Chapter 29

16.8K 1.7K 321
                                    


"Nghh ahh..."

"Sshhh... "

"Jangan! J-jangan ahh, jangan meninggalkan jejak apapun. J-jeno hhh akan curiga."

"Yeah baby."

"Lanjutkan nghh."

"Kau ahhh nikmat, Minhee."

*****

Bugh!!!.

"J-jeno hentikan!."

Jeno menendang tubuh Yangyang hingga tersungkur di lantai.

"Bajingan! Berani kau menyentuh istri ku ha?!!!!."

Jaemin bersusah payah untuk turun dari brankar dan mencoba melerai Jeno yang sudah memukul Yangyang.

"Jeno-ya, hentikan!!!."

Pintu kamar rawat Jaemin terbuka. Winter dan Sungchan berlari menuju Jaemin dan menarik tubuh Jeno menjauhi Yangyang. Yangyang di bantu oleh Winter untuk berdiri.

"Hyung, ada apa ini?!" Tanya Sungchan.

"Dokter gadungan itu, hampir menyentuh milik ku!!."

Tatapan Jeno menatap nyalang pada Yangyang yang sudut bibir nya berdarah.

"Dia kakak ku!! Dia dokter sungguhan!" Ucap Winter.

"Winter, bawa Yangyang keluar. Jeno sedang tidak stabil" Ucap Jaemin.

Winter memapah Yangyang keluar dari kamar rawat Jaemin.

Jeno melepaskan tangan Sungchan kemudian mengangkat tubuh Jaemin dan membaringkannya di brankar.

"Kenapa kau memukul nya? Dia hanya ingin memeriksaku" Ucap Jaemin.

"Aku melihat nya hendak memeluk mu" Ucap Jeno menyelimuti tubuh Jaemin.

"Istirahatlah, ini sudah malam."

Jaemin menghembuskan nafas nya.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Jeno menatap Sungchan.

"Karina menunggu mu di depan" Jawab Sungchan.

Jeno mengangguk.

"Tidurlah. Aku ada urusan sebentar" Ucap Jeno mengecup pucuk kepala Jaemin dan berlalu dari tempat.

"Siapa Karina?" Tanya Jaemin pada Sungchan.

"Mantan kekasih Jeno hyung."

Seketika Jaemin langsung terdiam.

Jeno sedikit berlari menuju lobby dimana Karina berada. Saat Jeno melihat tubuh Karina, langkah nya ia pelan kan hingga diri nya benar-benar berhadapan dengan Karina.

"Hay" Sapa Karina.

"Ku kira kau tidak akan datang" Ucap Jeno.

Karina terkekeh. Ia mengeluarkan sebuah amplop cokelat ukuran sedang dari tas nya lalu di berikan pada Jeno.

"Ini yang kau minta."

Jeno membelakkan mata nya.

"Secepat ini?!."

Karina tertawa kecil.

"Bagi ku ini mudah."

Jeno terkekeh.

"Apa bayaran yang kau ingin kan?." Tanya Jeno.

"Berkencan?."

Jeno tertawa, begitu pula dengan Karina.

Regret - NominOn viuen les histories. Descobreix ara