19. Ujian Akhir

1.2K 65 1
                                    

"gimana dong kalo nilai gua jelek"

"Lu nyindir gua apa gimana si?"

"Gua ramal kali ini nilai kita bagus"

Ketiganya dan para temannya yang lain telah menyelesaikan ujian di hari terakhir,
Dan mereka bertiga juga bersama pasukan Mahesa.

Ini benar-benar menegangkan menurut Eisha, karena dirinya ini pintar jadi was-was jika nilainya jelek apalagi ini adalah hari terakhir ujian, padahal sudah pasti nilainya bagus, namun overtinkink kebiasaannya.

Kalau Nae dan Berryl santai saja, Nae yang pintar ia yakin perjuangannya dalam belajar pasti tidak akan sia-sia, jika Berryl lebih ke tidak peduli, benar anak itu memang tidak terlalu peduli dengan nilainya.

Dan kali ini Mahesa benar-benar mengikuti ujian dan menjawabnya dengan sungguh-sungguh tidak asal-asalan seperti biasanya, karena apa? Ia menuruti kemauan pacarnya tentu saja, apa yang gadisnya mau akan terkabulkan.

"Tadi gua jawab ngasal doang si woy, males amat mikir" Eja memakan siomay nya di samping Regas

"Gimana Hes capruk lu?" Tanya Dama yakin, pasalnya Mahesa memang tidak pernah benar menjawab soalan.

"Hahah... mana ada gua ngasal, iyakan yang" Jawab Mahesa melirik Nae, menaik turunkan alisnya

Mahesa mengambil sebatang rokonya di dalam saku kemeja sekolah hendak membakar ujungnya namun..

"Eitss... No no no" Nae langsung mengambilnya dari tangannya sendiri dan mematahkannya di depan wajahnya

"Yang.. ko di patahin?" Mahesa menghembuskan nafasnya sedikit kasar

"Ini area sekolah ya!!, gosah bandel, banyak cewe" jawabnya membuang putung rokok tadi ke tong sampah di bawah meja.

Benar juga banyak perempuan disini, tidak baik untuk kesehatan mereka yang menghirup asapnya.

Mahesa hanya menghela nafas pasrah, dirinya tidak bisa melawan jika Nae sudah angkat bicara, bisa saja si namun kan Mahesa ini bucin tolol kepada gadisnya, jadi wajar saja.

Teman-temannya yang melihat hanya berdehem-dehem di buat-buat seperti orang kehausan.

Melihat betapa bucin keduanya saat sudah menyatu membuat jutaan warga jomblo tersenyum miris.

"Bucin tolol" Jendra menyahut

"Kaya lu kagak CK" sewot Mahesa

"Selo kaya di Pulo" eja menengahi dengan memperagakan seperti sedang memisahkan keduanya

"Santai kaya di pantai" Regas menyahut

Berryl yang lama-kelamaan sudah terbiasa dengan situasi seperti ini hanya terdiam malas, ia sudah malas menanggapi karena ujung-ujungnya dirinya malah akan di goda oleh teman-teman brengseknya ini, ya sekarang teman Mahesa menjadi temannya juga semenjak Nae dan Eisha berpacaran.

Jendra dan Eisha tidak terlalu bucin, dan tidak terlalu menunjukkannya kepada publik, dan Eisha jika sudah bersama Jendra dirinya lebih kalem, tentu saja jaga image.

Mahesa merangkul Nae di samping yang tengah meminum juz mangganya, Nae sangat suka buah mangga, apalagi jika dalam bentuk juz seperti ini.

Yang di rangkul diam saja, toh Mahesa calon suaminya sebentar lagi.

Yap bisa dibilang tinggal menghitung hari, dan menunggu hari H, namun sampai saat ini kabar mereka akan menikah belum ada yang tau.

Nae ingin kabar ini menjadi kejutan yang menggemparkan jagat raya, dan teman-temannya. Jadi untuk saat ini bersifat privasi sementara.

MAHESA || [ M - N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang