Chapter 18

16.5K 1.9K 308
                                    


Plak!!!.

Jaemin memegang pipi nya yang di tampar oleh Minhee. Menatap kearah Minhee dengan wajah terkejut. Sedangkan Minhee menatap nya dengan tatapan tajam nya.

"Brengsek!."

Minhee hendak menampar lagi Jaemin namun Jaemin sudah lebih dulu menahan nya.

"Lepaskan tanganku!" Ucap Minhee tajam.

Jaemin berdecih.

"Apa maksudmu menamparku Minhee?" Tanya Jaemin tak kalah menajam.

"Jalang sialan! Seharus nya Jeno menceraikan mu!" Pekik Minhee di depan wajah Jaemin.

Jaemin memicingkan mata nya.

"Dia memang memberikan surat cerai padaku. Ta-"

"Diam kau jalang!!! Kakek Yunho melarang Jeno untuk menceraikanmu!! Entah apa maksud dari si tua bangka itu lebih memilih memihak jalang-"

Plak!!.

Jaemin menampar Minhee hingga pipi kanan Minhee memerah.

"Dasar ja-"

Jaemin menarik tangan Minhee kemudian memutar tubuh Minhee dengan tangan Minhee yang Jaemin simpan di punggung Minhee.

"Aku mempunyai nama. Keluarga ku bukan keluarga sembarangan. Dan kau tidak berhak memaki ku dengan sebutan jalang!."

Jaemin menghempaskan tubuh Minhee hingga tersungkur.

"Sialan!" Desis Minhee.

"Jika kau ingin marah, marah lah pada keluarga Jung. Bukan padaku. Maaf Minhee, jangan pernah melihat ku lemah. Aku tidak selemah itu untuk menghadapi orang seperti mu!" Ucap Jaemin.

Nafas Minhee memburu, ia berdiri.

"TAPI KARENA MU ANAK KU MENINGGAL!!!" Teriak Minhee.

Jaemin mendengus.

"Karena ku? Kau sedang berakting rupa nya" Kekeh Jaemin.

Minhee mengerutkan dahi nya.

"Kau kira aku tidak taupermainanmu Kang Minhee?? Saat itu bahkan aku tidak mendorongmu sama sekali. Kau sendiri yang menjatuhkan dirimu sendiri!" Ucap Jaemin marah.

Minhee menggelengkan kepala nya.

"KAU GILA!! MANA MUNGKIN AKU MEMBUNUH ANAK KU SENDIRI!!" Pekik nya.

Jaemin memutar bola mata nya.

"Hentikan akting mu Kang Minhee. Kau merasa tersaingi karena Jeno sekarang mulai menaruh perasaan padaku kan? Kau juga merasa iri karena mommy Taeyong lebih ada di pihak ku dari pada kau. Berhenti berulah Minhee."

"Dan jangan menyalahkanku jika suami kita menaruh hati pada istri kedua nya ini" Lanjut Jaemin.

Jaemin berjalan melewati Minhee. Nafas Minhee memburu, ia tidak terima kalah debat dengan Jaemin. Tatapan nya kini melihat sebuah vas bunga di nakas.

Minhee mengambil nya dan menatap punggung Jaemin.

"Jaemin awas!!."

Prang!!!.

Mata Jaemin memebelak, ia menatap ke belakang di mana Mark yang memeluk nya dari belakang melindungi nya.

Pandangan nya kini menurun pada pecahan vas bunga di lantai.

"Lepaskan aku!!" Teriak Minhee.

Jeno memeluk Minhee.

"Apa yang kau lakukan Minhee-ya!" Ucap Jeno menggoyangkan tubuh Minhee.

Regret - NominWhere stories live. Discover now