Chapter 3

17K 2.2K 758
                                    


"Hyung, Nana ingin pipis".

Xiaojun menahan pundak Jaemin untuk berdiri hingga Jaemin menggeram kesal dengan mengerucutkan bibir nya.

"Taro... Katakan pada Dejun hyung, Nana ingin pipis sebentar saja" Adu nya pada Shotaro yang sedang bermain ponsel di samping nya.

Shotaro menggelengkan kepala nya, menggoyangkan telunjuk nya di depan wajah Jaemin.

"Tidak ada alasan kak Nana. Beberapa menit lagi acara janji suci akan dimulai".

Jaemin menghentakkan kaki nya kesal lalu menatap wajaha nya di depan cermin.

"Aku lucu dan cantik, bagaimana bisa aku mempunyai suami yang sudah tua" Lirih nya di depan cermin.

Xiaojun yang menyaksikan drama Jaemin hanya menggelengkan kepala nya malas.

Renjun masuk ke dalam ruangan.

"Bunda menyuruh ku untuk menjemput Jaemin. Janji suci akan segera di lakukan" Ucap Renjun.

Jaemin segera menyambar segelas air mineral dan meminum nya sampai habis. Mengatur nafas nya terlebih dahulu lalu menghapit tangan Renjun.

"Dimana ayah?" Tanya Jaemin.

"Menunggu di altar".

Mendengar kata altar membuat jantung Jaemin berdegup tidak beraturan. Ia gugup sampai tangan nya bergetar dan berkeringat.

Jaemin menghentikkan langkah nya membuat Renjun ikut menghentikan langkah nya.

"Ada apa?" Tanya Renjun.

"Nana gugup" Ucap nya.

Renjun menarik lengan Jaemin dengan paksa dan segera melangkah masuk ke dalam gedung.

Jaemin terpengah dengan dua pria dominan diatas altar.

"Yang mana calon suami ku? Dua dua nya tampan" Puji Jaemin menatap Jeno bersama Jaehyun di atas altar.

Renjun mencubit lengan Jaemin membuat Jaemin mengalihkan fokus nya.

"Yang memakai suit hitam itu ayah nya, bodoh" Bisik Renjun.

Jaemin menutup mulut nya tidak percaya.

"Masih sangat tampan" Puji Jaemin.

Renjun menggelengkan kepala nya dan menyerahkan Jaemin pada Yuta.

Jaemin bersemangat saat tau jika calon suami nya adalah pria tampan nan gagah dan berkarisma. Senyum nya mengembang membuat Yuta terheran, padahal sedari kemarin Jaemin merengek untuk membatalkan pernikahan nya. Kenapa sekarang tiba-tiba menjadi sumringah seperti ini?.

Suara pemandu acara mengalihkan fokus Yuta dan melangkah menghapit lengan Jaemin menuju Jeno yang sudah menunggu di altar bersama pendeta.

Senyum Jaemin sedikit berkurang karena semakin dekat Jeno semakin terlihat menyeramkan dengan wajah datar dan tatapan menajam.

Jaemin mengerjapkan mata nya saat Yuta menyerahkan nya pada Jeno.

"Aku titip kesayanganku" Ucap Yuta.

Jeno hanya mengangguk dan membalikkan tubuh nya bersama Jaemin berhadapan dengan pendeta.

Baik Jeno maupun Jaemin sama-sama mengucapkan sakral janji suci di hadapan pendeta hingga pendeta mengesahkan pernikahan mereka dan mereka akhir nya menjadi pasangan.

Kini saat nya untuk Jeno dan Jaemin berciuman. Jaemin menatap gugup dan menunduk saat Jeno menatap nya dingin.

Jeno mengarahkan pandangan nya pada para tamu dan keluarga. Tidak ada Minhee disana. Kemana pergi nya Minhee?.

Regret - NominWhere stories live. Discover now