tigapuluhempat

Começar do início
                                    

Pakai sweater sama celana
Cuacanya lagi dingin

Melihat lagi siapa yang mengirim pesan, memang tidak salah orang.

Kalau soal mematikan telepon itu memang kebiasaan Alan, tapi kalau yang ini rasanya tidak, lalu Gebi tersenyum tidak jelas memasuki kamar mandi.

Setelah cukup lama berkutik didalam kamarnya mencari sweater yang di rasa cocok untuk ia pakai hari ini.

Memakai sweater berwarna sky blue, dengan celana jeans senada, ia menuruni anak tangga rumah yang sudah cukup ia lama tinggali ini.

"Sepi banget, padahal tadi kayaknya Ayah pulang." Gerutu Gebi yang berkeliling rumah mencari keberadaan kedua orang tuanya.

"Novita, kan aku sudah bilang aku juga punya tanggung jawab lain!!"

"Tapi Pradika, kita bisa bertahan selama ini, apa kamu nggak bisa bertahan sebentar lagi?"

Apa ini?, Batin Gebi.

Pertengkaran mereka ternyata masih berlanjut.

"Cukup Novita, kalau kamu terus mengulur waktu, sama saja kamu lari dari masalah."

Ini suara Ayahnya, yang sudah hampir sebulan penuh tidak bertemu.

"Aku tidak lari dari masalah, aku hanya memikirkan Syera!!"

Sekarang Bunda yang bicara, kenapa ada namaku di antara pertikaian mereka?

Rasanya asing, ini pertama kalinya ia mendengar perdebatan Ayah dan Bundanya.

"Kamu pikir aku tidak memikirkan anak ku?!"

"Kalau begitu bertahan satu tahun lagi, sampai aku dan Syera pergi."

Gebi tercekat.

Bunda akan membawanya pergi kemana?

"Gebi."

Gebi langsung gelagapan, dan menemukan seseorang berdiri didekat meja ruang tamu.

Itu Alan.

Alan maju langsung menarik tangan Gebi untuk keluar rumah.

Entahlah pikiran Gebi masih berkelana, kata-kata bundanya tadi masih menghantui pikirannya.

"Kok- lo bisa masuk?" Tanya Gebi tanpa niat, datar.

"Lo udah tau jawabannya, kenapa nanya?" Yang jelas bibi di rumah pasti akan dengan senang hati membuka kan pintu untuk Alan.

Gebi hanya memberingsut mendengar jawaban Alan.

Mengambil helm, berwarna coklat muda yang di kaitkan di belakang motor, lalu ia pakaikan di kepala Gebi.

Menikmati sore itu memang paling nyaman, apalagi dengan seseorang yang membuat kita merasa aman.

Tapi di balik itu, Gebi juga sadar Alan juga dapat memberinya beribu luka lebih dari sikap manis yang ia dapat sekarang.

^^^^^

Dikit-dikit Cembokur [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora