Chapter 6

17.7K 2.1K 347
                                    


Pengen adain give away Pdf unrequited love deh. Kira-kira ada yang minat gak???.

*****

Jeno masuk ke dalam kamar nya yang bersama Jaemin. Jeno melihat jika Jaemin sedang bersandar pada headboard sambil memangku laptop di bantal yang ia simpan di atas paha nya. Jaemin begitu fokus pada laptop nya sehingga tidak menyadari jika Jeno sudah duduk di samping nya.

"Sedang apa?" Tanya Jeno.

Jaemin sedikit terkejut dan menoleh pada Jeno sebentar.

"Aku sedang melihat perkembangan penjualan toko ku" Balas Jaemin kembali fokus pada layar laptop nya.

Jeno mengangkat bahu nya acuh kemudian berputar untuk merebahkan tubuh nya di samping Jaemin.

"Kau tidak tidur bersama Minhee hyung?" Tanya Jaemin tanpa mengalihkan fokus nya.

Jeno menyimpan tangan nya di atas wajah nya, menutupi mata nya yang memberat.

"Daddy menyuruhku untuk tidur denganmu" Balas Jeno.

Jaemin tak merespon, ia tetap fokus pada laptop nya.

Jeno menurunkan lengan nya, dan menatap wajah Jaemin dari bawah. Wajah putih nan bersih itu semakin terlihat tampan sekaligus cantik jika berhadapan dengan cahaya laptop yang menyoroti wajah Jaemin.

Seketika Jeno termenung menatap kehindahan wajah Jaemin.

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan?" Tanya Jeno tiba-tiba.

Jaemin terdiam sebentar, seperti nya Jeno membutuhkan tempat cerita. Jaemin melepaskan kacamata nya kemudian sedikit memiringkan tubuh nya menghadap Jeno.

"Tentang ibu kandungmu?".

Jeno mengangguk.

"Aku tidak menyukai nya".

Jaemin melemaskan bahu nya menutup laptop nya dan menyimpan nya diatas nakas. Jaemin memperbaiki letak duduk nya dan menepuk-nepuk paha nya memberi kode pada Jeno.

Jeno menatap Jaemin sebentar dan di angguki oleh Jaemin. Dengan perlahan, Jeno menggeser tubuh nya dan menyimpan kepala nya di paha Jaemin.

"Kau pasti terkejut kan?" Tanya Jeno.

Jaemin mengangguk. Tangannya mengusap rambut Jeno.

"Tapi bagaimanapun juga dia ibu kandungmu. Dia yang sudah mengandung dan melahirkanmu. Sangat tidak pantas jika kau membenci nya...".

Jaemin menunduk menatap Jeno.

"... Kau tau? Saat aku berusia lima tahun, bunda ku mengandung lagi. Aku yang selalu membantu bunda ku kemanapun dan bagaimanapun. Tidak mudah membawa beban berat dalam tubuh kami ini. Bunda ku juga sering merasakan sakit dan mual secara bersamaan. Makan pun tidak bernafsu, atau terkadang jika sedang mengidam, nafsu makan akan menaik dratis dan membuat tubuh kami  semakin membengkak...".

"... Saat melahirkan pun tidak mudah. Sebelum bayi nya diambil, kami akan merasakan sakit yang amat sakit seperti tubuh kami di paksa untuk terbelah. Perut kami harus di sayat untuk mengeluarkan bayi nya. Setelah itu perut kami akan di jahit dengan banyak jahitan yang nanti nya akan membekas...".

Regret - NominWhere stories live. Discover now