|Chapter 2

31 36 10
                                    

Happy Reading🍭
.
.
.
.

Di dalam kelas, Jenifer sangat menghawatirkan sahabatnya karena dari tadi belum kelihatan hidung batangnya Dahlia. Sesekali ia melihat ke jendela untuk memastikan apakah sahabatnya sudah datang atau belum?

Beberapa menit kemudian, Dahlia pun sampai di kelas, tapi Jenifer merasa heran karena pagi-pagi wajah Dahlia sudah keliatan lesu bahkan berkeringet seperti habis dikerjar hewan yang buas. Dahlia pun duduk dibangkunya.

"Dari mana aja sih, lu? Kenapa baru dateng jam segini? mana muka lu kecut kaya buah yang asam tau gak, sih? terus kenapa lu berkeringet kaya habis di kejar hewan aja lu," tanya Jenifer panjang lebar sampai membuat Dahlia merasa pusing.

"Ett dah nih bocah lu nanya apa introgasi gua?" kata Dahlia kesal. Ekspresi lelah setelah squat jump berubah menjadi kesal dan akhirnya Dahlia menceritakan semua kejadian tadi pagi, tapi Jenifer justru tertawa ria mengetahui sahabat baru saja di lhukum. Dahlia semakin kesal, ia mengambil buku lalu memukul tangan Jenifer dengan buku tersebut.

"Puas lu ketawa?!" tanyanya kesal terhadap Jenifer.

"Hahaha … ampun, bang. Ampunilah aku," kata Jenifer dengan gaya meminta maaf dan mukanya dibuat melas, tapi tetap sambil tertawa. Mengetahui Dahlia yang siap memukulnya lagi dengan buku, Jenifer pun lari dari Dahlia dan Dahlia mengejar Jenifer.

"Mau kemana, lu? Awas ya, lu" Dahlia terus mengejar Jenifer dan Jenifer juga terus berlari, tapi tiba-tiba ia menabrak seseorang, yaitu Iqbal. Jenifer agak terpental dan hampir jatuh, untungnya Iqbal segera menangkap Jenifer.

Ya ampun perasaan apa ini? Kenapa hati gua jadi gak karuan gini sih? Gumam Jenifer dalam hati sambil menahan rasa gak karuannya itu.

Tak jauh dari sana, Dahlia melihat semuanya dan entah kenapa hatinya terasa hancur bagaikan ditusuk pisau, tapi Dahlia mencoba untuk menyembunyikan rasa sakit hatinya dan menegur Jenifer. Jenifer pun mulai tersadar dan kembali berdiri seperti semula "Maaf, kak," kata Jenifer meminta maaf dan Iqbal hanya tersenyum menanggapinya.

Kemudian Dahlia menarik tangan Jenifer dan pergi meninggalkan Iqbal tanpa sepatah kata pun. Iqbal merasa aneh melihat sikap Dahlia, ia terus menatap Dahlia sampai juniornya itu masuk ke kelasnya. Beberapa jam kemudian, mos pun selesai dan para mahasiswa segera pulang kerumahnya masing-masing.

"Apa-apaan sih? Kenapa harus Jenifer coba yang ketabrak sama kak Iqbal? kenapa bukan gua aja, sih? Eh, tapi kenapa gua marah-marah? Iihh lagian apa untungnya gua cemburu? Ahhh! Dahliaa kenapa sih, lu?!" geramnya sambil mengingat kejadian yang terjadi di kampus.

"Heuu … kenapa bayangannya gak ilang ilang, sih?" Dahlia merasa kesal akan kejadian di kampus tadi, ia tidak sadar bahwa ia sedang mengoceh kesal sambil mengigit bantalnya. Tidak lama kemudian adiknya—Fahmi—melewati kamarnya, karna pintu kamar Dahlia terbuka, adiknya pun melihat kelakuan Dahlia yang sedang mengigit bantal.

"Itu bantalnya kasian di gigitin, kak," kata adiknya berhasil membuyarkan pikiran Dahlia. Dahlia yang mendengarnya menjadi semakin kesal.

Dasar anak bocah mau tau urusan orang dewasa aja! kata Dahlia dalam hati sambil menahan rasa kesalnya itu.

"Udah tidur sono!" kata Dahlia sembari melemparkan bantalnya ke arah pintu agar mengenai adiknya, tapi sayangnya tidak kena dan adiknya pun langsung kabur melarikan diri. Kemudian Dahlia menutup pintu kamarnya.

Sementara itu Jenifer sedang senyum-senyum di kamarnya. Beda halnya dengan Dahlia yang merasa kesal, Jenifer justru sangat senang dengan kejadian tadi. Merasa ingin lebih banyak tahu tentang Iqbal, ia pun stalking akun facebook kakak OSIS-nya itu, tidak lupa sambil senyum-senyum melihat wajah Iqbal di media sosialnya. Tak lama kemudian Jenifer tertidur sambil membayangkan wajah Iqbal.

Keesokan harinya, Dahlia dan Jenifer berjalan bersama menuju kelasnya dan saat di lorong kelas, Jenifer melihat Iqbal yang sedang berbincang-bincang dengan temannya. Tanpa rasa ragu dan malu sedikit pun, Jenifer langsung menghampiri Iqbal dan meninggalkan Dahlia tanpa sepatah kata pun.

🌻🌻🌻

Jangan lupa Voment ya😉

Ntar mimin bakal up chapter banyak❤

See you🦋

Destined Love [Sudah Terbit]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang