Bab 6: Scary (2)

1 2 0
                                    

Mereka masih mencari sang pelaku. Cakra melompat-lompati gedung dan tiang-tiang lampu. Pagi telah berganti siang dengan cepat. Cakra melihat dari jauh rumah tak terpakai di balik gedung yang beberapa tahun belakangan ini dijadikan perusahaan asuransi baru. Allen mencium lagi sesuatu.

"Bau..."

"Bau?"

"Bau... manusia serigala..."

Cakra melompat turun tak jauh dari arah rumah. Di sana ada pohon besar
Cakra menurunkan Allen dan berkata,"Kamu tunggu di sini, diam dan bersembunyilah. Biar aku yang akan mengeceknya. Paham?" perintahnya.

Allen menurut. Dia langsung bersembunyi di balik pohon. Cakra berdiri berjalan mengendap-ngendap menuju rumah itu. Lima jendela terjeblak terbuka, namun satu jendela tertutup dan pintu terbuat dari kayu tampak kusam, mirip sebelah. Dia memasuki pintu, matanya menyusuri sekeliling dalam rumah. Walaupun ada cahaya, tetapi di dalamnya itu tampak kosong namun kumuh. Sepertinya rumah itu ditinggalkan oleh pemiliknya atau kena gusur. Rumah itu belum sama sekali diapa-apakan. Hanya dibiarkan sampai bertahun-tahun lamanya. Cakra berjalan menuju ruang tamu lalu mengecek tiga kamar. Nihil. Melangkah lagi menuju ruang dapur, hidungnya mencium sesuatu.

"Bau manusia serigala," gumamnya.

Memasuki dapur, di balik dinding yang sebenarnya tempat khusus kompor, di belakangnya sudah berdiri seseorang yang dicarinya.

"Siapa kamu?!"

Cakra tersentak menoleh.

"Siapa kamu?!" ulangnya,"Mau apa kamu!"

Manusia Serigala yang memakai baju lusuh berwarna hitam panjang itu maju menyerangnya.

Duaak!

Cakra menunduk menghindar, mengenai pigura kosong kacanya pecah di belakangnya. Manusia Serigala itu menendang lagi, Cakra menunduk, langsung meninjunya.

Buaak!

"Ugh!"

Dia membalasnya, menendang perutnya sekali tendang.

Duuak!

Manusia Serigala itu tersungkur ke lantai kusam dan berdebu. Merintih kesakitan seraya memegang perutnya yang sakit. Cakra berjalan menghampirinya.

"Jadi, kamu ya, yang melakukannya?"

"Ugh... apa katamu? Melakukan apa?" tanyanya, mendongak.

"Kamu pura-pura amnesia apa beneran bodoh? Kamu kan, yang memakan manusia di dalam semak-semak di salah satu jalan yang aku lewati tadi," Cakra memberitahu.

Manusia Serigala itu memincingkan matanya. Menatapnya tak suka.

"Siapa kamu?"

"Aku? Aku adalah Cakra Jilluka," kata Cakra,"anggota Pembasmi Gisela di Kantor Publik Rama."

"Pembasmi Gisela katamu? Pembasmi bodoh!" serunya. "Gara-gara pembasmi dan kantor konyol itu para manusia serigala sepertiku sering diincar untuk dibasmi-lebih tepatnya dibunuh! Dan," katanya menggantung sebentar, melanjutkan,"Seperti dari baumu, kamu seorang manusia serigala, bukan?"

"Memang aku manusia serigala," ungkap Cakra jujur.

"Kenapa kamu mau membantu mereka?"

Deg.

Cakra terdiam.

"Kenapa? Apa karena kamu pernah membunuh manusia?" tebak manusia serigala itu.

"Aku... aku..."

"Benarkan?"

"Aku... bukan sepertimu tahu!" Cakra melesat bagai jet, menyerang ke arah musuh di hadapannnya.

Vitha and AllenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora