ζ Chapter 38

Começar do início
                                    

"Ngapain sih ngehindar mulu?" tanya Argara.

"Lo mesum, jadi gue harus waspada," jawab Anara ketus.

"Mesum sama istri sendiri gak masalah kali," Argara berucap dengan santai. "Apa jangan-jangan itu first kiss lo lagi?" tanya Argara.

"Iya! Kenapa rupanya?!" ketus Anara dengan wajah cemberut.

Argara berusaha untuk menahan tawa nya saat melihat wajah cemberut istrinya itu.

"Ketawa lo?!" sentak Anara. "Terus kalo itu first kiss gue lo mau apa?! Lo mau pamer gitu kalo lo sebelumnya udah pernah kissing, ha?!"

Dengan cepat Argara menarik tangan Anara yang membuat Anara jatuh disofa samping nya.

"Santai aja kali ngomongnya," Argara mengusap wajah Anara menggunakan tangannya. "Itu juga ciuman pertama gue, jadi gak usah suudzon gitu sama suami, dosa."

Anara yang mendengar itu pun makin cemberut sambil menyilang kan tangannya didepan dada.

"Lagi dateng bulan ya? Perasaan marah-marah mulu," Argara mencolek dagu Anara bermaksud untuk menggoda.

"IHH! Ngapain colek-colek!" Anara pun mengusap dagu nya yang dicolek oleh Argara.

"Kan, beneran dateng bulan nih," ucap Argara.

"Kalo iya memangnya kenapa?! Masalah buat lo?!" mendengar itu Argara menggeleng.

"Udahlah! Gue mau masak dulu! Ngomong sama lo nguras tenaga gue!" Anara pun bangkit menuju ke dapur.

Argara pun memperhatikan Anara yang berjalan ke dapur. Tapi setelah dilihat-lihat, ada yang aneh.

"Eh!" panggil Argara.

Anara berdecak, dengan malas Anara pun menoleh ke belakang. "Apaaa?"

"Itu," tunjuk Argara ke tubuh Anara.

"Apaa?! Ngomong yang jelas dong!"

Dengan hati-hati, Argara pun menjawab. "Itu, belakang lo, ada darah..."

Anara pun menjulurkan tangannya ke belakang, saat dirasakannya, Anara pun menoleh ke Argara yang masih memperhatikan nya.

"Ini semua tuh gara-gara lo! Coba aja lo gak narik gue tiba-tiba, pasti gak bakalan bocor gini kan!" kesal Anara, pasalnya dia sangat malas untuk mengganti pembalut.

Argara yang terkena amukan Anara pun dengan pasrah mengangguk. "Iya, iya, gue salah."

Dengan malas Anara pun berjalan ke arah kamarnya untuk bersih-bersih.

"GUE KELUAR YA! MAU MAIN-MAIN SAMA YANG LAIN! LO GAK USAH MASAK YANG BANYAK, GUE MAKAN DILUAR!"

Anara yang akan memasuki kamar mandi seketika teringat sesuatu. Anara pun menuruni tangga dan menemui Argara yang sedang memakai sepatu.

"Argara! Tunggu!" Anara segera mendekat ke Argara.

"Apa?"

"Emm..." Anara bingung bagaiman bicaranya.

"Apa sih?" tanya Argara sekali lagi.

ARGARA: Cold Husband [ END ]Onde histórias criam vida. Descubra agora