasanya sudah cukup, syukur saja Nae masih mau memakannya walaupun cuma sedikit.

"Diminum gih obatnya" Mahesa menyodorkan piring kecil berisi tiga butir tablet obat pemberian dokter tadi pagi serta segelas air putih, sekarang sudah siang sekitar jam 2 dan Nae baru mau memakan buburnya.

"Gamau ih, pait" tolak Nae mendorong piring itu ke tubuh Mahesa, memalingkan wajahnya

"Namanya juga obat ya pait sayang, kalo yang manis itu hubungan kita" ucap Mahesa tak sesuai realita yang sesungguhnya.

"Ga enak Hesa, aku ga mau" Nae tetap kekeh dalam pendiriannya.

"Astaghfirullah, pake pisang deh ya?" Tawar Mahesa mencari berbagai cara agar gadisnya ini mau meminum obatnya.

Gadis itu menggeleng kuat, tetap tidak mau meminum obatnya, menurutnya obat adalah musuh terbesarnya.

Saat dulu ia datang ke psikiater untuk menyembuhkan traumanya pun ia tidak meminum obatnya namun membuangnya, tanpa sepengetahuan siapapun.

"Yaudah deh kamu maunya apa hm?" tanya Mahesa mengusap surai lembut gadisnya

"Mau bobo" terdengar seperti rengekan anak kecil di telinga Mahesa itu sangat menggemaskan, ia merasa ini adalah sisi lain dari gadisnya yang biasanya dingin, judes, cuek, sekarang berubah menjadi bayi yang sangat manja.

"Yaudah ayo bobo, sini baring" Mahesa membantu Nae membaringkan tubuhnya, lalu menyelimutinya.

Setelah itu ia keluar dari kamar Nae saat dirasa kekasihnya ini sudah tidur pulas, ternyata mengurus seorang bayi itu tidak mudah.

Entahlah bagaimana nantinya jika ia menikah dengan gadis itu, mungkin akan jauh lebih manja ketimbang ini atau sebaliknya.

Atau mungkin saja Nae bisa berubah sangat manja dikala ia merasa sakit?.

Itu pemikirannya, mungkin saja.

- ·o· 🍭·o· -

Sepasang mata itu terbuka sedikit demi sedikit, tubuhnya menggeliat lalu mulai membuka matanya dengan lebar, masih dengan menguap karena ia baru saja bangun dari tidur nya.

Saat membuka matanya ia dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang tengah tertidur di sisi ranjang nya, terlihat sangat pulas.

Nae mengernyitkan dahi nya bingung, mengapa Mahesa masih berada disini dan sudah mengganti bajunya dengan kaos biasa.

Pasalnya ini sudah jam 11 malam, dan ia baru ia ingat ternyata dirinya tertidur sangat lama.

Nae juga melihat di tangan Mahesa terdapat handuk kecil dan di nakas juga ada bekas air dalam mangkok sepertinya Mahesa telah merawatnya dan mengompres dirinya.

Hatinya menghangat mendapati perlakuan Mahesa yang begitu manis.

Membuat wajahnya bersemu merah dan dirinya tersenyum penuh hangat, senyuman yang dulu pernah hilang.

MAHESA || [ M - N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang