"Bunda-nya Arga tau kalau lo masuk sekolah?" tanya Freya.

Anara mengangguk. "Tau, malahan dia yang nyuruh gue buat sekolah aja."

"Enak ya lo punya mertua yang perhatian. Semoga aja gue nanti dapet mertua yang perhatian juga," ucap Rayana.

"Dapet nya tuh pasti, percaya deh sama Anara," ucap Anara sedikit sombang.

"Alah, cangkem mu," Anara tertawa kecil saat mendengar balasan sahabatnya itu.

"Ke kantin yok, perut gue udah minta diisi nih," ajak Freya.

"Tunggu! Sebentar lagi gue siap nih, sabar ya udah nomor 8, tinggal 2 soal lagi," ucap Ayna sambil menulis dengan kecepatan yang dia bisa.

"Buruan," suruh Anara. "Lagian juga bisanya lo gak se-ambis sekarang deh," bingung Anara.

"Gue tuh sadar diri. Sekarang udah kelas 12, jadinya gue mau memperbaiki diri buat jadi lebih baik," jelas Ayna yang masih fokus mengerjakan tugas.

"Widihh, kerasukan arwah Albert Einstein ya lo, Na?" tanya Freya meledek.

"Stt! Berisik deh lo-lo pada. Iri kan?" ejek Ayna.

Sedangkan yang lain memasak wajah berpura-pura ingin muntah.

Ayna terkekeh melihat itu. "Udah ah. Ayo ke kantin," Ayna berjalan meninggalkan yang lain.

"Dih. Kita nunggu dia sampai selesai, eh giliran udah selesai malah dia yang ninggalin kita," ucap Rayana.

"Udah, ayo buruu."
Anara pun menyusul Ayna diikuti Rayana dan Freya di belakang.

Dikantin ternyata sangat ramai manusia kelaparan, sampai-sampai tak satu meja pun tersisa.

"Duduk mana nih? Kantin rame banget lagi," Freya menelusuri pandangannya ke seluruh kantin.

"Iyaa. Gara-gara lo sih Na, lama banget ngerjain tugasnya, jadinya gak dapet tempat duduk kita kan," Rayana menuduh Ayna.

"Loh? Kok gue sih. Ya seharusnya lo-lo pada pergi aja duluan ke kantin, gausah nungguin guee," ucap Ayna tak terima.

"Kan lo sendiri yang minta di tunggu, gimana sih," sela Anara.

"Ya tapi kan g—"

"ANARAA!! SINI SAMA KITA-KITA AJA!" teriak Arka memenuhi ruang kantin.

Merasa terpanggil, Anara pun mencari keberadaan seseorang yang memanggilnya tadi.

"Tuh Ra, disana," tunjuk Rayana ke Arka yang melambaikan tangannya.

"Disana aja yok. Daripada kita gak kedapetan tempat duduk," ajak Anara.

"Yok," ucap Rayana dan Ayna serentak.

"Gue gak deh, tiba-tiba gak mood makan gue," ucap Freya tiba-tiba.

"Kok gitu sih?" tanya Ayna.

"Tiba-tiba gue kenyang Aynaa," balas Freya dengan gemas.
"Udah, lo-lo pada makan aja duluan," sambung Freya sambil mendorong punggung ke-tiga sahabatnya.

"Beneran nih?" tanya Anara yang dibalas anggukan keras Freya.

"Tapi ntar kalo kalian mau balik, gue nitip s*ari rot*i ya," ucap Freya. "Nih uangnya, makasih!" Freya menyodorkan uang miliknya dan berjalan balik ke kelas.

Ke-tiga sahabat itu pun berjalan menuju meja yang ditempati oleh Arka dkk.

"Tumben ber-tiga, biasanya kan ber-empat," ucap Elang.

Arka mengangguk. "Satu personil lagi kemana?"

"Di kelas," jawab Ayna.

"Kok gak ikut?" tanya Rendi penasaran.

Anara mengangkat bahu. "Gatau, tadi sih udah ke kantin, eh malah katanya dia udah gak laper, terus juga sih tadi dia nitip sari roti," jawab Anara.

"Lah? Gak laper tapi nitip jajanan, aneh," Zafran berucap dengan pelan.

Rendi bangkit dari duduknya membuat dirinya menjadi perhatian orang-orang dimeja itu.

"Mau kemana lo?" tanya Elang.

"Toilet," Rendi langsung berjalan meninggalkan meja.

***

"Nih pesenan lo," Ayna menyodorkan beberapa bungkus sari roti ke Freya.

"Makasih loh udah mau dititipin," ucap Freya sambil mengambil jajanan nya.

"Sama-sama Freyaa," Ayna pun duduk di kursinya. "Eh, didalem tas lo ada s*ari rot*i tuh," tunjuk Ayna ke tas Freya.

"O—oh ini, emm ada yang ngasih tadi. Mau gue tolak tapi gak tega, yaudah gue ambil aja," jawab Freya.

"Banyak tuh Ya kayaknya, berapa bungkus dikasih?" tanya Anara yang juga ikutan melihat tas Freya.

Freya mengangkat bahunya tanda tidak tau. "Gatau gue, gak gue hitung,"

Dengan tanpa permisi, Rayana menghitung satu-satu sari roti itu.

"Berapa Ray?"

"Gila-gila, niat banget yang ngasih lo. Semuanya ada 25 bungkus," jawab Rayana.

Mata Ayna berbinar. "Pantes tas lo gembung gitu,"

"Cie-cie, Freya punya secret admirer nih," goda Anara sambil mencolek dagu Freya.

Sedangkan Freya hanya terkekeh kecil dan senyum masam sebagai balasan.
"Apa sih."


To be continued.....





Kira-kira Freya beneran punya secret admirer gak ya??
___________________________________

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

Komen 'next' disini ➛

See you in the next chapter ᥫ᭡

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now