24. ˊˎ﹤ wedding day ﹥ˏˋ

Mulai dari awal
                                    

Gaun putih yang menjuntai sampai ke lantai itu benar-benar sungguh indah di pakai oleh Nae, apalagi paras gadis itu sangat cantik dengan balutan busana yang ia kenakan.

Dengan rambut pendeknya yang di stylish sederhana, serta di tambahkan hiasan mahkota berbunga putih di kepalanya membuatnya semakin mempesona.

Kulit putih bersihnya, serta wajah cantik bak Dewi sangat kontras dengan nuansa yang ia bawakan.

Tak mau kalah mempelai pria pun sama gagah dan tampannya di gandeng oleh sang istri, menggunakan tuxedo hitam dengan dasi kupu-kupu juga bunga berwarna putih di sakunya selaras dengan gaun yang di gunakan istrinya.

Lengannya yang kekar menggunakan jam tangan rolex, juga garis wajahnya yang tegas menghanyutkan membuat para gadis-gadis jatuh akan pesonanya.

Sayang sekali, hari ini akan menjadi hari patah hati bagi pengagum Mahesa juga Nae.

Bagaikan raja dan ratu yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

Mahesa tidak memudarkan senyumannya sejak tadi begitupun dengan Nae, pasangan ini sungguh serasi.

Begitu banyak yang menyaksikan sampai menangis pilu karena iri melihat keuwuan pengantin baru ini.

Apalagi para tamu undangan Mahesa dan Nae kebanyakan jomblo, maklum saja mereka jadi ingin nikah muda tapi belum ada calonnya.

"Tahun depan kita nyusul ya be."

"Lo aja si."

"Gosah malu-malu gitu, tu pipi lu merah."

Berryl segera mencubit lengan Regas karena terus menggodanya "paan si, panas ni" maksudnya panas karena tempatnya outdoor padahal ini di sore hari jam 4 dan banyak pohon pula, serta kipas angin di sela-sela kursi tamu

"Iya panas pengen juga ya?..."

"Lu diem kek gua males ribut sama lo anjing."

"Lu dua ribut bae, lagi kawinan lho." Jendra menyahut karena mereka berdua ini memang brisik sekali dari tadi.

"Kawinin aja udah." Dama menyahut.

"Iye besok." jawab Regas.

"Kapan nyusul brok?" Tanya Regas.

"Buldep, iya ga sayang?"

"Ha?, Iya iya." Eisha yang sedang fokus memperhatikan temannya yang sedang berada di atas panggung hanya menjawab seadanya, tanpa tau pertanyaan apa yang di lontarkan sang kekasih.

"Ok lancar."

"Acara selanjutnya adalah tukar cincin, untuk kedua mempelai dipersilahkan." ucap MC memberikan arahan lalu mempersilahkan keduanya

Semuanya bertepuk tangan menyaksikan keduanya.

Di mulai dari Mahesa yang memasangkan cincin nya di jari manis sang istri, menggenggam tangan lembut itu dengan hati-hati lalu menyematkan cincin di jari manis itu.

Keduanya tersenyum di lanjutkan dengan sang mempelai wanita memasangkan cincin kawin nya di jari manis suaminya.

"AKHIRNYA GUA PUNYA BINI." teriak Mahesa merasa salah tingkah, di tertawakan oleh para tamu undangan dan semua yang menyaksikannya

MAHESA || [ M - N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang