#67 Finally

603 102 27
                                    

Suara tembakan ke udara membuat Heesung menoleh. Ia mendorong tubuh Jungkook yang masih menempel pada kursi. Tentu, lelaki itu meringis saat tangannya lebih dulu menyentuh lantai.

"Angkat tangan!"

Heesung berdecih kemudian memberi kode, membuat beberapa bawahannya mulai muncul. Para lelaki bertubuh besar itu, mulai menyerang para polisi. Mereka seolah tak takut meski sedang berhadapan dengan orang-orang dengan senapan di tangan.

Joie cukup terkejut saat ia juga diserang. Namun, tenang saja. Ia bisa menangkis dan melawan pria dengan tubuh lebih besar darinya itu. Ia punya kemampuan bela diri yang mumpuni. Sehingga, kondisi seperti ini tak membuatnya takut.

Selagi para polisi dan bawahannya saling baku hantam, Heesung segera membawa Jisu untuk pergi dari sana. Ia sudah memperingatkan Jungkook untuk tak membawa polisi. Namun, ini sungguh diluar dugaannya.

"Aish, apa kau benar-benar seorang pria?" Joie menendang dada lelaki yang menyerangnya dengan kencang hingga ia tersungkur ke belakang. Setelah dirasa tak dapat serangan lagi, Joie segera berlari menyusul Heesung dan Jisu sebelum pergi lebih jauh. Ia bahkan sampai memecahkan kaca agar dapat mendapat jalan pintas.

Joie menyeringai kemudian menyodorkan senapannya saat melihat Heesung dan Jisu berlari ke arahnya. "Angkat tangan. Kalian sudah tertangkap."

👶🏻👶🏻👶🏻

Tzuyu terus menangis hingga membuat Jungkook terkekeh. Gadis itu sudah menangis selama hampir 2 jam. Apalagi, saat mendengar bagaimana suaminya mulai dipukuli. Ibunya sudah menenangkan. Namun, Tzuyu tetap menangis dan mengatakan ingin menemui suaminya.

"Aku baik-baik saja. Kenapa kau malah menangis?"

"Kau—" Tzuyu kembali menangis sembari memeluk Jungkook, membuat lelaki itu kembali terkekeh. Ia tak tahu jika sikap sensitif Tzuyu akan separah ini. Namun, ia tidak akan menggoda isterinya. Benar-benar tidak akan.

"Baiklah, menangisnya nanti saja, ya? Aku perlu mengobati lukanya dulu."

Tzuyu sempat berpikir Jungkook terluka parah karena suara yang ia dengar. Namun, demi suaminya, ia tak memutus sambungan telepon itu. Ia bersyukur karena Joie dan teman-temannya bisa datang dengan cepat. Mungkin jika tidak, Jungkook bisa saja tiada karena Heesung terus memukulinya.

Memang, Tzuyu sudah tahu soal rencana Jungkook. Lelaki itu bekerja sama dengan Joie dan kepolisian untuk menangkap Heesung. Itu sebabnya, ia membawa jam pintar agar bisa terhubung pada GPS dan telepon. Ia tak seceroboh itu dengan datang ke sana sendirian. Apalagi, ia tahu siapa yang sedang ia hadapi. Namun, tetap saja Tzuyu khawatir.

Saat ini, bukti pengakuan Jisu sudah terekam. Jadi, ia tak perlu khawatir gadis itu bisa lolos. Ia akan pastikan Heesung dan Jisu menerima hukuman atas kejahatan mereka. Apalagi, Heesung hampir membuat Tzuyu meregang nyawa dengan membuat lift rusak.

Nyonya Chou tersenyum lalu meletakkan air hangat di meja. Ia kemudian duduk di sofa sembari memberi kode pada Jungkook jika Tzuyu sudah memejamkan matanya. Pantas saja Jungkook tak mendengar isakan isterinya lagi.

"Dia tidak pingsan 'kan?"

"Aku rasa dia tidur. Semalam kau mengatakan dia tidak bisa tidur 'kan? Aku akan ambil bantal untuknya."

Lithe✅Where stories live. Discover now