7.

22 5 0
                                    

Kehilangan memang menyakitkan tapi kita harus merelakan dan mengikhlaskan. Maka dari itu jagalah dengan baik seseorang yang membuatmu bahagia, sebelum kamu benar benar merasa kehilangan. Sebab penyesalan tidak akan bisa mengubah sesuatu yang sudah hilang

-Sania Asseva Bella

Jangan lupa Vote nya :) karna vote dari kalian itu berharga banget buat author hihi

______________🐣_____________

Jika benar seperti yang di ceritakan Bimo, Malvin sangat sangat kecewa kepada Sania.

________~_______

Bel pulang berbunyi 5 menit yang lalu, Sania saat ini sedang dijalan untuk pulang. Sebenarnya Sania tidak ingin pulang, tapi mau bagaimana lagi? Kabur? Bisa-bisa Sania dibunuh saat pulang nanti karna berani kabur. Huhh

Sania bingung.

Apa yang akan dijelaskan oleh Sania kepada mamanya tentang warna kulitnya ini? Apakah mama nya akan bahagia? Atau bahkan sebaliknya? Tetap membenci Sania?

Ia harus apa sekarang? Harus pulang dengan kulit yang kusam? Tapi jika Malvin- yaaa ampun Sania sampai lupa!

Malvin!

Ka Malvin pasti marah besar dengan Sania, karna Sania telah membohongi nya. Ya ampun kenapa bisa Sania seceroboh ini? Kenapa bisa SANIA LUPA KALO DIA SATU SEKOLAH DENGAN KAKA NYA.

Plis Sania saat ini semakin pusing, bagaimana tidak?! Pertama apa yang harus ia jelaskan kepada mama, papa dan kakanya? Kedua, kenapa ia tadi tidak langsung bilang ke Malvin dan menjelaskan semuanya.

Malvin pasti kecewa berat dengan Sania, karna Malvin sangat tidak suka di bohongi apalagi oleh orang yang di sayang nya. 

Yaallah jangan sampai Ka Malvin marah sama Sania, karna Sania gabisa marahan sama ka Malvin sania gabisa jauh sama ka Malvin, batin Sania sendu

Sesampainya didepan pintu rumah Sania langsung mengetuk pintu "Assalamualaikum" Salam Sania sambil membuka pintu

Terdengar suara seseorang berjalan mendekati Sania

"Siapa kamu?!" Ucap Dania kaget dengan dahi yang mengerut

"Mah" kata Sania pelan

"Kamu siapa?! Kenapa bisa masuk rumah orang sembarang?" Tanya Dania

"Aku Sania mah" ucap Sania sambil menatap mata mamah nya

"A-apa? Sa-sania?" Dania gugup setengah mati. Ia tak percaya

"Iya mah aku Sania" Jawab Sania sambil tersenyum menampilkan lesung pipinya

Kenapa dia cantik sekali ya allah, Batin Dania senang

"Mah" panggil Sania, Dania langsung tersentak dan menatap Sania gugup

Sania merasa bahagia ditatap seperti itu oleh mama nya, sadari dulu ia selalu mandapat tatapan tajam dari mama nya

Tiba-tiba Dania menggeleng kan kepalanya cepat, Sania yang melihatpun aneh dan "Kenapa kamu bisa seperti ini?! Jelaskan!!" Bentak Dania keras dan tegas

"Ma-hh ini sania kar-na -" ucapan Sania terpotong karna Dania langsung memegang pundak Sania dengan kencang

"KENAPA KAMU BISA SEPERTI INI?! KAMU MEMBOHONGI SAYA HAH?!! AYO JAWAB!!" Teriak Dania didepan muka Sania

"I-ini karna nenek yang menyuruh" Ucap Sania pelan, Sania takut jika mamah nya sudah teriak seperti ini

PLAKK!!

Fraught with Fragility ( On Going )Where stories live. Discover now