"Ha?"

"Mandi bareng, Shella masih ngeri kalo tangan kirinya kena air"

"Lah semalem aja dikompres pake air, masa sekarang takut sama air"

"Oh kamu nggak mau mandi bareng Shella?" Tanyanya sambil merubah posisinya menjadi duduk.

Pak Arkan turun dari ranjang lalu merangkul bahu istrinya, "nggak mau nolak" balasnya sambil berjalan ke kamar mandi, dengan Shella disampingnya.

🐰🐰🐰

Shella berjalan sendiri menyusuri koridor Kampus yang lumayan ramai, tadinya sih Pak Arkan menawarkan diri untuk mengantarnya sampai kelas, tetapi Shella menolak.

Lagian, Shella kan Lakik. Masa nggak berani ke kelas sendirian.

Ia memasuki kelas dan terkejut melihat Lita yang sedang menutupi mata sebelah kanannya, ada Arvin yang duduk didepan kekasihnya sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Temen gue, lo apain?" Tanya Shella diambil mendorong bahu Arvin lumayan keras.

"Eng--enggak gue apa-apain" balasnya gugup.

"Bohong banget" sahut Lita dengan suara paraunya.

"Arvin!"

"Apasih Shell? Bukan salah gue, eh-- ya salah gue sih. Tapi gue nggak sengaja"

"Diapain?" Tanya Shella kesal.

"Matanya gue colok doang" balas Arvin membuat Shella melongo.

"Matanya Lita lo colok? Terus lo bilang dicolok doang?"

Arvin menggaruk tengkuknya, "ya--ya sorry"

"Baru jadi pacar aja udah lo colok matanya"

"Ya-- colok bawahnya kan belum boleh"

Shella menjambak rambut Arvin, "sini lubang hidung lo, gue colok pake linggis" ancamnya.

"Lagian salah Lita juga" ujarnya tak mau disalahkan.

"Disini tuh gue sebagai korban, pake disalahin segala" timpal Lita sewot.

"Ceritanya gimana bisa-bisanya mata si Lita lo colok?" Tanya Shella.

"Tadi gue kan lagi cerita sama Lita, ya curhat, sharing-sharing gitu kan. Eh Lita fokus sama Hp terus, ngeliatin si Jahe, eh siapa namanya Jahe, Kencur, Jah-- oh Jaehyun iya, Jaehyun"

"Nah karena gue kesel, yaudah gue colok aja matanya Lita biar nggak ngeliatin Jaehyun terus" sambungnya.

"Astaghfirullah'aladzim, lo berdosa banget, Arvin!" Shella menoyor kepala Arvin.

Lita menyenderkan kepalanya di bahu Shella yang sudah duduk disebelahnya, "Langit, bisakah kau turunkan hujan dengan petir? Aku ingin menangis tanpa terlihat" ujarnya mendramatisir.

Shella mengusap-usap bahu Lita, "sabar Ta, nanti gue temenin"

"Temenin apa?"

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now