sepuluh

2.7K 230 39
                                    

Buru-buru Alan ke kelas Gebi, dia tidak akan melepaskan Gebi begitu saja.

Walaupun Gebi hanya mengajaknya break tetap saja kemungkinan besar pada akhirnya mereka akan berpisah.

Dan Alan sangat menentang itu.

"Gebi mana Nay?" Tanya Alan pada Naya yang matanya terlihat sembab itu.

"Ke rumah sakit." Sahut Naya pada Alan, tidak tahu mengapa mood nya buruk melihat Alan.

"Hah? Ngapain? Gebi sakit?"

"Ck!"

"Nyamperin Kevin!" Lalu Naya berlalu meninggalkan Alan yang bingung dengan sikap Naya.

Mengambil ponselnya, mencari kontak telepon Gebi, tapi hasilnya nihil teleponnya tidak dijawab.

Alan kalut, bisa-bisanya Gebi mengajaknya break lalu dengan mudahnya ia mendatangi kevin.

Anjing!

Masih setia mencoba menghubungi Gebi, berharap kali ini teleponnya diangkat.

Panggilan terhubung.

"Gebi nya lagi di toilet."

Alan mengepalkan tangannya, mati-matian menahan emosi, ia segera berjalan menuju parkiran, Alan tidak akan membiarkan Gebi bersama manusia bejat itu.

"Santai bro." Lalu disambung kekehan oleh Kevin.

Alan masih diam dan tetap mendengarkan sambungan telepon itu.

Saat Alan sudah bersiap menjalankan motornya, ia terhenti karena satu kata yang diucapkan Kevin.

"Anes."

Nafas Alan tercekat, dadanya tiba-tiba sakit, ada rasa kecewa begitu besar disana.

"Bajingan."

"Bukan gue."

"Anjing."

Tut!

Alan mematikan sambungan teleponnya.

Turun dari motor, mengurungkan niatnya untuk menyusul Gebi.

Sekarang fokusnya berpindah kepada Anes.

Gebetannya, perempuan yang dulu mati-matian ia kejar, tetapi tepat di hari ia akan menyatakan perasaannya, perempuan itu sudah ditemukan tidak bernyawa di kamarnya.

"Gue nggak bakalan biarin lo hidup, Kevin!"

^^^^^

"Sa, mau balik ke indo?"

"Nggak ah, masih betah sama
Oma disini."

"Serius nggak mau ngomong
sama dia?"

"Aku pikirin dulu deh."

Ia terdiam, apa perlu ia menjelaskan pada cowok itu, rasanya sangat disayangkan jika mengingat masa lalu, tapi bagaimana pun juga ini lah jalan takdirnya.

^^^^^

Gebi keluar dari toilet yang memang ada di dalam ruang rawat Kevin.

"Tadi ada yang telfon." Ujar Kevin, Gebi mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya.

"Alan." Jawab Kevin.

Dikit-dikit Cembokur [END]Where stories live. Discover now