Prolog

906 181 93
                                    

Kamu asmaraloka yang amerta di bentala adiwarna tetapi terasa aksa bagiku sang niskala

[Hening Untuk Bara]

°°°

Aku mungkin terluka oleh kisah lampau, kata-kata menyakitkan yang mematahkan hatiku. Tersakiti sendiri oleh rasa sayang yang membelenggu ku dalam kisah patah.

Sayap ku mungkin tak bisa lagi membawa anganku ke angkasa.

Tapi aku punya harap, disuatu hari nanti ada aku dengan keheningan yang entah menenangkan atau kembali menyiksaku.

Untukmu kelabu yang kurindu.

[Debara Hanan Alaksa]

°°°

Aku hadir baru sebentar, tapi terasa indah untuk dikenang.

Bukan tentang kehadiranmu, tapi ini tentang rasaku padamu.

Terluka adalah resiko ketika jatuh cinta.

Tapi ku harap kau adalah luka terindah yang akan ku kenang dalam angan.

Untukmu lentera tanpa warna.

[Haninda Tanara]

°°°

"Diam Bara! Kamu hidup hanya untuk menyusahkan Saya!"

"Lo gak usah ikut campur sialan!"

"Luapin kak jangan ditahan, kalau sakit bilang sama Hanin."

"Kamu itu sampah yang hadir karena kesalahan yang bodoh!"

"Gue gak perduli! Kehadiran Lo itu kayak parasit Nin!"

"Dasar cewek bodoh!"

"M--ma Bara kesepian."

"Hanin bakal temenin kak B--Bara sampai sembuh!"

●○●

Hujan mengguyur deras tubuh seorang remaja pria yang tengah menangis di bawah hujan itu. Ia menunduk menatap gundukan tanah yang semakin meremas erat dadanya. Ini menyakitkan!

Pria yang dikenal acuh, tidak peka, tempramen, tidak perduli dan tegaan itu ternyata begitu lemah jika sudah di hadapkan pada kenyataan hidupnya.

Gundukan tanah yang sudah ada sejak sepuluh tahun lalu itu, adalah saksi bisu keterpurukannya selama ini.

Ia tak menyadari, suara langkah kaki datang ke arahnya.

Tubuhnya yang semula terguyur hujan tiba-tiba terlindungi.

Perlahan Bara menoleh.

"Nanti Kak Bara sakit, Bunda-nya Kak Bara pasti bakal marah," ujar gadis yang berusaha melindungi tubuh tinggi pria bernama Bara itu, agar tak terguyur hujan.

Walau harus berjinjit terlebih dahulu, gadis itu tetap berusaha melindungi tubuh kekasihnya.

Debara Hanan Alaksa namanya, menoleh menatap mata bulat milik Haninda Tanara, nama gadis yang berstatus sebagai kekasihnya. Sosok ceria yang beberapa bulan ini menemani keheningan hidupnya.

Hening Untuk Bara [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang